KH Maimun Zubair Wafat

Gus Yasin Membeberkan Amalan Mbah Moen yang Ingin Meninggal di Mekkah

KH Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin bercerita soal amalan ayahnya, almarhum KH Maimun Zubair atau Mbah Moen.

Editor: Y Gustaman
Istimewa
Gus Yasin (kiri) mendampingi ayahnya, Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen menerima Ustaz Abdul Somad atau UAS di Rumah Dinas Wagub Jateng, Semarang, Sabtu (9/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah

TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH – KH Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin bercerita soal amalan ayahnya, almarhum KH Maimun Zubair atau Mbah Moen.

Pegasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, yang juga kiai kharismatik NU itu meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (6/8/2019) subuh waktu setempat.

Gus Yasin mengungkapkan amalan ibadah Mbah Moen yang sangat menginginkan meninggal dunia di Kota Suci Mekkah.

Mbah Moen meninggal di usia 90 tahun ketika menunaikan ibadah haji.

“Siapapun yang datang ke rumah beliau dari manapun, beliau selalu membaca solawat atau qasidah Fatimah Az Zahra," ucap Gus Yasin di Kantor Daker Mekkah, Kamis (8/8/2019).

"Beliau selalu menitikkan air mata ketika membaca itu. artinya ada keinginan beliau dekat dengan Sayyidah Khadijah,” Gus Yasin menambahkan.

Mbah Moen dimakamkan di pemakaman Ma’la, sebuah pemakaman istimewa di dekat Masjidil Haram dan hanya diperuntukkan bagi warga Mekkah.

Di pemakaman Ma’la itu pula istri Baginda Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah dimakamkan.

Gus Yasin menambahkan almarhum ayahnya memiliki keinginan yang sangat kuat untuk meninggal di Mekkah.

“Bahkan ketika ada ulama atau siapapun yang meninggal di Makkah atau Madinah beliau mengatakan, “apa sih amalannya kok bisa dimakamkan di sana?” ujar Gus Yasin.

“Artinya ini ada keinginan beliau selalu bertanya seperti itu, maka dari analisa kita isyarah seperti itu kita putuskan untuk tetap di Ma'la,” kata Gus Yasin lagi.

Berdasarkan isyarah ini Gus Yasin bersama keluarga besar memutuskan untuk memakamkan Mbah Moen di Mekkah meski ada banyak orang yang menginginkan almarhum dimakamkan di Tanah Air.

“Jadi orang kan merasa kehilangan pingin dekat dengan yang dicintai, emosional datang ke saya pokoknya Mbah Moen harus dibawa pulang. Ada yang sms bilang yang membutuhkan Mbah Moen bukan orang-orang atas saja orang yang punya uang saja, tapi masyarakat bawah, artinya beliau biar bisa ziarah ke Mbah Moen,” ujar Gus yasin.

Gus Yasin lalu menjelaskan ziarah dekat dengan Mbah Moen juga tidak membutuhkan biaya sebetulnya.

“Tinggal kita membaca Fatihah, kita tawasul kepada beliau, ini juga sampai kok. Kita doakan di Indonesia doanya akan sampai,” ujar Gus Yasin.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved