Bayi Kembar Siam Aqila-Azila Asal Kendari Berhasil Dipisahkan: Sering Senyum Hingga Isolasi Sepekan

Bayi kembar siam asal Kendari, Aqila-Azila berhasil dipisahkan. Bayi dalam perawatan Tim Dokter Penanganan Bayi Kembar Siam RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Bayi kembar siam asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Aqila-Azila akan menjalani operasi pemisahan di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/8/2019). 

Spesialis bedah plastik, rekontruksi dan eatetik RSUD Dr Soetomo Prof David Perdanakusuma mengatakan tindakan tersebut dilakukan saat warna kulit Azila tampak pucat.

"Sempat sesak nafas karena perut ketahan yang membuat respons nafas lebih dalam. Sehingga dibuka lagi, kami bebaskan dan cukup baik kami pasang lagi. Jangan sampai tegang nanti kulitnya tidak sehat," ujar Prof David Perdanakusuma, Rabu (14/8/2019).

Hal itu disebutnya sebagai penanda adanya ketegangan pada proses penutupan plat terhadap luas luka seluas 13,5 x 17 centi meter pada rongga dada dan perut.

"Dengan luas sebesar itu tentu tidak bisa dijahit dengan mudah tapi harus tertutup karena anak ini tidak memiliki tulang dada yang telah diganti plat dan ditutup otot. Sedangkan perut ditutup mesh dengan otot," kata Prof David Perdanakusuma.

David menjelaskan, tim dokter menggunakan dua otot dan membebaskan kulit memakai empat flat membentuk model seperti yin dan yang.

"Ada plat dan mesh dan itu benda yang harus kami lindungi. Sementara untuk membentuk tulang kontur dada supaya jantung terlindungi itu ditutup dua otot dan kulit," ucapnya.

Prof David menambahkan dalam operasi tersebut pihaknya sangat teliti dan berhati-hati karena berkaitan dengan fungsi organ vital.

"Alhamdulillah akhirnya tertutup baik," tutup David.

Pemasangan Plat Logam Titanium

Salah satu bayi kembar siam asal Kendari Sulawesi Tenggara, Azila, harus mendapatkan pemasangan plat logam titanium untuk mengganti tulang dada.

Pemasangan tersebut dilakukan karena Azila tidak memiliki tulang dada pelindung jantung seperti yang dimiliki saudaranya Aqila.

Dokter spesialis bedah toraks RSUD Dr Soetomo dr Heroe Soebroto mengatakan pemasangan plat yang merupakan logam mulia berbentuk seperti lempengan kecil diskrub sehingga aman dan tidak bereaksi dengan tubuh.

Namun, meski disebut aman pemasangan plat ini juga dapat beresiko terjadinya infeksi.

"Insyallah ini akan memudahkan tapi ancamannya satu, infeksi. Paru-paru dan jantung bagus tapi ancaman si kembar ini harus dirawat secara khusus," kata Heroe Soebroto, Rabu (14/8/2019).

Heroe mengatakan teknik tersebut digunakan untuk melindungi jantung sehingga membuat tiga lengkungan plat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved