Telan Korban Jiwa, Jalan Berlubang di Bawah Stasiun MRT Blok M Bakal Segera Diperbaiki
Sekretaris Kecamatan Kebayoran Baru Iswahyudi mengatakan belum mendapat informasi tentang jalan berlubang dan korban jiwa yang ditimbulkan.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Pihak Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, angkat bicara soal jalan rusak dan berlubang di wilayahnya yang sampai menimbulkan korban jiwa.
Lokasinya berada di Jalan Mahakam atau tepat di bawah Stasiun MRT Blok M yang mengarah ke Kejaksaan Agung.
Sekretaris Kecamatan Kebayoran Baru Iswahyudi mengatakan belum mendapat informasi tentang jalan berlubang dan korban jiwa yang ditimbulkan.
"Ya kita belum dapat informasi, ada kecelakaan belum dapat informasi, dari kelurahan situ juga belum dapat informasi, saya baru tahu sekarang," kata Iswahyudi saat ditemui TribunJakarta.com di kantornya, Rabu (3/7/2019).
Mengetahui hal tersebut, ia berencana untuk meninjau lokasi pada Kamis (4/7/2019) besok.
• Tak Kunjung Diperbaiki, Jalan Berlubang di Bawah Stasiun MRT Telan Korban Jiwa
"Kalau sudah timbulkan korban jiwa ya biasanya cepat kita tanggulangi. Nanti kita datang sama Bina Marga sekalian" tutur dia.
Ketidaktahuan tentang jalan berlubang di kawasan Blok M juga diungkapkan Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho.
Hari pun berjanji bakal menginstruksikan jajarannya untuk memeriksa jalan berlubang itu.
"Nanti saya cek, saya akan kirim anak buah untuk cek itu. Harus diperbaiki," ujarnya saat dihubungi.
Sebelumnya, Satgas Patroli Transjakarta Nurmahary mengungkapkan sempat terjadi kecelakaan tunggal akibat jalan berlubang.
"Kira-kira sepekan yang lalu kejadiannya, malam hari. Kecelakaan tunggal," ucap Hary.
Pantauan TribunJakarta.com, setidaknya terdapat lima lubang di Jalan Mahakam.
"Lubang terbesar berukuran lebar sekitar 50 Cm dengan kedalaman 30 Cm.
Hary menuturkan jika warga sekitar sempat menambal lubang itu menggunakan batu. Namun, karena banyaknya pengendara melintas, batu-batu tersebut malah berhamburan di jalan.
"Terus di sini penerangannya juga kurang karena tertutup terowongan. Namanya terowongan, penerangannya kan mesti kuat. Makanya kalau malam memang bahaya," pungkasnya.