Liga 1 2019
Kunci Kemenangan Persib atas Kalteng Putra, Sang Pelatih Ungkap Pemain Sempat Gugup
Persib Bandung sukses mengalahkan Kalteng Putra dalam laga lanjutan Liga 1 2-019, Selasa (16/7/2019) kemarin.
Para pemain ini tidak ingin terburu-buru dengan melepaskan umpan panjang.
"Kami tidak banyak main bola panjang, strategi kami adalah main umpan terobosan, bola panjang itu adalah soal umpan silang, dan Kalteng Putra punya banyak pemain tinggi, dan itu tidak mempan. Umpan silang semestinya tidak banyak kami lakukan," katanya.
Skema ini berjalan efektif dibabak pertama meski tidak ada gol tercipta. Selama babak pertama Kalteng Putra dipaksa bermain bertahan. Hampir semua pemain Kalteng berada digaris pertahanan. Termasuk Patrich Wanggai yang diplot sebagai striker murni.
Kalteng Putra yang sesekali melakukan serangan balik kesulitan menembus lini tengah Maung Bandung yang diisi Hariono dan Kim Jeffrey Kurniawan.
Dari tengah, bola akhirnya lebih sering dikirimkan ke sayap, khususnya ke sayap kiri yang dihuni pelari cepat, Yohanes Pahabol.
Pahabol tampak kesulitan melewati penjagaan Ardi Idrus untuk melakukan penetrasi ke kotak penalti.
Umpan-umpan silang pun dilancarkan, namun selalu dipatahkan karena ketangguhan Bojan Malisic atau Achmad Jufriyanto dalam duel bola atas.
Meski melambatkan tempo saat bertahan, Persib Bandung mempercepat tempo dengan serangan balik.
Umpan-umpan jauh ke area flank, khususnya sisi kanan, menjadi upaya Persib Bandung dalam membongkar pertahanan Kalteng Putra.
Pada babak kedua, Persib Bandung semakin agresif melakukan serangan.
Persib Bandung mulai menekan pertahanan Kalteng Putra sedini mungkin.
Tim asuhan Mario Gomez de Olivera ini seolah tak siap menghadapi perubahan strategi Persib Bandung.
Agresivitas serangan Persib Bandung pada babak kedua didukung dengan masuknya Abdul Aziz dan Ghozali Siregar menggantikan Gian Zola dan Kim Jeffrey Kurniawan.
Pertukaran posisi pemain pun dilakukan Persib Bandung, Esteban Vizcarra yang memulai laga di sisi kiri, mulai beroperasi ke tengah. Perannya di sisi kiri digantikan Ghozali Siregar.
Hasilnya pun efektif. Skema serangan cepat melalui umpan pendek satu-dua sentuhan memberikan kesempatan terbuka bagi Ghozali atau Febri Hariyadi untuk melepaskan umpan.