Dipanggil Najwa Shihab Calon Menteri, Yenny Wahid 'Protes': Biasa Banget, Calon Presiden Aja Banyak

Putri Gus Dur, Yenny Wahid dipanggil pembawa acara Najwa Shihab sebagai calon menteri.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
YouTube Mata Najwa
Yenny Wahid hadir sebagai narasumber di acara Catatan Najwa. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Putri Gus Dur, Yenny Wahid dipanggil pembawa acara Najwa Shihab sebagai calon menteri.

Hal tersebut terjadi saat Yenny Wahid hadir sebagai narasumber di acara Catatan Najwa.

Mulanya Najwa Shihab memperkenalkan satu per satu siapa saja narasumbernya.

Catatan Najwa yang tayang di YouTube pada Senin (15/7/2019) itu bertajuk 'Soal Cina dan Jilbab: Blak-Blakan Merawat Indonesia'.

"Ada peneliti, ada pengusaha, ada aktivis calon menteri," kata Najwa Shihab menunjuk ke arah Yenny Wahid.

Yenny Wahid yang duduk disamping Yunarto Wijaya langsung tertawa.

Sambil mengangkat tangannya, Yenni Wahid izin ingin memprotes pernyataan Najwa Shihab.

"Mau protes boleh, bukan protes mau komentar," ucap Yenny Wahid.

Ussy Sulistiawaty Dandan Begini saat Makan di Hotel Mewah, Putrinya Ngambek: Mama Jangan Kayak Gitu

Goyang Heboh di Depan Jokowi & Maruf Dikritik, Inul Daratista: Kalau Gak Mau Lihat Gak Ada Masalah

TONTON JUGA

"Boleh komentar," imbuh Najwa Shihab.

Yenny Wahid mengatakan di matanya menjadi calon menteri itu terlalu biasa.

Pasalnya saat ini orang-orang sudah banyak yang menjadi calon presiden.

"Calon menteri itu biasa banget," kata Yenny Wahid disambut tawa penonton.

"Calon presiden banyak banget," imbuhnya.

Akui Disuruh Pindah Negara, Yunarto Wijaya Kaget dengar Celetukan Najwa: yang Buat Saya Mau Ditembak

Videonya Pakai Baju Renang Beredar & Banjir Hujatan, Ayu Ting Ting Ketus: Masa Berenang Pakai Jubah

Melihat gaya Yenny Wahid yang penuh percaya diri, Najwa Shihab memberikan pujian.

"Gua suka nih model gini," ujar Najwa Shihab.

Yenny Wahid menambahkan pendangdut Rhoma Irama saja bahkan pernah mencalonkan dirinya sebagi presiden.

Mendengar hal tersebut tawa penonton kembali pecah.

Goyangannya di Depan Jokowi & Maruf Tuai Perdebatan, Inul Daratista: Namanya Juga Kerja Profesional

Pertanyakan Pertemuan Prabowo dan Jokowi, PA 212: Kalau Ada yang Tak Sesuai dengan Ulama Kita Tolak

"Rhoma Irama juga calon presiden Mbak Nana," kata Yenny Wahid.

"Kita omonginnya 2024 sekarang 2019 udah selesai," ujar Najwa Shihab.

SIMAK VIDOENYA:

Yenny Wahid Dukung Wacana Menteri Berusia Muda

Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid mendukung wacana presiden terpilih Joko Widodo yang ingin mengangkat menteri dari kelompok milenial yang berusia muda.

Yenny mengatakan, sosok-sosok dari kalangan milenial perlu dihadirkan dalam kabinet karena dinilai dapat mengikuti tantantan zaman.

"Bagus banget karena zamannya zaman milenial. Nah, kita-kita yang sudah tidak milenial lagi belum tentu bisa mengikuti cara berpikir atau tantangan zaman. Memang perlu anak milenial supaya bisa mengatasi tantangan yang ada," kata Yenny di Hotel Pullman, Rabu (3/7/2019).

Yenny nenuturkan, kelompok milenial juga memiliki kelebihan yakni mempunyai pola pikir yang lebih segar serta akrab dengan perkembangan teknologi.

Yenny pun tak mempermasalahkan keraguan sejumlah pihak yang menyebut kelompok milenial belum pantas jadi menteri karena pengalamannya yang dangkal.

"Pak Jokowi dulu waktu nyalon jadi presiden juga belum punya pengalaman menjadi presiden. Gus dur juga dulu terpilih jadi presiden juga belum punya pengalaman jadi presiden," ujar Yenny.

Menurut Yenny, kelompok milenial yang terpilih masuk kabinet nanti harus mau belajar dari orang-orang yang lebih senior untuk memperkaya pengalaman mereka.

"Kalau misalnya tokoh-tokoh muda nanti yang diminta masuk ke kabinet bisa tetap rendah hati dan mau sowan ke yang lebih tua ngga ada masalah jadinya ke depannya walaupun dia mungkin tidak punya pengalaman," kata Yenny.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan kriteria menteri yang akan mengisi kabinetnya ke depan.

Menurut Jokowi, para menteri yang mengisi kabinet baru nantinya harus memiliki kemampuan untuk mengeksekusi program secara tepat dan cepat.

Kedua, harus memiliki kemampuan manajerial.

Ketiga, kabinet mendatang juga akan banyak diwarnai dengan anak-anak muda.

"Ya, bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak? Tapi dia harus mengerti manajerial, dan mampu mengeksekusi program-program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan harian Kompas, Senin (1/7/2019).

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved