Mayoritas Aset Giant Mampang Prapatan Diborong Pengusaha Asal Jambi
Gandeng (39), salah satu karyawan Giant mengatakan, mayoritas aset tersebut diborong oleh pengusaha asal Jambi bernama Suprapto.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Gerai retail Giant Ekspres Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, akan resmi ditutup pada 31 Juli 2019.
Semua inventaris Giant yang ada bakal dijual melalui proses pelelangan.
Aset-aset Giant itu antara lain mesin pendingin, laci, rak, dan mesin hitung di meja kasir.
Harganya beragam, mulai dari ratusan ribu sampai belasan juta Rupiah.
Gandeng (39), salah satu karyawan Giant mengatakan, mayoritas aset tersebut diborong oleh pengusaha asal Jambi bernama Suprapto.
• Melihat Kondisi Giant Ekspres Mampang Prapatan Jelang Penutupan
• Suzuki Ignis Banyak Diminati Pengunjung GIIAS 2019
"Diborong sama Pak Suprapto. Dia mau buka usaha katanya di Jambi," kata Gandeng saat ditemui pada Sabtu (27/7/2019).
Pantauan TribunJakarta.com, nama Suprapto juga terlihat pada stiker yang ditempel di beberapa inventaris Giant.
Gandeng menuturkan, beberapa karyawan Giant juga diajak bergabung ke Jambi. Namun, sambungnya, rata-rata karyawan menolak ajakan tersebut.
"Enggak lah, jauh. Orang jauh saja kayak perantau datang ke Jakarta kok," tuturnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/suasana-di-hari-hari-terakhir-giant-ekspres-mampang-prapatan.jpg)