SMPN 157 Jakarta Sulap Daun Sirih Jadi Sabun Antiseptik
Siswa SMPN 157, Cipayung, Jakarta Timur sulap daun sirih di halaman sekitar sekolah jadi sabun antiseptik.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Siswa SMPN 157, Cipayung, Jakarta Timur sulap daun sirih di halaman sekitar sekolah jadi sabun antiseptik.
Berawal dari pihak sekolah yang menanam daun sirih dan menjadi banyak, salah satu staf kurikulum yang juga pembina ekstrakulikuler Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Nina Suprihatin terinspirasi memanfaatkan daun tersebut.
"Awalnya kan daun sirih ini ada untuk menutupi bagian tanah di tempat duduk persegi panjang yang ada di lantai satu. Kemudian makin banyak dan akhirnya saya berpikir untuk memanfaatkannya menjadi sabun antiseptik namun bagus untuk kulit," katanya saat ditemui di lokasi, Sabtu (3/8/2019).

Dengan memberi bekal siswa untuk berwirausaha namun menggunakan bahan yang ada, Nina berharap ilmu yang diberikannya dapat dikembang ratusan siswanya.
"Insipirasi awal dari praktek pembelajaran tentang asam basa. Nah terus ada materi prakaraya dan program Pemprov meningkatkan kewirausahaan. Jadi intinya sih gini, anak ilmu dan materinya dapat tapi hasilnya juga dapat," sambungnya.
Saat ini sabun daun sirih masih dipasarkan di lingkungan sekolah dan ke warga sekitaran sekolah saja.
• 11 Provinsi Bersaing di Pra PON XX Papua 2020 Cabang Bola Voli
• Modal Kemenangan, Pelatih Arema FC: Kami Lebih Percaya Diri Dibanding Persija Jakarta
Untuk satu bungkus sabun kecil dijual dengan harga Rp 5 ribu dan yang besar seharga Rp 8 ribu.
Nantinya uang hasil penjualan akan digunakan untuk modal pembuatan sabun kembali dan untuk membeli bahan baku lainnya seperti minyak zaitun, minyak kelapa sawit, minyak goreng dan Naoh.