Menelusuri Bedeng di Belakang Plaza Semanggi yang Diduga Jadi Tempat Perdagangan Anjing Ilegal
Co Founder Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Karin mengatakan, bedeng itu diduga menjadi lokasi penampungan anjing ilegal
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, SETIA BUDI - Sebuah bedeng di bilangan Semanggi, Jakarta Selatan, diduga menjadi tempat penampungan dan perdagangan anjing ilegal.
Informasi tersebut beredar di media sosial Instagram lewat unggahan video di akun @jakartaanimalaidnetwork pada Kamis (25/7/2019).
Dalam video itu, terlihat sejumlah anjing yang terkurung di sebuah ruangan.
TribunJakarta.com pun mencoba mendatangi lokasi tersebut, Jumat (26/7/2019).
Letaknya tepat di depan pintu keluar Plaza Semanggi, atau berada di sebelah Universitas Atmajaya.
Namun, di lokasi itu hanya terlihat deretan warung rokok dan minuman ringan. Di sekeliling warung itu juga ditutup menggunakan seng.
Warga sekitar maupun sekuriti mall pun mengaku tidak pernah melihat anjing di lokasi itu.
"Nggak tahu saya, nggak pernah lihat juga,"kata seorang sekuriti mall yang enggan menyebutkan namanya.
Meski begitu, bau anjing begitu terasa di tempat tersebut. Beberapa kali juga terdengar gonggongan anjing.
• Ucapan Terakhir Bripka RE Kepada Kerabat: Tolong Antar Anak Saya Sekolah
• Rumahnya Rata dengan Tanah, Galuh Korban Gusuran di Jakasampurna Berharap Ada Keadilan
Co Founder Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Karin mengatakan, bedeng itu diduga menjadi lokasi penampungan anjing ilegal.
"Ini tuh pengepul. Kita belum tahu dibawa ke mana anjing-anjing itu. Tapi buat dipotong, sudah pasti," kata Karin saat dikonfirmasi.
Menurut Karin, penampungan anjing itu sudah berdiri selama 10 hingga 15 tahun.
"Sebenarnya semua orang tahu di situ. Cuma orang yang dekat situ mereka tuh takut untuk ngomong," ujarnya.
Ia menambahkan, bedeng tersebut juga selalu dijaga oleh preman yang sekaligus menjadi juru parkir.
"Pas kita masuk situ, terus ambil video, mereka marah tuh," ungkap Karin.