Idul Adha 2019

Cerita Anies Baswedan Rutin Sembelih Hewan Kurban Sejak SMA

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyembelih sendiri hewan kurbannya di Musala Babul Khoeirot, dekat tempat tinggalnya di kawasan Lebak Bulus.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menyembelih hewan kurbannya di halaman Musola Babul Khoeirot, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyembelih sendiri hewan kurbannya di Musala Babul Khoeirot, dekat tempat tinggalnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Tak hanya kambing, Anies juga menyembelih seekor sapi limosin seberat 1,2 ton.

Dengan bantuan beberapa warga yang memegangi badan sapi, Anies begitu mantap menyembelih leher hewan tersebut.

Tak ayal, pakaian serta badan orang nomor satu di Ibu Kota itu terkena muncratan darah segar dari hewan kurbannya.

Termasuk di bagian wajah dan kacamatanya yang tak luput dari muncratan darah.

Anies bercerita dirinya memang sudah rutin menyembelih sendiri hewan kurbannya sejak masih bersekolah SMA di Yogyakarta.

"Pengalaman pertama saya saat SMA kelas 2 di Gunung Kidul (Yogyakarta). Setelah itu diikhtiarkan, secara waktu kalau memungkinkan akan potong sendiri," kata Anies seusai menyembelih hewan kurbannya di Musola Babul Khoeirot, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (11/8/2019).

Bagi Anies, menyembelih hewan kurban sendiri sudah menjadi tradisi di keluarganya.

Karenanya, ia juga mengajak anak-anaknya untuk melihat langsung proses penyembelihan hewan kurban.

"Dulu ayah juga begitu (sembelih hewan kurban), saya nerusin kebiasaan dan anak-anak biar melihat, mereka memang belum lakukan sekarang seperti saya menyaksikan ayah saya dulu memotong kambing kurban sendiri," kata Anies.

"Mudah-mudahan anak-anak teruskan tradisi itu," sambungnya.

Diketahui, di Musala Babul Khoeirot untuk Idul Adha 1440 H tahun ini memotong sebanyak 3 sapi dan 12 kambing yang akan dibagikan kepada warga sekitar.

Anies Baswedan Juga Kurban di Kampung Halaman Yogya dan Kuningan

 Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan kurban pribadi Idul Adha 1440 H di tiga lokasi berbeda.

Ketiga lokasi itu yakni di kawasan tempat tinggalnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan serta di dua kampung halamannya yakni di Yogyakarta dan Kuningan, Jawa Barat.

"Kami sendiri selain disini (Pemprov DKI) dan dirumah rumah kami di Lebak Bulus ada di Jogja sama di Kuningan," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (11/8/2019).

Anies pun berharap masyarakat dapat memanfaatkan momen Idul Adha ini untuk berkurban dan berbagi kepada sesama.

"Kami ingin mengajak kepada semuanya di Idul kurban ini adalah peringatan tentang kemauan kita untuk memberikan kepada yang kurang mampu," kata Anies.

Sedangkan untuk Pemprov DKI Jakarta sendiri di Idul Adha 1440 H mengurbankan sebanyak sebanyak 189 ekor sapi dan 306 kambing dan 1 kerbau.

Anies Baswedan Ajak Anak Elus Kepala Sapi 1,2 Ton Sebelum Diserahkan ke Masjid Balai Kota DKI

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menyerahkan hewan kurban secara simbolis di halaman Masjid Fatahillah, Balai Kota DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menyerahkan hewan kurban secara simbolis di halaman Masjid Fatahillah, Balai Kota DKI Jakarta. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan secara simbolis menyerahkan seekor sapi limosin seberat 1,2 ton ke pengurus Masjid Fatahillah di Balai Kota DKI Jakarta.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, sebelum menyerahkan sapi bernomor 024, Anies sempat mengajak anak bungsunya, Ismail Hakim untuk mengelus kepala sapi berwarna cokelat tersebut.

Penyerahan sapi ini juga turut dihadiri istri Anies, Fery Farhati da Sekda DKI Jakarta, Saefullah.

Anies mengatakan, untuk Idul Adha tahun ini, Pemprov DKI Jakarta berkurban sebanyak 189 ekor sapi dan 306 kambing dan 1 kerbau.

"Dan (dagingnya) akan dibagikan ke seluruh masyarakat Jakarta," kata Anies seusai memberikan sapi limosin di halaman Masjid Fatahillah, Minggu (11/8/2019).

Anies menyebut pendistribusian daging kurban untuk tahun ini sedikit berbeda.

Pasalnya, setelah hewan disembelih, nantinya daging akan dikirim ke sejumlah hotel berbintang di Jakarta untuk diolah menjadi makanan bercita rasa tinggi oleh para koki profesional.

