Idul Adha 2019

Lafal Lengkap Takbir Jelang Idul Adha 2019 Beserta Arti hingga Sunnah yang Bisa Dilakukan

Jelang takbiran Idul Adha 2019, inilah bacaan takbir Idul Adha 1440 H. Lengkap dengan lafal latin, arti, dan keutamaannya.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Kurniawati Hasjanah
surabaya.tribunnews
Ilustrasi Salat Idul Adha. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Inilah bacaan takbir jelang Hari Raya Idul Adha 2019, lengkap dengan lafal latin, arti, dan keutamaannya.

Hari Raya Idul Adha tinggal sebentar lagi.

Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Idul Adha yang bertepatan dengan 10 Dzulhijjah jatuh pada Minggu (11/8/2019).

Artinya, Sabtu (10/8/2019) malam ini, umat Islam mulai mengumandangkan takbir alias takbiran.

Dalam kitab Fathul Qarib disebutkan, takbir pada malam hari raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha disunnahkan.

Besok Lebaran Haji, Berikut Niat dan Tata Cara Lengkap Salat Idul Adha

25 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2019, Cocok untuk Status Whatsapp & Sambung Silaturahmi

Ustaz Yusuf Mansur Jadi Khotib Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal dan Titik Parkir yang Disediakan

Jamaah memukul bedug untuk menyemarakkan malam takbiran di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (4/6/2019). Rencananya Presiden Jokowi akan melakukan sholat Id hari Idul Fitri 1440 H di Masjid Istiqlal yang jatuh pada Rabu (5/6/2019).
Jamaah memukul bedug untuk menyemarakkan malam takbiran di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (4/6/2019). Rencananya Presiden Jokowi akan melakukan sholat Id hari Idul Fitri 1440 H di Masjid Istiqlal yang jatuh pada Rabu (5/6/2019). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Demikian dikutip Tribunnews.com dari situs islami.co.

Ada yang membedakan antara takbiran saat Idul Fitri dan Idul Adha.

Saat Idul Fitri, takbir dimulai dari terbenam matahari sampai salat Id.

Adapun setelahnya, menurut sebagian pendapat tidak disunnahkan.

Sementara saat Idul Adha disunnahkan takbir setiap selesai salat fardu selama hari tasyrik (11,12, 13 Dzulhijah) setelah salat Idul Adha.

Meski demikian, menurut Imam al-Nawawi, takbir setelah salat Idul Fitri tetap disunnahkan.

Kumpulan Ucapan Keren Selamat Hari Raya Idul Adha 2019, Cocok Dibagikan untuk Sahabat dan Kerabat

Penjelasan Berkurban Online Saat Idul Adha 2019, Ini Aturan Hukum dan Syarat Lengkapnya

Dikutip dari Tribun Jateng, ada dua jenis takbiran.

Yaitu secara singkat atau secara umum adalah takbiran yang sering kita ucapkan dan bacaan takbiran yang terlengkap.

Pada hakikatnya semua sama saja, tergantung dari kita pribadi ingin menggunakan yang mana.

Bacaan takbir pendek maupun bacaan takbir panjang dan lengkap memiliki arti sama, yaitu sama-sama mengagungkan kebesaran Allah SWT.

Inilah bacaan takbir yang biasa dilantunkan setiap malam jelang hari raya Idul Adha 2019:

Lafal Arab Takbiran

اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ

Lafal takbiran latin:

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd

Terjemahan atau arti dalam bahasa Indonesia:

Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah

Untuk lafal takbiran versi terlengkap, dapat melihat tulisan Arab, bahasa latin, dan arti selengkapnya dalam bahasa Indonesia di bawah ini.

Lafal Takbiran Terlengkap

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Lafal takbiran latin:

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..

Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...

wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.

Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu

Mukhlishiina lahuddiin

Walau karihal - kaafiruun

Walau karihal munafiqun

Walau karihal musyriku

Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.

Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Terjemahan atau arti dalam bahasa Indonesia:

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.

Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Mahabesar.

Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar

Allah maha besar dengan segala kebesaran,

Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,

Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.

Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.

Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya.

Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Berikut video takbiran Idul Adha 2019:

Amalan sunah Salat Idul Adha

Agar bisa menambah pahala kita bisa melakukan sunah-sunah di Hari Raya Idul Adha.

Berikut ini enam sunah Hari Raya Idul Adha yang telah dirangkum Tribunnews.com dari islami.co.

1. Mengumandangkan Takbir

Disunahkan untuk takbiran pada Idul Adha sejak setelah Shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga Ashar tanggal 13 Dzulhijjah.

Takbiran Idul Adha ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja.

Baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak.

Bahkan untuk takbir muthlak disunahkan sejak tanggal 1 Dzulhijjah.

Sepanjang perjalanan menuju tempat shalat juga disunahkan untuk mengucapkan takbir hingga sampai pada tempatnya.

2. Mandi Sebelum Salat Ied

Mandi sebelum salat
Mandi sebelum salat (Freepik)

Sebelum shalat Idul Adha, umat Islam disunahkan untuk mandi terlebih dahulu.

Mandi Idul Adha dilakukan seperti mandi besar, hanya niatnya yang berbeda, yakni niat mandi sunah Idul Adha.

3. Memakai Pakaian Terbaik untuk Salat Ied

Setelah mandi, disunahkan memakai pakaian terbaik untuk menjalankan shalat idul adha.

Sementara untuk perempuan, sunahnya memakai pakaian yang sederhana atau pakaian yang sehari-hari digunakan.

4. Memakai Wewangian

Memakai wewangian
Memakai wewangian (Beautynesia)

Tak hanya menggunakan pakaian terbaik, pria juga disunahkan untuk menggunakan minyak wangi.

Ini sama halnya seperti sebelum salat Jumat.

Memakai wewangian dan pakaian berlebih bagi kaum perempuan hukumnya makruf.

وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَلْبَسَ أَحْسَنَ مَا يَجِدُهُ مِنَ الثِّيَابِ، وَأَفْضَلُهَا الْبِيضُ، وَيَتَعَمَّمُ. فَإِنْ لَمْ يَجِدْ إِلَّا ثَوْبًا، اسْتُحِبَّ أَنْ يَغْسِلَهُ لِلْجُمُعَةِ وَالْعِيدِ، وَيَسْتَوِي فِي اسْتِحْبَابِ جَمِيعِ مَا ذَكَرْنَاهُ، الْقَاعِدُ فِي بَيْتِهِ، وَالْخَارِجُ إِلَى الصَّلَاةِ، هَذَا حُكْمُ الرِّجَالِ. وَأَمَّا النِّسَاءُ، فَيُكْرَهُ لِذَوَاتِ الْجَمَالِ وَالْهَيْئَةِ الْحُضُورُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْعَجَائِزِ، وَيَتَنَظَّفْنَ بِالْمَاءِ، وَلَا يَتَطَيَّبْنَ، وَلَا يَلْبَسْنَ مَا يُشْهِرُهُنَّ مِنَ الثِّيَابِ، بَلْ يَخْرُجْنَ فِي بِذْلَتِهِنَّ.

Disunahkan memakai pakaian yang paling baik, dan yang lebih utama adalah pakaian warna putih dan juga memakai serban. Jika hanya memiliki satu pakaian saja, maka tidaklah mengapa ia memakainya. Ketentuan ini berlaku bagi kaum laki-laki yang hendak berangkat shalat Id maupun yang tidak. Sedangkan untuk kaum perempuan cukuplah ia memakai pakaian biasa sebagaimana pakaian sehari-hari, dan janganlah ia berlebih-lebihan dalam berpakaian serta memakai wangi-wangian.

5. Menahan Lapar

Menahan lapar
Menahan lapar (Freepik)

Jika sebelum shalat Idul Fitri kita disunahkan makan dulu sebelum berangkat, namun sebelum shalat idul adha kebalikannya.

Buraidah radliallahu anhu, berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَطْعَمَ وَيَوْمَ النَّحْرِ لاَ يَاْكُلُ حَتَّى يَرْجِعَ فَيَاْكُلُ مِنْ نَسِيْكَتِهِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tak keluar untuk salat Idul Fitri sebelum makan, sedangkan pada Hari Raya Kurban beliau tidak makan hingga kembali (dari salat) lalu beliau makan dari sembelihannya”

6. Menempuh Jalan yang Berbeda saat Pergi dan Pulang Salat Ied

sunah yang terakhir adalah menempuh jalan yang berbeda antara pergi dan pulang shalat Idul Adha.

Jadi ketika pergi ke tempat salat melewati satu jalan, hendaknya pulangnya melalui jalan yang lain.

Dari sa’d radliallahu ‘anhu, bahwa: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju lapangan dengan berjalan kaki dan beliau pulang juga dengan berjalan. (HR. Ibn majah dan dishahihkan al-Albani)

Sunah Untuk Wanita Haid

Disunahkan pula untuk wanita yang sedang haid tetap berangkat ke lapangan tempat Salat Idul Adha diselenggarakan.

Laksanakan juga sunah sebelum berangkat shalat Idul Adha agar mendapat pahala meski tak bisa melaksanakan shalat.

Dari Ummu ‘Athiyah radliallahu ‘anha mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk mengajak keluar gadis yang baru balig, gadis-gadis pingitan, dan orang-orang haid untuk menghadiri shalat Idul Fitri dan Idul Adha…. Saya bertanya: Ya Rasulullah, ada yang tidak memiliki jilbab? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hendaknya saudarinya meminjamkan jilbabnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Bunga)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved