Pengerjaan Trotoar di Jalan Gunawarman Telan Biaya Rp 10 Miliar
Pengerjaan trotoar di Jakarta Selatan tidak hanya dilakukan di kawasan Kemang, Mampang Prapatan.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Pengerjaan trotoar di Jakarta Selatan tidak hanya dilakukan di kawasan Kemang, Mampang Prapatan.
Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan juga tengah mengerjakan proyek pesestrian di Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru.
Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan Muhamad Najib mengatakan, trotoar tersebut memiliki panjang 1,7 Km.
Nantinya, jelas Najib, nantinya trotoar tersebut memiliki lebar sekitar empat meter.
"Anggarannya kurang lebih Rp 10 miliar," kata Najib dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/7/2019).
Hingga saat ini, ia mengungkapkan bahwa progres pengerjaan trotoar baru mencapai dua persen.
"Pekerjaan ini baru dimulai akhir bulan Juni, dan ditargetkan akan rampung pada November nanti," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali menuturkan, pengerjaan trotoar ini bertujuan untuk memenuhi hak pejalan kaki dan penyandang disabilitas.
"Ini akan ditata pendestrian yang lebih nyaman," tutur Marullah yang meninjau pengerjaan trotoar hari ini.
Di sisi lain, ia mengingatkan Sudin Bina Marga untuk membuat sumur resapan guna menampung air.
"Karena ini pekerjaannya ada yang menggunakan cor-coran, tetap memperhatikan sumur resapan, drainase vertikal. Kalau memungkinkan, air itu tidak langsung dibuang ke sungai, air itu masukan dulu ke tanah," ucapnya.
Warga Berharap Tak Ada PKL Saat Revitalisasi Trotoar di Jalan Cikini Raya Rampung
Sejumlah warga dan para pekerja di sepanjang Jalan Cikini Raya mengaku tak sabar menanti rampungnya proyek revitalisasi trotoar di kawasan itu.
Mereka tampak antusias melihat wajah baru trotoar di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat tersebut.
Seperti yang diutarakan oleh Muhammad Ilham, ia mengaku tak sabar menunggu rampungnya pengerjaan trotoar.
“Ya semoga cepat selesai, ini belum selesai semua saja sudah terasa manfaatnya. Sekarang lebih enak buat jalan, lebih lebar dibanding sebelumnya,” ucapnya, Selasa (16/7/2019).
Hal yang sama turut diungkapkan oleh Dwi Fania, ia menyebut, kondisi trotoar yang lebar dan bersih akan membuat pejalan kaki merasa lebih nyaman.
Ia pun memberi sedikit contoh perbandingan antara trotoar hasil revitalisasi di sisi kanan dengan trotoar di sisi kiri Jalan Cikini Raya.
“Bedanya sudah terasa banget, jalan disini (sisi kanan jalan) lebih nyaman dibandingkan disana (sambil menunjuk trotoar di seberangnya),” ujarnya saat ditemui TribunJakarta.com.
Meski demikian, ia pun berharap, tidak ada pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar usai pengerjaan revitalisasi tersebut rampung.
Untuk itu, ia meminta kepada Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Pusat untuk melakukan pengawasan ketat di lokasi tersebut.
“Kalau nanti ujung-ujung jadi tempat jualan PKL sih sama saja bohong, jadi semoga kalau sudah selesai ada petugas yang jagain,” kata Dwi berharap.
Begini Wajah Baru Trotoar di Jalan Cikini Raya Jakarta Pusat
Pemprov DKI Jakarta mengebut pengerjaan revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, proyek pengerjaan trotoar tahap pertama yang dimulai dari pusat perbelanjaan Menteng Huis hingga seberang SMPN 1 Jakarta nyaris rampung.
Trotoar tersebut tampak sudah dicor dan blok penunjuk arah bagi penyandang disabilitas pun sudah terpasang.
Ukuran trotoar yang berada di sisi kanan Jalan Cikini Raya itu pun tampak lebih lebar dan luas dibandingkan sebelumnya.
Beberapa orang pejalan kaki pun tampak sudah mulai memanfaatkan trotoar tersebut untuk berlalu lalang di kawasan itu.
Meski demikian, trotoar itu belum sepenuhnya rampung. Pada bagian sisi kiri trotoar yang dekat jalan raya masih tampak bolong.
Sejumlah material semen dan kerikil juga tampak masih berserakan di atas trotoar tersebut.
Beberapa orang pekerja juga tampak masih bekerja, terlebih trotoar yang tepat berada di seberang Taman Ismail Marzuki belum sepenuhnya dicor.
Seorang pekerja menuturkan, proyek revitalisasi trotoar tahap pertama ini tinggal menyisakan beberapa ruas yang belum dicor.
“Masih ada beberapa yang belum di semen, paling yang sudah jadi tinggal dirapikan sedikit untuk drainase dan taman saja,” ucap pekerja yang enggan menyebut namanya itu, Selasa (16/7/2019).
Pengerjaan revitalisasi trotoar di Jalan Cikini Raya ini sendiri baru dilakukan di sisi kanan jalan, sementara pada sisi kiri jalan tampak trotoar masih dalam kondisi memprihatinkan.
Pasalnya, masih ada beberapa pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar dan sejumlah kendaraan roda dua yang parkir di tempat yang tidak semestinya.
Ukurannya pun tampak lebih sempit dibanding trotoar baru hasil revitalisasi di sisi kanan Jalan Cikini Raya.




Revitalisasi Trotoar di Jalan MH Thamrin Bikin Nyaman Pejalan Kaki
Sejumlah pejalan kaki mengaku senang atas pembangunan trotoar yang megah dan nyaman di sepanjang Jalan MH. Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat.
Mayoritas mengaku, kini berjalan kaki di trotoar tersebut lebih nyaman dan aman dibandingkan sebelumnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Vina Kartika, wanita yang bekerja di salah satu bank swasta ini mengatakan, kondisi trotoar yang lebar dan bersih membuatnya bisa berjalan kaki dengan lebih nyaman.
"Sekarang lebih enak sih buat jalan kaki, trotoarnya lebih lebar dan bersih juga," ucapnya, Selasa (16/7/2019).
Ia pun memuji program pemerintah Gubernur Anies Baswedan yang kembali berencana merevitalisasi trotoar di sejumlah jalan ibukota.
"Ya programnya bagus banget ya, sekarang kesannya lebih pro ke pejalan kaki daripada pengendara," ujarnya.
Hal senada turut disampaikan oleh George Tambunan, ia mengaku, kondisi trotoar di Jalan MH Thamrin ini sangat berbeda dengan kondisi yang ada di dekat rumahnya di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Jauh lebih bagus dan nyaman disini yaa untuk berjalan kaki, enggak seperti di dekat rumah saya banyak yang berjualan di atas trotoar," ujarnya.
Ia pun berharap, kedepannya seluruh trotoar yang ada di jalan-jalan ibukota bisa senyaman di Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.
"Yaa maunya sih semua trotoar seperti ini, jadi buat jalan juga nyaman. Kalau berjalan kaki saja sudah nyaman orang pasti lebih milih naik angkutan umum dibandingkan kendaraan pribadi," kata dia.
Merasakan Nyamannya Berjalan Kaki di Trotoar Jalan MH Thamrin

Berlahan tapi pasti, kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai mengubah wajah ibukota.
Kini, para pejalan kaki mulai menjadi prioritas di era pemerintahan Gubernur Anies Baswedan.
Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya proyek revitalisasi trotoar di sejumlah sudut ibukota.
Sebagian besar pembangunan tersebut mengacu pada proyek revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin yang dianggap berhasil.
TribunJakarta.com pun siang ini kembali berkesempatan menjajal nyamannya berjalan kaki di trotoar Jalan MH Thamrin, tepatnya di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Menteng, Jakarta Pusat.
Dibandingkan trotoar pada umumnya, trotoar ini tampak lebih lebar dan kebersihannya terlihat sangat terjaga.
Pemandu jalan berwarna kuning bagi penyandang disabilitas yang ada di trotoar tersebut juga tampak masih rapi, tidak tampak adanya kerusakan pada blok-blok timbul tersebut.
Bila lelah setelah berjalan, para pejalan kaki bisa beristirahat di sejumlah bangku taman yang mudah ditemukan di sepanjang trotoar tersebut.
Para pedagang kaki lima yang biasanya memadati trotoar pun tampak terlihat satupun di sepanjang trotoar di Jalan MH Thamrin.
Tak hanya itu, para pejalan kaki juga dimanjakan dengan mudahnya akses menuju angkutan umum, seperti transjakarta, bus kota, ataupun MRT.
Bila ingin menyeberang jalan, para pejalan kami pun tak perlu repot menaiki puluhan anak tangga menuju jembatan penyeberangan orang (JPO).
Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta telah membangun pelican crossing di wilayah tersebut sehingga pejalan kaki bisa lebih nyaman menyeberang jalan.
Trotoar di Sepanjang Jalan Dr Sutomo Jakarta Pusat Direvitalisasi

Trotoar di sepanjang jalan Dr. Sutomo Jakarta Pusat sedang direvitalisasi.
Alhasil, arus lalu lintas di sepanjang Jalan Dr. Sutomo Jakarta Pusat menjadi macet.
Zirzis sebagai pengendara motor yang melintas di jalan tersebut, mengeluhkan tentang kemacetan yang terjadi di lokasi setempat.
"Jadi macet. Saya menepi karena mau nunggu macetnya mendingan saja ini," kata Zirzis, di kawasan Jalan Dr. Sutomo, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019).
Namun, Zirzis paham bahwa revitalisasi trotoar ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang berjalan kaki.
"Ya, secepatnya lah ya diselesaikan. Biar pengendara yang mau berangkat kerja tidak macet dan lama di jalan," ucap Zirzis.
Sementara, pantauan TribunJakarta.com di lokasi, satu sampai sekitar enam orang petugas dari Sudin Sumber Daya Air Jakarta Pusat sedang mengangkat karung berisi tanah.
Karung-karung tersebut diangkat lalu dimasukkan ke dalam truk biru.
Lalu, satu sampai sekitar delapan orang petugas mengenakan rompi oranye, helm kuning, sepatu but, dan celana panjang sedang mencangkul tanah trotoar tersebut.
Beberapa dari mereka ada yang mengangkat batu-bata, puing-puing bebatuan, dan tanah serta kerikil.
Hingga berita ini diturunkan, para petugas tersebut masih bekerja di lokasi setempat.
Sementara, arus lalu lintas di Jalan Dr. Sutomo Jakarta Pusat masih terpantau macet.
Mobil, motor, dan angkutan kota (angkot) saling berbalas-balasan bunyi klakson kendaraan.
Revitalisasi Trotoar Kemang Terkendala Banyak Warga Menuntut Ganti Rugi
Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan pengerjaan revitalisasi trotoar di sejumlah wilayah Ibu Kota.
Salah satunya, pengerjaan trotoar sepanjang 3,2 kilometer di Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Namun, pengerjaan trotoar itu sebagian masih terkendala dengan banyaknya warga maupun pemilik lahan yang ingin meminta timbal balik.
Sebab, trotoar akan dibangun di atas lahan mereka karena luas jalan yang semakin sempit sehingga tak cukup untuk membuat trotoar.
Pengerjaan pun dilakukan bertahap yang dimulai dari Jalan Kemang Selatan.
Sedangkan dari Kemang I hingga Kemang Raya belum dilakukan revitalisasi lantaran banyaknya warga maupun pemilik usaha di sana yang menuntut timbal balik.
"Ada beberapa (penghuni) yang masih meminta ganti rugi. Nanti kita komunikasikan lagi. Diskusi yang lebih intens lagi. Biar lebih fokus," bebernya kepada TribunJakarta.com di Kantor Walikota Jakarta Selatan pada Selasa (16/7/2019).
• Demi Rebut Hati Tyas Mirasih, Raffi Ahmad Rela Jemput Antar Cibubur-Sudirman dan Lokasi Syuting
• Ungkap Kekesalannya ke Raffi Ahmad, Mery Sampai Bandingkan dengan Kebaikan Nagita Slavina
• Rumor Politik Uang di Pemilihan Wagub DKI, Syarif: Rian Ernest Halusinasi
• Tyas Mirasih Ungkap Hal yang Dulu Bisa Membuatnya Jatuh Cinta, Raffi Ahmad: Gua Anterin Kuliah!
• Setyana Mapasa: Sempat Mewakili Merah Putih, Kini Wakili Australia di Indonesia Open 2019
Marullah melanjutkan sebelumnya telah dilakukan audiensi antara Pemerintah dengan warga maupun pemilik usaha di Kemang yang terimbas revitalisasi trotoar pada Selasa (9/7/2019) silam.
Namun, ia mengatakan belum adanya titik temu antara kedua belah pihak.
Marullah melanjutkan pihaknya telah melaporkan keinginan warga kepada Pemprov DKI Jakarta.
"Kita sudah melaporkan ke tingkat Provinsi dalam hal ini Asisten Pembangunan. Nanti akan memediasi ini secara terus menerus," lanjutnya.