Polisi Duga Paskibra Tangsel Aurel Meninggal karena Sakit Akibat Akumulasi Pelatihan

Polisi menyebut dugaan penyebab kematian Aurellia Quratu Aini atau Aurel karena sakit yang diakibatkan akumulasi pelatihan Paskibraka.

Tribunjakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Kapolres Tangsel, AKBP Ferdy Irawan saat menggelar ekspos hasil penyelidikan kasus meninggalnya Aurel, didampingi Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto, di Mapolres Tangsel, Selasa (13/8/2019). 

"Iya semua pihak menyampaikan tadi, orang tuanya menyampaikan, Pak Kapolres menyampaikan, Kak Seto menyampaikan, saya juga menyampaikan langkah-langkah yang sudah ditempuh kemarin," ujarnya.

Terkait, penyebab kematian Aurel, Benyamin menyerahkannya ke pihak kepolisian.

"Entat jelasnya sama Pak Kapolres," ujarnya.

Benyamin juga mengatakan, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany meminta maaf kepada orang tua Aurel atas meninggalnya sang anak.

"Ada tadi unsur minta maaf, Bu Wali Kota langsung, menyampaikan permintaan maaf kepada kedua orang tua, dan menyampaikan pesan juga kapada Paskibra untuk dilakukan perbaikan, dan meminta kepada saya, katakanlah, ya bukan memimpin perubahan di PPI gitu, tapi ya memonitor perubahan perubahan, nanti Dispora yang ke depan," paparnya.

Pertemuan itu dilakukan hanya beberapa jam sebelum Polres Tangsel akan menggelar ekspos terkait hasil penyelidikan kematian Aurel.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Aurel merupakan calon Paskibraka Tangsel yang meninggal pada masa pelatihan.

Orang tuanya sempat mennyatakan, Aurel mendapat kontak fisik berupa tamparan dan cubitan dari pelatih.

Terlebih, Aurel juga pernah disuruh memakan jeruk beserta kulitnya saat pelatihan.

 KPAI Dorong Polisi Rilis Hasil Penyelidikan Kasus Meninggalnya Paskibra Aurel Sebelum 17 Agustus

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong pihak kepolisian untuk mengungkap kasus meninggalnya Aurellia Qurratu Aini atau Aurel.

Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Aurel merupakan calon Paskibraka (Capaska) dari SMA Islam Al-Azhar BSD Serpong.

Aurel meninggal pada masa pelatihan Paskibraka Tangsel.

Orang tuanya menyebut Aurel mendapat perlakuan kontak fisik semacam tamparan dan cubitan semasa pelatihan.

Aurel bahkan disebut pernah disuruh memakan jeruk beserta kulitnya saat berlatih.

"Tentu kasus ini sudah menjadi atensi nasional menjelang tanggal 17, tentu publik bertanya-tanya, ini ada apa belum bisa diungkap. Nah itu salah satu tujuan kami menanyakan itu," ujar Komisioner KPAI, Jasra Putra, di Mapolres Tangsel, Serpong, Senin (12/8/2019).

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved