15 WNA Asal Afrika Terjaring Operasi Imigrasi di Apartemen Green Pramuka City
Sebanyak 15 orang WNA asal Benua Afrika terjaring razia yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Klas I Jakarta Pusat di Apartemen Green Pramuka City.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, CEMPAKA PUTIH - Sebanyak 15 orang Warga Negara Asing (WNA) asal Benua Afrika terjaring razia yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Klas I Jakarta Pusat di Apartemen Green Pramuka City, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, petugas Imigran melakukan razia di sejumlah tower di Apartemen Green Pramuka City.
TribunJakarta.com pun berkesempatan mengikuti razia keimigrasian yang dilakukan di Tower Pino, Apartemen Green Pramuka City.
Pertama, petugas menyasar salah satu kamar yang berada di lantai 16 Tower Pino. Petugas menduga ada WNA yang tinggal di dalam unit bernomor PI/16/NN.
Benar saja, setelah pengelola apartemen mengetuk pintu di unit tersebut, dari dalam unit itu muncul beberapa orang WNA.
Petugas imigrasi yang melihat adanya WNA di unit itu pun langsung meminta mereka menunjukkan dokumen keimigrasian, seperti paspor dan visa.
Namun, mereka tak dapat menunjukkannya kepada petugas sehingga seluruh penghuni unit tersebut langsung diamankan petugas imigrasi.
Kemudian, perugas imigrasi kembali menyasar sebuah kamar di lantai 27 Tower Pino, Apartemen Green Pramuka City.
Di unit apartemen nomor PI/27/0K lagi-lagi petugas menemukan empat orang pria WNA asal Benua Afrika yang tidak bisa menunjukkan dokumen keimigrasian mereka.
Kiven, Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Kantor Imigrasi Klas I Jakarta Pusat mengatakan, pihaknya mengamankan belasan WNA ini lantaran tak bisa menunjukkan dokumen keimigrasian kepada petugas.
"Sebagian besar (dokumen) tidak ditangsn mereka, berdasarkan pengakuan awal mereka katanya disimpan oleh teman mereka," ucapnya, Jumat (19/7/2019).
Operasi ini sendiri, dikatakan Kiven, dilakukan atas permintaan pengelola apartemen yang resah dengan keberadaan para WNA tersebut.
"Pengelola apartemen sendiri yang berkoordinasi dengan kami bahwa terdapat beberapa WNA dari Afrika yang meresahkan penghuni yang ada di apartemen ini," ujarnya kepada awak media.
Dari hasil razia ini, pihak imigrasi belum menemukan indikasi adanya tindak kejahatan yang dilakukan oleh belasan WNA itu.
"Untuk temuan lain belum ada sampai saat ini, tapi akan kami bawa ke kantor dulu sesuai prosedur yang berlaku. Nanti disana kami cek lagi," kata Kiven.
Sementara itu, Head of Communication Green Pramuka City Lusida Sinaga mengatakan, pihaknya memang telah bekerjasama dengan Imigrasi Jakarta Pusat dalam menangani para WNA.
"Sejak kami mulai bekerja sama dengan Imigrasi Jakarta Pusat sampai saat ini, alhamdulillah grafiknya menurun," ucapnya.
"Dulu pertama saat awal tahun, kami giat dua kali sebulan dan sapatnya lumayan banyak," tambahnya.
• Sesalkan Grasi Neil Bantleman, Kuasa Hukum Keluarga Korban Pelecehan Seksual JIS Surati Jokowi
• Arswendo Atmowiloto di Mata Putrinya: Selalu Ketawa dan Penuh Humor
Ia pun berharap, operasi ini mampu memberikan rasa aman dan ketenangan bagi para penghuni apartemen Green Pramuka City lainnya.
"Selama ini kami mendapat laporan dari penghuni, jadi memang biasanya penghuni merasa senang bila ada operasi ini," ujarnya.