Idul Adha 2019
Simak Tips Memilih Hewan Kurban, Pastikan Cukup Umur dan Tidak Cacat
Hari Raya Idul Adha 1440 H telah ditetapkan Pemerintah jatuh pada Minggu (11/8/2019) yang akan datang.
Penulis: Afriyani Garnis | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Hari Raya Idul Adha 1440 H telah ditetapkan Pemerintah jatuh pada Minggu (11/8/2019) yang akan datang.
Itu artinya kurang dari 10 hari lagi umat muslim akan merayakan pemotongan hewan kurban.
Penjual hewan kurban pun sudah banyak membuka lapaknya di berbagai lokasi strategis.
Sejumlah persiapan pun mulai dilakukan umat Muslim, terutama bagi mereka yang hendak berkurban yakni membeli hewan kurban.
Berdasarkan Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor Halal Science Center, Kepala Suku Dinas Ketahan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Utara, Rita Nirmala menyebutkan ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk memilih hewan kurban.
Diantaranya, pastikan hewan cukup umur, sehat dan yang paling penting pastikan hewan tidak cacat.
"Ada 3, yang terpenting sehat hewannya, tidak cacat dan cukup umur," kata Rita saat dikonfirmasi, Jum'at (2/8/2019).
Untuk sapi dan kerbau disebutkannya, minimal berusia dua tahun atau lebih. Sementara untuk kambing dan domba minimal berisia satu tahun.
Kemudian pastikan sepasang gigi tetap sapi dan kambing sudah tumbuh.

Untuk kategori hewan sehat, ciri- cirinya sebagai berikut ;
1. Mata cerah dan tidak belekan.
2. Bulu bersih dan tidak kusam
3. Cermin hidung basah dan bersih
4. Tidak kurus
5. Kotoran normal (tidak mencret)
6. Nafsu makan baik, dan
7. Gerakan lincah
Sedangkan untuk ciri-ciri hewan yang tidak dalam kondisi cacat sebagai berikut ;
1. Testis utuh dan ada sepasang
2. Daun telinga utuh
3. Tanduk tidak patah
4. Tidak buta, dan
5. Kaki tidak pincang
Diketahui sebelumnya, pemeriksaan hewan kurban akan dilakukan Suku Dinas KPKP Jakarta Utara mulai H-10 Idul Adha atau awal Agustus 2019 ini.
Pemeriksaan difokuskan pada kesehatan hewan sehingga layak untuk dikurbankan.
"Pemeriksaan untuk memastikan kesehatan hewan kurban tersebut apakah layak atau tidak," kata Rita.
Ini Panduan Pemotongan dan Metode Perebahan Hewan Kurban yang Baik dan Benar
Setiap 10 Dzulhijah umat islam akan memperingati Hari Raya Idul Adha.
Idul Adha diperingati sebagai peristiwa kurban atau hari raya kurban.
Idul Adha berawal ketika Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya untuk Allah, kemudian sembelihan itu digantikan oleh-Nya dengan domba.
Idul Adha jatuh setelah 70 hari setelah Idul Fitri.
Suasana Idul Adha semakin identik dengan hadirnya sejumlah tempat penjualan hewan kurban baik sapi maupun kambing. Nantinya hewan-hewan tersebut akan disembelih pada saat hari H Idul Adha tiba.
Untuk itu, TribunJakarta.com menghimpun persiapan dan tata cara penyembelihan hewan kurban sesuai dengan syariat islam, mulai dari lokasi, sarana, alat dan bahan.

Tata cara ini diperoleh dari Sudin Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) saat melakukan sosialisasi pada 100 petugas kurban yang ada di wilayah Jakarta Timur.
1. Pada saat penyembelihan hewan kurban, lokasi tempat penampungan dan penanganan daging harus terpisah
2. Tempat penyembelihan haruslah diberikan pembatas atau penutup agar tak dilihat orang banyak maupun hewan kurban lainnya
3. Sediakan pisau dan pengasahnya, untuk sapi panjang mata pisau minimal 30 cm, kambing/domba minimal 20 cm). Ketajaman pisau bisa dicoba dengan cara membelah kertas A4 secara vertikal maupun sekali tebas
4. Tersedia lubang penampungan darah dengan ukuran:
• Panjang x lebar untuk domba/kambing dan sapi/kerbau 0,5 m x 0,5 m (setiap 10 ekor hewan;
• Kedalaman 0,5 m untuk domba/kambing dan untuk sapi/kerbau 1,0 m (setiap 10 ekor hewan);
5. Tersedia penyangga kepala untuk memudahkan
penyembelihan, dapat terbuat dari balok kayu atau
bahan lain yang sesuai dengan ukuran ukuran 7 cm x 15 cm x 75 cm
6. Lantai/alas tempat penyembelihan tidak licin dan tidak langsung menyentuh tanah
7. Tali tambang dengan diameter minimal 2 cm;
8. Sarana air bersih yang cukup dan sabun untuk
membersihkan peralatan dan tangan
Selanjutnya memasuki proses persiapan penyembelihan, para petugas kurban harus memastikan hewan kurban tidak diberikan makan dalam kurun waktu 12 jam terakhir.
Melainkan hanya sekedar minum saja yang diperbolehkan.
Kemudian bagi hewan yang baru tiba di lokasi penyembelihan diistirahakan terlebih dahulu sela tiga jam terakhir.
Selain itu, sebelum menyembelih, petugas harus memastikan hewan kurban sudah dalam posisi rebah yang benar agar memudahkan tiap proses penyembelihan.
• Jelang Lawan Arema FC di SUGBK, Marko Simic Soroti Jadwal Padat Persija Jakarta
• Rilis 8 Agustus 2019, Ini Spesifikasi Oppo K3: Ada Tiga Varian Warna, Harga Mulai dari Rp 3,3 Juta
• Rencana Nikah, Kekasih Korban Kecelakaan Tangerang Ungkap Gelagat Nanda di Pertemuan Terakhir
• Abah Grandong Mengaku Tidar Sadar saat Makan Kucing Hidup-hidup
• TAMAT, Begini Akhir Cerita Cinta Suci: Ririn Meninggal, Kaki Monika Diamputasi, Marcel Suci Bahagia
Kemudian baru mengikat kaki hewan namun tak menyakiti.
Berdasarkan Pedoman Penerapan Kesejahteraan Hewan Pada Pemotongan Hewan Kurban, terdapat dua metode perebahan hewan kurba.
Setelah hewan tiba ditempat penyembelihan dilakukan perebahan hewan dengan metode yang seminimal mungkin menyebabkan rasa sakit pada hewan misalnya dengan menggunakan metode Burley atau metode Reef/Rope Squeeze:
1. Metode Burley
Tali dilingkarkan pada leher.
Ujung tali yang satu dimasukkan ke dalam ketiak kaki kanan kemudian disilangkan di atas punggung kemudian dimasukkan ke lipatan paha kiri (selangkangan).
Ujung tali yang lain dimasukkan ke dalam ketiak kaki kiri lalu disilangkan di atas punggung kemudian dimasukkan ke dalam lipatan paha kanan (selangkangan).
Jika kedua ujung tali ditarik, sapi akan rebah.
Operator dapat mengendalikan arah rebah hewan dengan menarik tali perebah sedemikian rupa sehingga hewan dipaksa rebah ke salah satu arah.
2. Metode Reef atau Rope Squeeze
Tali dilingkarkan pada leher.
Melalui bagian bawah sapi, ujung tali dipegang dan dilingkarkan pada tubuhnya di bawah badan tali dari tali yang di dekat simpul untuk membuat sebuah ikatan mati tepat di belakang pundak.
Dengan membawa ujung tali melewati punggung sapi lagi, buatlah sebuah ikatan mati lagi tepat di depan ambing.
Jika tali ditarik, sapi akan rebah.

Dalam proses ini, petugas harus memastikan posisi ekor hewan terutama sapi/kerbau dalam posisi tak tertekuk dan tidak mendudiki hewan tersebut.
Selanjutnya, kepala hewan diletakan pada alat penyangga yang tadi telah dibuat.
Kemudian pisau diposisikan di bawah dagu (posisi tulang leher 1- 3 dan penyembelih membaca “Bismillahi Allahu Akbar”.
Pada proses ini, penyembelihan dilakukan dengan memotong 3 saluran yakni pembuluh darah, saluran nafas dan saluran makan, sekaligus dengan sekali tarikan.
Lalu hewan dibiarkan, sampai darah tidak memancar lagi dan hewan benar-benar mati atau tidak ada refleks kornea dalam kurun waktu kurang lebih selama 2 menit.
Setelah itulah hewan kurban bisa diproses untuk dikuliti atau dipilah dagingnya.