TRIBUN WIKI
Mengenal Kampung Literasi, Ide Lurah Jatipulo Untuk Membentuk Karakter Warganya
Kampung Literasi, sebuah area pemukiman penduduk di RW 08, Kelurahan Jatipulo, Jakarta Barat.
Penulis: Leo Permana | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Leo Permana
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Kampung Literasi, sebuah area pemukiman penduduk di RW 08, Kelurahan Jatipulo, Jakarta Barat.
Terciptanya kampung tersebut berawal dari ide Lurah Jatipulo, Ari Kurnia yang ingin menjadikan Jatipulo sebagai percontohan membangun manusia, khususnya anak-anak melalui jalan literasi.
Pihaknya pun percaya bahwa dari literasi ini, anak-anak akan terbentuk karakternya, termasuk masyarakat.
Hanya saja, jelasnya, kebanyakan anak-anak atau masyarakat di wilayahnya, untuk mengembangkan minat baca atau ada sesuatu yang dibaca, mereka tidak punya wadah atau tempat.
"Makanya kita buat Kampung Literasi, berikut kita juga buat perpustakaan kelurahan, yang mana perpustakaan ini meraih perpustakaan kelurahan juara 1 provinsi. Nah sekarang lagi dilombakan ke tingkat nasional," kata Ari.
"Kita inginnya perpustakaan kelurahan ini punya efek ke masyarakat, yang satu di antaranya kita buat Kampung Literasi itu untuk menjemput bola minat literasi kepada masyarakat," lanjutnya.
Ia menuturkan untuk percontohan pihaknya membuat di Rw 08.
Menurutnya di Rw 08 ini sepertinya sukses, karena di sana juga linier dari jam belajar masyarakat di Rw 08.
Rencananya pihak kelurahan akan menularkan ke Rw lainnya, sehingga tidak hanya di Rw 08, Kampung Literasi juga akan ada di lingkungan Rw lainnya.
"Sehingga kalau minat baca masyarakat itu sudah tumbuh dan berkembang, anak-anak kita juga karakternya sudah terbentuk, kita mau memperdayakan masyarakat, membangun sesuatu jadi lebih mudah kan," jelasnya.
"Karena mereka otaknya sudah terisi, bahwa ini kampung gue, gue harus jaga, terus dari dia punya bahan literasi itu, mereka bisa dapat referensi oh kita buat urban farming, buat kegiatan-kegiatan ini untuk anak-anak kita, jadi mereka mendapatkan inspirasi dari adanya literasi itu, itu tujuan kita," tambah dia.
Alasan Pemilihan Lokasi
Ari menyebutkan Kelurahan Jatipulo memiliki 10 Rw, dari 10 Rw itu Rw 08 yang pihaknya nilai masyarakatnya paling guyub, kompak dan tingkat pemberdayaannya tinggi.
Hal itu, lanjutnya, dibuktikan saat April 2019 mereka juara 1 Rembuk Rw Award tingkat provinsi untuk kategori Rembuk Rw Inovatif.
"Jadi di situ kepemudaannya jalan, elemen masyarakatnya Rt/Rw dan LMKnya jalan. Sudah begitu forum majelis taklimnya juga jalan, sehingga kita ini kan sebagai pemerintah tinggal memberikan fasilitas saja, rangsangan," ungkap Ari.
"Kita punya ide begini, mereka juga punya ide yang sama, yasudah tinggal kita satukan apa yang kita bisa dibantu teman-teman sektor yang lain kita wujudkan. Alhamdulillah Kampung Literasi itu bisa terwujud di Rw 08," lanjutnya.

Dalam pengerjaan yang dilakukan sebelum Ramadan lalu itu, ia menyebut dilakukan bersama-sama, dibantu dari Dinas Perpustakaan dan Arsip, termasuk Rt/Rw dan Karang Taruna.
Ia menjelaskan karena pihaknya berprinsip di kelurahan tidak ingin melakukan sesuatu yang sifatnya program, jadi apa yang pihaknya kerjakan ini berupa gerakan.
Kalau sudah gerakan, tambahnya, itu artinya harus terlibat semuanya, dimana semuanya harus punya rasa memiliki, harus sadar dulu masing-masing kalau ini bermanfaat.
"Dari Rt/Rw berfikir, oh ini memang bermanfaat jangka panjang untuk anak-anak, Karang Taruna, PKK juga merasa begitu, sehingga ketika sudah sama persepsi, kita buat sesuatu itu sebagai gerakan," ujarnya.
"Sehingga kalau pun kelurahan tidak punya duit atau anggaran, masyarakat sendiri yang berdaya memikirkan gimana supaya ini berkelanjutan," jelas dia.
Setiap Rumah Akan Ada Kotak Penyimpanan Buku
Menyoal konsep berkelanjutannya, ia menuturkan bila pihaknya ingin adanya Kampung Literasi ini tujuan utamanya berbagi, berbagi buku, berbagi informasi, literasi.
Dimana nanti pihaknya inginnya tiap-tiap rumah itu ada kotak-kotak penyimpanan buku.
"Sekarang kan baru tiga yang itu kita letakkan di jalan. Nah nanti kedepannya di depan masing-masing rumah warga juga harus ada," kata Ari.
Ia menambahkan bila masyarakat sekitar sudah bersiap bahwa buku itu untuk sedekah sifatnya.
Sehingga kalau pun hilang ataupun tiba-tiba sudah berpindah ke Rt lain sudah tidak masalah, karena memang tujuannya untuk infaq buku.
"Jadi yang tiga kotak sekarang itu yang utama, nanti kita cari koridor gang lain yang sesuai, nah nanti tiap-tiap rumah, terutama di jalan protokolnya Rw 08 itu kan di Jalan Z, nanti masing-masing rumah di jalan tersebut ada kotak-kotak buku," paparnya.
"Mereka pasti ada tuh buku-buku yang sudah tidak dibaca, mereka taruh di depan rumah mereka, buku yang tidak dibaca itu bisa jadi buat orang lain kan belum baca mereka, nah mereka bisa pinjam itu sambil buku mereka, mereka letakkan di situ, jadi konsepnya begitu, ngajarin kejujuran, keikhlasan, juga mengajarkan untuk berbagi," lanjut Ari.
Ia menyampaikan bila pihaknya selalu memonitor terkait Kampung Literasi di Rw 08 ini.
Ari mengatakan pihaknya sedang programkan supaya di Pos Rw 08 ini bisa di drop lemari buku, berikut buku-bukunya.
"Kemarin kan sebelum Lebaran kita lihat masih renovasi tuh, masih pengecatan. Insya Allah nanti dalam waktu dekat kita drop lemari, kita support buku, termasuk buku-buku donasi kan banyak dari donatur masyarakat kita yang peduli terhadap anak-anak kan banyak, nah itu kita manfaatkan, kita wujudkan di situ, Pos Rw sebagai pusat dari literasi Rw 08," terangnya.
"Terus nanti untuk pusat di kelurahannya ada perpustakaan kelurahan. Nah nanti terbentuk jaringan, jadi kalau literasi itu hanya memanfaatkan koleksi buku dan infrastruktur, itu literasi model lama, tapi kalau literasi model baru sekarang ini dia memanfaatkan komunitas dan jaringan, itu yang penting. Kita harus bangun komunitas dan jaringan supaya itu bisa berkelanjutan, kalau hanya koleksi yang banyak itu tidak akan berkelanjutan," katanya.