Idul Adha 2019

Penampakan Sapi Milik Jokowi, Tipe Simmental Berbobot 1,2 Ton Seharga Rp 90 Juta di Tangerang

Presiden Indonesia, Joko Widodo yang turut menyumbang sapi raksasa yang akan dikurbankan di Provinsi Banten pada 11 Agustus 2019 mendatang.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Sapi jenis Simmental milik Presiden Indonesia Joko Widodo seberat 1 ton lebih yang menjalani pemeriksaan di peternakan kawasan Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Senin (22/7/2019). 

Hewan ternak yang diperiksa mulai hari ini lebih banyak ke kambing dan sapi potong yang sudah mulai diperjualbelikan di wilayah Kota Tangerang.

Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, memang sudah banyak lahan kosong di kawasan Kota Tangerang yang dijadikan lapak jual beli hewan kurban.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Abduh Surahman, pemeriksaan dilakukan untuk menjaga kualitas dan kesehatan hewan kurban saat hari raya Idul Adha.

"Hari ini sampai selanjutnya sampai hari H pemotongan kurban itu kita lakukan pemeriksaan hewan pada sisi kesehatannya," kata Abduh di sebuah lapak hewan kurban, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (22/7/2019).

Menurut Abduh, pemeriksaan hewan kurban pada sisi kesehatan gigi, kulit, ketebalan daging dan kaki, terutama pada sapi.

"Sesungguhnya kita juga ingin periksa cacing segala macam tapi itu kan tidak mungkin, kita periksa mereka masih dari luar dulu karena tidak mungkin bagian dalam," jelas Abduh.

Bila ditemukan hewan kurban yang sehat maka akan diberikan tanda sehat, beda ceritanya bila hewan kurban tersebut ditemukan dalam keadaan sehat.

PT Autochem Industry Perkenalkan Produk Oli Baru, Bikin Mesin Motor Halus

Gerindra Disebut Ingin Kuasai Menteri Perekonomian, Andre Rosiade Buat Pembawa Acara Terpingkal

Jasad Pengemudi Calya Korban Truk Pertamina Terbakar Dibawa Rumah Duka RSPAD

Lanjutnya, bila dalam keadaan tidak sehat, hewan kurban akan diberikan vitamin namun tidak boleh diberikan antibiotik karena daging akan dikonsumsi dalam waktu dekat.

"Kita tidak mungkin memberikan mereka antibiotik karena hanya dalam tempo dua minggu lagi mereka mau dipotong dan tidak bagus untuk kesehatan manusia," ucap Abduh.

Dari pemeriksaan yang dilakukan baru sejak hari ini, Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang belum menemukan hewan kurban yang tidak layak untuk diperjualbelikan.

"Sampai saat ini belum ada, tapi untuk sapi yang memang hasil peternakan dan di sananya di lepas liar di alam itu pengawasannya jauh lebih efektif," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved