Berpeluang Gantikan Mega di PDIP, Prananda Berperan Menangkan Jokowi & Rilis Komik Kisah Soekarno
Sosok Prananda Prabowo disebut berpeluang menggantikan Megawati Soekarnoputri untuk memimpin PDI Perjuangan.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Prananda Prabowo disebut berpeluang menggantikan Megawati Soekarnoputri untuk memimpin PDI Perjuangan.
Ketua DPP PDI Perjuangan Aria Bima menuturkan, dua anak Ketua Umum PDI Perjuangan yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo disiapkan untuk menggantikan sosok ibunda.
Aria menyatakan, wacana menjadikan Puan Maharani dan Prananda Prabowo sebagai pemimpin partai telah disetujui kader-kader PDI Perjuangan di tiap lapisan.
"Saya kira kalau level pusat sudah seperti disampaikan pasti antara Mas Prananda dan Mba Puan, mana yang nanti diberikan tugas oleh Bu Mega dan itu semua kader di tingkat lapis dua ini tidak akan ada konstraksi," ucap Aria Bima dilansir dari Kompas.com.
Aria Bima tak memungkiri, penunujukkan sosok Prananda Prabowo dan Puan Maharani sebagai penerus Megawati tidak lepas dari status keduanya sebagai anak Megawati dan cucu Soekarno.
• Kongres V PDIP Dipercepat & Akan Dihadiri Megawati serta Jokowi, Puan Maharani Ungkap Alasannya
• Dari Pengusaha Pom Bensin hingga Bakal Kepilih Jadi Ketum PDIP Lagi, Segini Harta Kekayaan Megawati
"Karisma sebagai cucu Bung Karno, putra-putri Megawati ya itu tidak dipungkiri karena pendukung PDI-P itu banyak yang Soekarnois yang banteng-banteng lama turun-menurun," tutur Aria Bima.
Namun, Aria menegaskan, tongkat estafet itu paling cepat diserahkan pada 2024.
Sebab, menurut dia, kader PDI Perjuangan sudah bulat kembali mengangkat Megawati sebagai ketua umum partai periode 2019-2024 lewat kongres tahun ini.
Follow Juga:
Lantas siapakah sebenarnya sosok Prananda Prabowo?
Berikut sekilas sosok Prananda Prabowo dirangkum TribunJakarta.com:
Muhammad Prananda Prabowo lahir pada 23 April 1970.
Prananda Prabowo akrab disapa Prananda atau Nanan.
• Ikut Lomba Makan Kerupuk di Gathering Family Istana Bogor, Ekspresi Jan Ethes Tuai Sorotan
• Hadir di Ulang Tahun Putri Kahiyang Ayu, Penampilan Selvi Ananda Ramai Diperbincangkan
Prananda Prabowo merupakan puta kedua Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 Republik Indonesia.
Prananda Prabowo lahir dari pernikahan Megawati dengan Letnan Satu (Penerbang) Surindro Supjarso, seorang pilot AURI dan perwira pertama TNI AU.
Dari pernikahan ini, Megawati dianugerahi dua putra, yaitu Mohammad Rizki Pratama dan Mohammad Prananda Prabowo.
Surindro Supjarso wafat pada 22 Januari 1970 karena kecelakaan pesawat di Pulau Biak, Papua.
Prananda Prabowo telah menikah dengan Nancy Prananda.
Dari pernikahan ini, lahir dua anak bernama Muhammad Prabhaswara Pranakarno dan Diah Safira Octaliakasih.
Berperan Menangkan Jokowi
Saat ini, PDIP dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sejak 24 Maret 1999.
Sudah 5 periode putri Presiden RI pertama Soekarno tersebut menjabat Ketua Umum PDIP, yakni periode tahun 1999 - 2005, tahun 2005 - 2010, tahun 2010 - 2015, dan 2015 - 2020.
Selama kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, PDIP sudah 3 kali memenangkan Pemilu.
• Ungkap Minatnya Bersaing di Pilpres 2024, Puan Maharani Tuai Tepuk Tangan Penonton
• Puan Maharani Berpeluang Jadi Ketua DPR RI, Intip Harta Kekayaannya & Besaran Gaji Menteri
Pada Pemilu 2004, PDIP meraih posisi kedua dan pada Pemilu 2009, PDIP meraih posisi ketiga.
Kemenangan PDIP tak lepas dari "tangan dingin" 2 putra dan putri Megawati Soekarnoputri, yakni Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo.

Saat ini Puan Maharani menjabat Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, sedangkan Muhammad Prananda Prabowo menjabat Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif.
"Tangan dingin" Muhammad Prananda Prabowo (49) dengan adiknya, Puan Maharani (45) terbukti dari PDIP memenangkan Pemilu 2014 dan 2019 sekaligus kadernya, Jokowi terpilih menjadi Presiden RI.
Setelah memenangkan PDIP pada Pemilu 2014 dan Jokowi jadi Presiden RI, Puan Maharani kemudian mendapat jabatan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia.
Sementara, kakaknya, Muhammad Prananda Prabowo tak masuk dalam kabinet.
Muhammad Prananda Prabowo merupakan sosok yang tak suka tampil melalui media massa, beda dengan adiknya, Puan Maharani.
• Reaksi Najwa Shihab Dengar Gibran Rakabuming Ungkap Putranya Jatuh: Ya Allah Jan Ethes
• Temani Jokowi Makan Siang Bersama Jurnalis, Cara Salaman Jan Ethes Ramai Diperbincangkan
Dia adalah sosok pekerja di balik layar.
Saat ini, berhembus isu jika Muhammad Prananda Prabowo dan Puan Maharani menjadi calon Ketua Umum PDIP jika nantinya Megawati Soekarnoputri (72) mundur melalui kongresi di Bali.
Pada pelaksanaan Rakarnas IV, Muhammad Prananda Prabowo merupakan yang menandatangani undangan bersama dengan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.
Muhammad Prananda Prabowo dikenal sebagai ideolog dan peminat teknologi komunikasi dan informasi.
Ia pertama kali muncul saat Megawati Soekarnoputri mengajaknya dalam konferensi pers bersama Puan Maharani, menjelang pembukaan Kongres III PDIP pada tahun 2010 di Bali.
Ia adalah konseptor beberapa pidato politik Megawati Soekarnoputri.
Salah satu sentuhan pidatonya yang dianggap cukup bisa menggambarkan cara pandangnya terhadap dunia politik adalah ketika ia menyisipkan penggalan nasihat dari Kitab Bhagawad Gita, "karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana" ("kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung-rugi").
Pidato yang dibacakan pada Pembukaan Kongres III PDI Perjuangan tahun 2010 menjadi salah satu pidato Megawati yang paling banyak mendapatkan pujian dari berbagai pihak.
Dalam kehidupan pribadinya, Muhammad Prananda Prabowo memiliki istri, yakni Nancy Prananda.

Sementara, anaknya, yakni Muhammad Prabhaswara Pranakarno dan Diah Safira Octaliakasih.
Rilis Komik Kisah Hidup Soekarno
PDI Perjuangan merilis komik berjudul Kisah Hidup Soekarno yang merupakan hasil karya cucu Bung Karno, Prananda Prabowo. Dia adalah putra kedua Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI dan Ketua Umum PDI Perjuangan.
"Kami luncurkan karya soal sejarah Bung Karno, dibuat dalam bentuk komik. Ini dari Mas Prananda Prabowo," tutur Sekjen PDI Perjuangan, Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).
Hasto berujar, karya itu bagian dari upaya PDIP melaksanakan tugas sejarah demi menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang dijiwai oleh nilai-nilai kebangsaan. Komik itu terdiri dari 36 halaman.
• Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Idul Adha 2019, Beserta Doa dan Terjemahannya
• Apa Hukum Kurban di Idul Adha Sebelum Akikah? Begini Kata Ustaz Abdul Somad
Judulnya ‘Bung Karno Bapak Bangsa’. Disusun oleh Prananda Prabowo, yang juga Kepala Situation Room DPP PDIP. Isinya menampilkan kisah hidup Bung Karno sejak kelahirannya, hingga diangkat menjadi Presiden Pertama RI dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang digelar pada 18 Agustus 1945.
Cerita dalam komik itu diawali dengan gambar tentang Surabaya yang menjadi kota kelahiran Soekarno pada masa kolonial. Di kota pelabuhan itulah kedua orang tua Soekarno bermukim setelah hijrah dari Bali.
Berbagai detil kisah hidup Soekarno sejak kecil disampaikan. Termasuk soal sejarah pendidikannya di Eerste Inlandsche School atau Sekolah Dasar Bumiputra dan Europeesche Lagere School (ELS) di Mojokerto.
Pada usia 14 tahun, Soekarno sudah ditempa langsung oleh HOS Tjokroaminoto yang dikenal sebagai guru para pendiri bangsa. Dua tahun kemudian, Soekarno sudah bergabung dengan Tri Koro Dharmo yang menjadi embrio organisasi kepemudaan Jong Java.
Soekarno pula yang memperkenalkan sebutan peci saat pertemuan Jong Java di Solo pada 1921. Istilah peci diambil dari ‘petje’ dalam bahasa Belanda yang artinya kopiah atau topi kecil.
Komik juga mengisahkan soal masa kuliah Bung Karno di Technische Hooge School yang menjadi cikal bakal Institut Teknologi Bandung (ITB). Di masa itulah Bung Karno mengenal tokoh-tokoh lain seperti Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusomo dan lainnya.
Kisah hidup Soekarno memulai aktivitas politik kepartaian juga diceritakan. Termasuk bagaimana Soekarno harus menghadapi taring hukum Pengadilan Kolonial Hindia Belanda. Kisah-kisahnya selama menjalani masa hukuman dan pembuangan, serta pergulatan pemikirannya pun dibahas di komik.
Setelah lepas dari pengasingan, kisah Soekarno semakin mengobarkan perlawanan rakyat terus diangkat. Bersama Hatta, Soekarno mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan berbagai strategi.
Ikhtiar Soekarno dan kawan-kawannya membuahkan hasil. Soekarno memanfaatkan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) bentukan Jepang guna membulatkan tekad untuk merdeka.
Dalam sidang BPUPKI yang digelar 1 Juni 1945, Soekarno memperkenalkan Pancasila. Kelak, gagasannya tentang Pancasila itu yang akhirnya masuk dalam Pembukaan UUD 1945.
Akhirnya pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di hadapan 300 orang. Sehari kemudian, sidang PPKI mendaulat Soekarno sebagai presiden, sedangkan Bung Hatta sebagai wakilnya.
(TribunJakarta/Tribunnews/TribunnewsWiki/Kompas)