Yuk Kenali Berbagai Macam Fosil Manusia Purba di Museum Nasional

Museum Nasional menyimpan banyak peninggalan sejarah mengenai dalam kehidupan arkeologi, sejarah, dan etnografi.

TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana
Spot-spot instagramable di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Museum Nasional atau dikenal dengan sebutan Museum Gajah, merupakan salah satu tempat yang menyimpan banyak peninggalan sejarah mengenai dalam kehidupan arkeologi, sejarah, dan etnografi.

Tak hanya terdapat beberapa peninggalan sejarah berbentuk arca dari masa klasik Indonesia pengaruh Hindu-Buddha pada abad ke 8 hingga abad ke 10 masehi, Museum Nasional juga menyimpan berbagai koleksi fosil dari manusia purba yang pernah hidup di Indonesia.

Berikut beberapa koleksi fosil yang dimiliki oleh Museum Nasional di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat :

1. Tengkorak Perning si Anak yang Tertua

Tengkorak Perning merupakan tengkorak yang dimiliki oleh anak (manusia purba) usia sekitar lima hingga tujuh tahun. Tenggkorak ini menjadi salah satu koleksi di Museum Nasional.
Tengkorak Perning merupakan tengkorak yang dimiliki oleh anak (manusia purba) usia sekitar lima hingga tujuh tahun. Tenggkorak ini menjadi salah satu koleksi di Museum Nasional. (TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana)

Tengkorak Perning, merupakan tengkorak yang dimiliki oleh anak (manusia purba) usia sekitar lima hingga tujuh tahun. Tengkorak ini menjadi salah satu koleksi di Museum Nasional.

Berada pada galeri pameran di gedung samping museum, tengkorak ini diperkirakan merupakan fosil manusia purba tertua di Indonesia. Tengkorak ini juga dikenal dengan sebutan Homo Mojokertensis.

2. Homo Wajakensis I

Homo Wajakensis I merupakan temuan manusia purba pertama yang dilaporkan dari Indonesia. Ditemukan pada tahun 1889 oleh B.D.Van Rietschoten, Homo Wajakensis I termaksud dalam jenis Homo Sapiens.
Homo Wajakensis I merupakan temuan manusia purba pertama yang dilaporkan dari Indonesia. Ditemukan pada tahun 1889 oleh B.D.Van Rietschoten, Homo Wajakensis I termaksud dalam jenis Homo Sapiens. (TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana)

Homo Wajakensis I merupakan temuan manusia purba pertama yang dilaporkan dari Indonesia. Ditemukan pada tahun 1889 oleh B.D.Van Rietschoten, Homo Wajakensis I termaksud dalam jenis Homo Sapiens.

3. Sangiran 8 - Rahang Bawah Homo Erectus Arkaik

Fregmen rahang bawah (mandibula) Sangiran 8 ini dikenal juga dengan nama Meganthropus B. Akan tetapi sebagian ahli meragukan statusnya sebagai Meganthropus sehingga belakangan dimasukan ke dalam kelompok Homo Erectus Arkaik.
Fregmen rahang bawah (mandibula) Sangiran 8 ini dikenal juga dengan nama Meganthropus B. Akan tetapi sebagian ahli meragukan statusnya sebagai Meganthropus sehingga belakangan dimasukan ke dalam kelompok Homo Erectus Arkaik. (TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana)

Sama seperti dua fosil sebelumnya, rahang bawah Homo Erectus Arkaik ini juga terdapat di galeri pameran gedung samping Museum Nasional.

Fregmen rahang bawah (mandibula) Sangiran 8 ini dikenal juga dengan nama Meganthropus B, akan tetapi sebagian ahli meragukan statusnya sebagai Meganthropus.

Rahang bawah Sangiran 8 ini belakangan dimasukan ke dalam kelompok Homo Erectus Arkaik.

4. Sangiran 17

Sangiran 17 merupakan temuan yang dikenal dengan nama Homo Erectus VIII ini termaksud dalam kelompok Homo Erectus Tipik yang hidup pada kala Plestosen Tengah. Sebagai informasi, ukuran volume otak pada Sangiran 17 ini adalah 1000 cm3.
Sangiran 17 merupakan temuan yang dikenal dengan nama Homo Erectus VIII ini termaksud dalam kelompok Homo Erectus Tipik yang hidup pada kala Plestosen Tengah. Sebagai informasi, ukuran volume otak pada Sangiran 17 ini adalah 1000 cm3. (TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana)

Sangiran 17 yang lengkap dengan gambaran wajahnya merupakan masterpiece temuan fosil manusia purba di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved