Kisah Faisol Yusuf, Penjaga Lapangan Banteng dan Jual Kerak Telor hingga Berangkat ke Maroko

"Dua anak di bangku kuliah, sedangkan anak saya satu lagi masih SD. Padahal awalnya saya hanya ngemper di Lapangan Banteng," ujarnya.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Faisol Yusuf, pedagang kerak telor di Lapangan Banteng pada Jumat (9/8/2019). 

"Saya suruh anak saya yang ke sana. Karena saya enggak bisa bahasa Inggris," ungkapnya.

Ketemu Ahok

Saat Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok mengunjungi Lapangan Banteng, Faisol pun menemuinya.

Faisol memberikan dua kerak telor kepada Ahok sebagai ucapan terimakasih.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Faisol pedagang kerak telor di Lapangan Banteng.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Faisol pedagang kerak telor di Lapangan Banteng. (ISTIMEWA/Tangkap layar Youtube BTP)

"Zaman pak Ahok kan anak saya diberangkatin. Terus kita dibolehin dagang di Balai Kota. Di sana laku keras," kenangnya.

Pasalnya, hanya dalam hitungan dua hari, Faisol bisa meraup jutaan rupiah saat berada di Balai Kota.

"Sabtu dan Minggu jualan di sana, yang beli anak-anak sekolah. Saya bisa dapat Rp 3 juta dalam dua hari. Sampai sekarang saya masih jualan di sana," terangnya.

Hingga kini, Faisol terus berjualan di Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Di bawah pepohonan rimbun, asap dari anglo miliknya terus mengepul.

Hanya ia seorang diri yang menjual kerak telor di tempat itu.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved