Cinta Tidak Direspons, Guru Ini Jebak dan Ikat Siswanya di Rumah dan Lakukan Seks Menyimpang
Guru tersebut mengikat murid laki-laki kemudian melakukan tindakan tidak senonoh hingga melayani kebutuhan seks menyimpang guru tersebut.
Penulis: Erik Sinaga | Editor: Erik Sinaga
Ditanyai apakah guru inisial PDB memiliki kelain seks atau penyuka sejenis, Ali mengaku belum bisa memastikannya karena hal itu akan dibuktikan dengan dilakukannya tes kejiwaan pelaku.
Namun, PDB, kata dia, telah melakukan seks menyimpang kepada murid sendiri yang juga berjenis kelamin laki-laki sama seperti jenis kelamin pelaku.
Sementara itu, PDB memilih untuk bungkam. Ia tak menggubris pertanyaan terkait kasus ini.
Guru ancam muridnya

Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Ery Syahrial mengatakan, kasus pelecehan seksual menyimpang yang diduga dilakukan seorang guru pria di salah satu SMA Tanjungpinang terhadap murid laki-laki, terjadi setahun yang lalu.
Namun, kasus ini baru terungkap sekarang.
Ery mengatakan, selain karena pelecehan seksual yang dialami, mental korban menjadi down karena video rekaman pelecehan yang dilakukan guru tersebut telah tersebar di media sosial.
Untuk mengembalikan mental, korban akhirnya dipindahkan ke Batam.
Namun, belakangan oknum guru tersembut kembali mengancam korban.
"Makanya kasus ini dilaporkan ke polisi, dengan harapan oknum guru tersebut ditangkap dan tidak ada lagi korban-korban selanjutnya," jelas Ery, Sabtu (10/8/2019).
Ery mengatakan, dari keterangan korban, pelecehan telah dilakukan guru itu sebanyak enam kali.
Seluruhnya dilakukan di rumah terduga pelaku. Guru itu mengancam korban dengan menggunakan pisau.
Tidak sampai di situ, selama korban masih berada di Tanjungpinang, korban selalu diawasi dan dipantau sang guru.
"Mungkin setelah di Batam, oknum itu tidak bisa memantau secara langsung. Makanya si oknum kembali mengancam akan menyebarkan video mereka jika si korban tidak mau lagi melayani si oknum tersebut," ujar Erry.
"Perbuatan ini sudah tidak bisa ditoleransi dan saya harap polisi bisa secepatnya bertindak. Ini menyangkut generasi anak bangsa," ujarnya.