Proyek Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta Menghantui Kesehatan dan Keselamatan Murid SMPN 21

Keselamatan nyawa murid SMPN21 Tangerang juga terancam dari pembangunan tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Ega Alfreda
Sebagian kelas yang tidak digunakan karena terselimuti debu pembangunan tol Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (12/7/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, BENDA- Proyek nasional pembangunan proyek Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta mengurung SMPN 21 Tangerang, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.

Dari pantauan di lokasi, belum apa-apa TribunJakarta.com langsung disambut oleh hembusan angin penuh dengan debu dari tanah urukan tol tersebut.

Plh Kepala Sekolah SMPN21 Tangerang, Sarnoto saat menyiram pohon sekolah yang dipenuhi debu imbas terkurung proyek tol Kunciran- Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (12/7/2019)
Plh Kepala Sekolah SMPN21 Tangerang, Sarnoto saat menyiram pohon sekolah yang dipenuhi debu imbas terkurung proyek tol Kunciran- Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (12/7/2019) (TribunJakarta/Ega Alfreda)

Sontak, penulis langsung menutupi mulut dan mata supaya debu tidak masuk.

Itu pun mata masih terasa seperti kemasukan debu hingga harus cuci muka guna mengeluarkan kotoran dari mata.

Lantaran, pintu gerbang sekolah melewati tengah-tengah pembanguan tol.

Ternyata hal tersebut menurut Plh Kepala Sekolah SMPN21 Tangerang, Sarnoto, sudah menjadi kebiasaan murid, guru, dan semua unsur sekolah sejak dua bulan terakhir.

"Paling tiap hari anak-anak itu selalu kelilipan dan nutupin mulut kalau ada angin. Sama setiap pulang pasti ngeluh selalu piket bersihin debu di kelas," kata Sarnoto kepada TribunJakarta.com, Jumat (12/7/2019).

Bahkan, menurut Sarnoto, saat Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tangerang mengunjungi SMPN21 hari Rabu kemarin mengatakan volume debu yang berlebihan itu dapat mengancam kesehatan murid.

"Saat monitoring kegiatan adiwiyata sengaja saya ajak ke depan yang penuh debu, saya dan mereka langsung kelilipan dan katanya ini sudah enggak sehat, kata orang BLH ini enggak sehat jadi khawatir dampaknya ke anak-anak," terang Sarnoto.

Keselamatan nyawa murid SMPN21 Tangerang juga terancam dari pembangunan tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta.

Soalnya, menurut Sarnoto, 1500 meter lahan sekolah akan terpangkas tol sehingga gedung SMPN21 akan nempel dengan beton tol tersebut.

"Bukan main, nanti anak-anak belajar langsung interaksi sama mobil. Tol itu bisa dipegang kali sama anak-anak. Faktor keamanan juga dipertanyakan di sini," ucap Sarnoto.

Bukan hanya faktor kesehatan dan keselamatan, ternyata ada satu lagi yang menghantui murid SMPN21 Tangerang.

Pasalnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMPN21 Tangerang juga terganggu apa lagi saat mulai pengurukan tanah dua bulan lalu, sedang dilaksanakan ujian akhir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved