Reaksi Lurah Soal Tepi Jalan Danau Sunter Barat Tampak Kumuh Gara-gara Pengangkutan Sampah

Imbas dari pembangunan ITF di Sunter, berdampak pada pengelolaan sampah warga di Kelurahan Sunter Agung yang menjadi berantakan.

TribunJakarta.com/Afriyani Garnis
Lokasi sementara tempat pembuangan sampah di Kelurahan Sunter Agung, sampah yang dikumpulkan di gerobak langsung diangkut ke truk di Jalan Danau Sunter Barat, Sunter Agung,Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Imbas dari pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara berdampak pada pengelolaan sampah warga di Kelurahan Sunter Agung yang menjadi berantakan.

Lahan pembuangan sampah sementara (LPS) yang sebelumnya berada dekat ITF tidak dapat lagi digunakan.

Warga kini terpaksa mengumpulkan sampahnya di tepi Jalan Danau Sunter Barat, tak jauh dari lokasi penampungan sampah sebelumnya.

Padahal sebelumnya lokasi tersebut merupakan lahan hijau dan kosong.

Namun kini sudah terlihat kumuh dan tidak tertata.

Belakangan diketahui, sampah yang terkumpul dan diangkut di Jalan Danau Sunter Barat berasal dari RW 1, 3, 4, 6 dan 7.

Lurah Sunter Agung Danang Wijanarko mengatakan lokasi tersebut bukan penampungan sampah.

Akan tetapi lokasi itu dipilih sebagai alternatif untuk memindahkan sampah dari gerobak petugas kebersihan ke atas truk milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Danang mengatakan pemilihan lokasi tersebut pun sudah disepakati bersama berdasarkan stakeholder terkait dan warga.

"Tadinya gerobak itu beraada di LPS, karena pembangunan ITF dimulai, mereka harus pergi disepakatilah mereka nggak boleh disitu lagi, lokasi ITF harus steril," kata Danang saat dikonfirmasi, Selasa (6/8/2019).

Sistem langsung angkut pun diberlakukan dalam proses penanganam sampah tersebut.

Sistem tersebut mengharuskan petugas kebersihan sudah selesai mengumpulkan sampah dari lingkungan warga dan tiba di lokasi penampungan pada pukul 07.30 WIB pagi.

Dalam waktu sekira satu jam, sampah yang ada di gerobak-gerobak diharapkan sudah berpindah ke truk-truk yang telah disiapkan untuk kemudian di angkut ke Bantargebang.

"Jadi kemarin disepakati pakai sistem langsung angkut setiap pagi pukul 07.30, nanti gerobak drop tidak lebih dari jam lalu pergi, sekira pukul 08.30 semuanya selesai, dan kondisi lokasi sudah bersih lagi," tutur Danang.

Empat Kebakaran Terjadi di Tangerang Selatan Selama Mati Listrik

Informasi Perluasan Ganjil Genap di Jakarta Beredar, Kepala Dishub: Itu Tidak Benar, Saya Juga Heran

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved