''Kami Melihat dari Jendela Anaknya ini Tergeletak, Sudah Tak Bisa Diselamatkan''

Adin Hidayat menatap sisa-sisa kayu atap rumah berkelir jingga gosong terbakar hebat. Semalam, di sanalah empat anak Abdullah dan Herlini tewas.

Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Surya/Benni Indo
Warga berkerumun di rumah kontrakan yang ditinggali Abdullah dan Herlina di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Rabu (24/7/2019). Rumah tersebut terbakar hebat Selasa malam, empat anak tewas terperangkap di dalamnya. 

Abdullah dan Herlina malam itu bersama dua anaknya tidur di kamar belakang.

Sementara empat anak lainnya terpisah: satu anak tidur di kamar belajar, tiga lainnya di ruang tengah.

Listrik sempat padam

Adin tak menyadari saat Abdullah, Herlina dan dua anaknya sudah menyelamatkan diri, empat anak mereka masih terperangkap di dalam rumah.

Rahma Ramadhani (10), Na’illah Fathinah Sholihah (9), Anisa Dzahro (7) dan Naufal Nasrulloh (6), ditemukan meninggal terbakar.

"Tidak ada teriakan suara anak-anak. Awalnya saya tidak tahu kalau ada anak-anak di dalam," ungkap Adin.

Listrik sempat menyala bebersapa saat ketika api membakar rumah kontrakan yang didiami Abdullah dan Herlina, tapi padam lagi hingga tengah malam.

Piharto sesaat sebelum kejadian baru saja menyalakan televisi ketika listrik kembali nyala sekitar pukul 21.00 WIB, tapi langsung keluar rumah setelah mendengar teriakan.

Ia terperanjat api di rumah kontrakan Abdullah dan Herlina berkobar hebat dan langsung mendobrak pintu.

"Anaknya yang kecil sudah terkapar, tergeletak, tak bisa diselamatkan," ungkap Piharto.

Petugas memasang garis polisi di rumah kontrakan Abdullah yang terbakar hebat di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu, Selasa (24/7/2019) malam.
Petugas memasang garis polisi di rumah kontrakan Abdullah yang terbakar hebat di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu, Selasa (24/7/2019) malam. (Surya/Sany Eka Putri)

Piharto dan warga gerak cepat mencari air untuk memadamkan api.

Setengah jam atap rumah hangus dan api sudah mengecil, petugas pemadam baru datang.

"Kami melihat dari jendela anaknya ini tergeletak. Sudah tidak bisa diselamatkan karena apinya membesar," ungkap Hamidah, warga yang ikut menyaksikan kebakaran.

Sampai pukul 22.55 WIB, warga sekitar masih mengerumuni rumah milik Abdullah itu, sementara petugas pemadam mendinginkan sisa-sisa pembakaran.

Ibu korban menangis kencang

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved