Kepala BNN Jaksel: Dalam Sehari 30-50 Orang Indonesia Meninggal Karena Narkoba
Kepala BNN Kota Jakarta Selatan, AKBP Muhammad Narsun Mikaris pun menyinggung soal keprihatinannya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Bahaya narkoba masih menghantui bangsa Indonesia.
Tangan licin para bandar pun tak mudah untuk ditangkap.
Ibarat mati tumbuh seribu, peredaran narkoba masih masif di Indonesia.
Kepala BNN Kota Jakarta Selatan, AKBP Muhammad Narsun Mikaris pun menyinggung soal keprihatinannya.
Menurutnya, dalam satu hari, ada 30 hingga 50 orang meninggal karena penyalahgunaan berbagai jenis narkoba di Indonesia.
"Kita jangan menutup mata dengan permasalahan itu," ujarnya kepada wartawan pada Rabu (14/8/2019).
Berdasarkan riset, pencegahan bisa dilakukan dari petugas BNN yang menjemput bola ke lingkungan masyarakat.
Narsun melanjutkan, penyuluhan langsung terhadap masyarakat lebih berdampak besar oleh petugas.
"Terutama para pelajar jika mendapatkan langsung penyuluhan bahaya narkoba, justru lebih mengena," tambahnya.
Salah satu upaya yang dilakukan pihak BNN Kota Jakarta Selatan adalah dengan membangun Pojok Komunikasi Informasi dan Edukasi kepada masyarakat.
• Nunung Mulai Jalani Rehabilitasi di RSKO Cibubur
Tujuannya, agar masyarakat bisa mendapatkan informasi seputar bahaya narkoba.
"Selain itu, bagi para pencandu bisa datang ke kami. Kami akan bina dan direhabilitasi bukan ditangkap," ujarnya.
Narsun menegaskan bahwa para pencandu bukanlah seorang kriminal sehingga tak akan ditangkap saat datang langsung ke Pojok KIE di Blok M Square.
"Mereka bukan kriminal jadi bisa melapor. Beda dengan yang pemakai tapi enggak lapor, dia bisa dituntut," katanya.
Narkoba dapat mematikan anak bangsa lantaran lebih berbahaya dari terorisme.
"Ini masif benar-benar menghancurkan bangsa," tandasnya.