Bayi Kembar Siam Rahman-Rahim Merupakan Kasus Pertama yang Terjadi di Kota Bekasi
Ahmad Rahman Al-Ayyubi dan Ahmad Rahim Al-Ayyubi merupakan bayi kembar siam pertama yang terlahir di Kota Bekasi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan, Ahmad Rahman Al-Ayyubi dan Ahmad Rahim Al-Ayyubi merupakan bayi kembar siam pertama yang terlahir di Kota Bekasi.
Kasus ini kata Tanti merupakan fenomena langka yang sangat jarang terjadi, bayi dari pasangan pasangan suami istri Romi Darma Rachim (35) dan Ika Mutia Sari (30) saat ini telah berusia 10 bulan dan masih menjalani kontrol rutin di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.
"Baru pertama kali (di Kota Bekasi) dua-duanya lengket, sebelumnya belum pernah ditemukan kasus bayi kembar siam," kata Tanti saat dikonfimasi Jumat (2/8/2019).
Tanti menambahkan, sesuai instruksi Wali Kota Bekasi, Dinkes akan secara intens mendampingi bayi kembar Rahman-Rahim menjalani kontrol rutin jelang proses operasi pemisahan.
"Kita dampingi segala kebutuhan seperti ambulan untuk mengantar bayi tersebut kontrol kita siapkan, berikut juga biaya kesehatan yang dijamin KS-Bekasi (Kartu Sehat Bekasi)," jelas dia.
Ketika ditanya terkait harapan hidup bayi kembar siam Rahman-Rahim, Tanti belum dapat menyimpulkan lebih jauh. Sebab, proses kontrol rutin yang masih dijalani bayi malang itu akan menjadi bahan diskusi tim medis pihak Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.
"Itu belum bisa saya sampaikan, karena saya harus ketemu dulu dengan tim RSAB (Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita),” imbuhnya.
Rahman dan Rahim lahir secara sesar di Rumah Sakit Harapan Kita, sejak lahir berat badan kedua bayi itu hanya 3,2 kilogram. Sejak usia kandungan 4 bulan, orangtuanya sudah mengetahui bahwa anak ketiga sekaligus keempatmya ini terlahir dempet.
• Abah Grandong Mengaku Tidar Sadar saat Makan Kucing Hidup-hidup
• Jelang Lawan Arema FC di SUGBK, Marko Simic Soroti Jadwal Padat Persija Jakarta
Diusia 10 bulan, kondisi bayi kembar siam ini nampak sehat, berat badan keduanya kini mencapai 10 kilogram. Ika orangtua Rahman dan Rahim mengatakan, seluruh organ tubuh kedua bayi kembar siam ini lengkap, hanya saya jantung dan hati mereka menyatu.
Rahman memang nampak lebih lincah dan aktif ketimbang Rahim, menurut Ika, Rahim menderita dandy walker syndrome atau kelainan genetik bawaan yang mempengaruhi perkembangan otak.
Dia belum dapat memastikan kapan operasi pemisahan dapat dilakukan, namun biaya operasi diperdiksi mencapai Rp 1 miliar.
Kedua orangtua bayi malang ini terus berusaha agar buah hatinya tumbuh sehat laiknya bayi pada umumnya. Operasi pemisahan merupakan jalan satu-satunya yang ingin ditempuh pasangan Romi dan Ika demi keselamatan putra ketiga sekaligus keempatnya ini.