Fans Sylvester Stallone, Alasan Kapolres Tangerang Beri Nama Sapi Kurban Rambo

Kapolsek Patumbak Terluka Dikeroyok Bandar Narkoba: Tidak Kapok, Ini Risiko Tugas

Setelah itu, barulah makanan berbahan daging kurban akan disalurkan ke berbagai wilayah dengan kondisi masyarakat menengah ke basah di Jakarta.

"Tahun ini memang berbeda karena dagingnya diberikan dalam bentuk siap saji dan dimasak oleh juru masak hotel berbintang lima," kata Anies.

Anies Baswedan Ajak Keluarga Salat Idul Adha di Halaman Balai Kota

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengajak keluarganya saat melaksanakan Salat Idul Adha 1440 H di Halaman Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (11/8/2019).

Pantauan TribunJakarta.com, Anies tiba bersama istrinya Fery Farhati dan ketiga anaknya Ismail Hakim, Kaisar Hakam, dan Mikail Azizi.

Anies pun berada di shaf terdepan dan bersama ketiga anaknya.

Sedangkan sang istri berada di shaf belakang bersama jamaah perempuan.

Shalat Idul Adha ditempat ini diimami oleh Ustaz Muzammil Hasballah dan dimulai Pukul 06.40 WIB.

Sedangkan yang menjadi khotib yakni Ustaz Cholil Nafis dengan mengangkat tema ‘Semangat Kurban, Bentuk Totalitas Ibadah Kepada Allah dan Mempertebal Rasa Kepedulian Sosial'.

Turut hadir dalam salat Idul Adha ini Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah.

Seusai Salat, Anies didampingi sang istri bersalaman dengan para jamaah.

Rencananya Anies juga akan menyerahkan hewan kurban secara simbolis di Masjid Fatahilah, Balai Kota.

Simak Syarat Lengkap & Cara Menyembelih Hewan Kurban

Idul Adha 2019 sudah semakin dekat. Artinya penyembelihan hewan kurban umat muslim juga sudah tidak lama lagi akan dilaksanakan.

Umat muslim yang mampu, di momen idul adha dianjurkan untuk berkurban. Hewan yang dikurbankan juga beragam. Mulai dari sapi, kambing, domba, unta, hingga kerbau.

Dengan berkurban sorang muslim bisa berbagi kepada sesama dan yang lebih penting mendapatkan pahala besar kelak di akhirat.

Sebagai ibadah, ketika kurban seorang muslim memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menyembelih hewan kurban.

Mengutip berita Tribun Jabar (tayang 1 September 2017) menurut Ustadz Muhammad Irwan, penyembelih hewan kurban di Pondok Pesantren Darut Taubah di Kawasan Saritem, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung, syarat umum orang yang menyembelih harus berakal, Muslim atau ahli kitab.

"Untuk menyembelih hewan kurban itu tidak boleh sembarangan orang," ujar Ustaz Muhammad Irwan kepada Tribun Jabar di Pondok Pesantren Darut Taubah, Jumat (1/9/2017).

Ustaz Irwan mengatakan, muslim yang ingin menyembelih harus orang yang terbiasa agar hewan yang disembelih tidak merasa tersakiti.

Selain itu ia mengatakan, alat untuk menyembelih harus menggunakan pisau yang tajam dan menyembelih dengan cepat juga cekatan.

"Cara itu agar hewan yang disembelih tidak tersiksa," jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan saat menyembelih disyariatkan menyebut nama Allah SWT dan disunahkan untuk bertakbir saat menyembelih hewan kurban.

D

Sapi jenis simmental milik warga Boyolali, Jawa Tengah yang dibeli Presiden Jokowi untuk berkurban, Selasa (6/8/2019). (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI) 

*Do'a dan Tatacara Menyembelih Hewan Kurban

Agar ibadah berkurban sempurna tentu dianjurkan berdoa ketika penyembelihan hewan kurban.

Inilah doa yang dibaca sesaat sebelum hewan kurban disembelih.

Doa ini dibaca dengan harapan Allah menerima ibadah kurban kita.

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm

Artinya, “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.”

Sebelumnya, hewan kurban dihadapkan ke kiblat dan siap menggoreskan senjata tajam, kita dianjurkan membaca bismillâh, lengkap dan sempurnanya bismillâhir rahmânir rahîm.

Setelah itu kita dianjurkan membaca sholawat untuk Rasulullah SAW dan bertakbir tiga kali.

Berikut tata tertib dan doa dalam menyembelih hewan kurban di Hari Raya Idul Adha 2019.

1. Baca “Bismillâh”

بِسْمِ اللهِ

Artinya, “Dengan nama Allah”

Lebih sempurna “Bismillâhir rahmânir rahîm”

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Artinya, “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”

2. Baca sholawat untuk Rasulullah SAW

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allâhumma shalli alâ sayyidinâ muhammad, wa alâ âli sayyidinâ muhammad.

Artinya, “Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.”

3. Bertakbir tiga kali dan tahmid sekali

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ

Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamd

Artinya, “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu.”

4. Ucapkan doa menyembelih

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm

Artinya, “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.”

Adapun takbir pada poin ketiga bisa juga dibaca sebelum bismillah pada poin pertama.

Itulah tata cara dan doa dalam menyembelih hewan kurban di Hari Raya Idul Adha 2019.

Keterangan ini bisa ditemukan antara lain di buku Tausyih ala Ibni Qasim karya Syekh M Nawawi Banten.

*Syarat-Syarat Hewan Kurban

Berikut ulasannya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari Tribun Aceh (tayang 9 Agustus 2018):

1. Kurban dengan urunan / patungan.

Kurban bisa dilaksanakan dengan cara rombongan maupun individu.

Hal tersebut bisa menyesuaikan dengan keadaan ekonomi masing-masing.

Namun, untuk melakukannya ada batas maksimal jumlah peserta dalam satu rombongan.

Jika berkorban unta maka dalam satu rombongan maksimal 10 orang.

Sementara, berkurban dengan sapi maksimal dalam satu rombongan adalah 7 orang.

Bagi yang ingin berkurban dengan kambing maka hanya boleh dilakukan oleh individu atau tidak boleh rombongan.

2. Status kepemilikan hewan

Hewan yang memenuhi syariat adalah hewan yang diperoleh secara halal dan dimiliki dengan akad yang halal.

Jadi bukan merupakan hewan curian atau hewan yang dimiliki dengan uang yang haram, seperti riba misalnya.

3. Jenis hewan kurban yang diperbolehkan

Allah berfirman:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ الله عَلَى مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الأَنْعَامِ

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka…”(QS. Al Haj: 34).

Syarat hewan kurban yang pertama perlu Anda ketahui adalah jenis hewan yang diperbolehkan untuk berkurban sesuai syariat Islam.

Hewan yang memenuhi syarat untuk berkurban adalah bahimatul an’am(bintang ternak).

Hewan yang termasuk dalam jenis tersebut adalah unta, sapi, kambing dan domba.

Hal ini sesuai dengan kesepakatan ulama yang disebutkan oleh Imam An-Nawawi (Syarh Shahih Muslim, karya An-Nawawi).

4. Usia hewan kurban

Ada kriteria umur hewan yang akan digunakan untuk berkurban.

Berikut ini usia minimal hewan yang sah untuk dijadikan hewan kurban :

- Unta Genap 5 tahun, masuk tahun keenam.

- Sapi Genap 2 tahun, masuk tahun ketiga.

- Kambing Genap 1 tahun, masuk tahun kedua.

- Domba Genap 6 bulan, masuk bulan ketujuh.

Hal ini perlu Anda perhatikan saat membeli hewan kurban.

5. Kondisi fisik dan kesehatan hewan

Syarat hewan kurban yang sesuai syariat selanjutnya adalah kondisi kesehatan hewan.

Hewan yang sah untuk berkurban adalah hewan yang tidak cacat.

Ada 4 cacat yang menyebabkan hewan tidak sah untuk dijadikan hewan kurban, di antaranya adalah salah satu matanya ada yang buta dan itu jelas diketahui butanya.

Hewan yang sakit dan diketahui secara jelas bahwa hewan itu sakit.

Hewan yang pincang dan secara jelas diketahui bahwa hewan itu pincang dan keempat adalah hewan yang sangat kurus sampai tidak punya sumsum tulang.

Dari Al Barra’ bin Azib radliallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda sambil berisyarat dengan tangannya demikian (empat jari terbuka):

“Ada empat cacat yang tidak boleh dalam hewan Kurban: buta sebelah matanya dan jelas butanya, sakit dan jelas sakitnya, pincang dan jelas pincangnya, dan sangat kurus sampai-sampai tidak punya sumsum tulang.”

Al Barra’ mengatakan, “Apapun ciri binatang yang tidak kamu sukai maka tinggalkanlah dan jangan haramkan untuk orang lain. (HR. An-Nasa’i, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani).

Nah itulah syarat-syarat hewan yang bisa dikurbankan sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW. Semoga Bermanfaat.

Banjarmasinpost.co.id/noor masrida

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Perhatikan Ini Sebelum Beli! Syarat dan Cara Menyembelih Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2019

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved