Tangkuban Parahu Kerap Dikaitkan dengan Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi, Begini Catatan Ahli
dalam sejarah geologi, Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa dari gunung purba di Indonesia.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gunung Tangkuban Parahu adalah salah satu obyek wisata di Jawa Barat yang terletak di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Ketinggian Gunung Tangkuban Parahu sekitar 2.084 meter dari permukaan laut. Gunung ini memiliki kawah aktif dan total ada 9 kawah di kawasan Gunung Tangkuban Parahu.
Dikutip dari laman Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu, dijelaskan bahwa dalam sejarah geologi, Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa dari gunung purba di Indonesia.
Ahli geologi juga menjelaskan bahwa kawasan Tangkuban Parahu di dataran tinggi adalah sisa dari sebuah danau besar yang terbentuk dari pembendungan Cingai Citarum dan selalu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang.
Masih dikutip dari laman Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu, geografiwan sekaligus pengamat dan pecinta lingkungan, T. Bachtiar menjelaskan gunung tersebut terlihat bentuknya seperti perahu terbalik karena ada dua kawah yang berdampingan antara arah barat dan timur. Artinya, gunung tersebut hanya terlihat seperti perahu terbalik dari arah selatan (Lembang) saja.
Legenda Dayang Sumbi dan Sangkuriang
Kisah Dayang Sumbi dan Sangkuriang tidak bisa lepas dari legenda Tangkuban Parahu.
Dikisahkan, Sangkuriang adalah anak dari Dayang Sumbi yang terpisah sekian lama. Saat bertemu, Sangkuriang jatuh cinta pada ibunya sendiri.
Mengetahui jika pemuda yang jatuh cinta adalah anak kandungnya, Dayang Sumbi menolaknya.
Ia kemudian mengajukan syarat yang harus dikerjakan Sangkuriang, yakni, membuat perahu dalam waktu satu malam. Jika perahu itu selesai dalam satu malam, Sangkuriang diperbolehkan Dayang Sumbi untuk menikahinya.
Sangkuriang menyanggupinya. Dia meminta bantuan jin untuk membantunya.
Dayang Sumbi pun tak tinggal diam. Ia tidak mau dinikahi oleh anaknya sendiri. Dayang Sumbi pun memanjatkan doa kepada Yang Kuasa selama Sangkuriang membuat perahu, agar pekerjaan membuat perahu tidak selesai.
Berkat doa Dayang Sumbi, akhirnya perjalanan malam berlangsung sangat cepat dan akhirnya terbitlah fajar dan Sangkurian gagal menyelesaikan pekerjaannya yang tunggal sedikit.
Sangkuriang membuat perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul atau pokok pohon itu berubah menjadi gunung ukit Tanggul.
Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi Gunung Burangrang.
• Sebelum Erupsi, Kuda Wisata di Gunung Tangkuban Parahu Berperilaku Tak Biasa
• Kawasan Wisata Ditutup, Gunung Tangkuban Perahu Kondusif Pascaerupsi
Saat Sangkuriang marah bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro dijebol, sambut aliran Sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang.