Update Kasus Prada DP: Divonis 3 Bulan, Hingga Terbakar Amarah Pacar Mengaku Hamil 2 Bulan
Pengakuan hamil ini membuatnya emosi karena selama ini Prada DP sedang menjalani pendidikan militer selama lima bulan dan diduga berhubungan pria lain
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM, PALEMBANG- Di depan persidangan Prada Deri Pramana/Prada DP mengakui ia memang membunuh Vera Oktaria.
Dicecar oditur atau jaksa militer di persidangan hari ini, Prada DP menjelaskan kronologi.
Prada DP mengaku ia membunuh Vera Oktaria karena dibakar amarah setelah Vera Oktaria mengaku hamil.
Pengakuan hamil ini membuatnya emosi karena selama ini Prada DP sedang menjalani pendidikan militer selama lima bulan.
Prada DP mengartikan Vera Oktaria punya hubungan dengan pria lain.
"Saya jambak ia dengan tangan kanan. Lalu saya bekap," kata Prada DP.
Saat ditanya oditur apakahn sadar saat melakukan hal itu Prada DP mengaku tak sadar dan emosi.
Namun oditur tak percaya begitu saja atas pengakuan membunuh tak sadar itu.
Sebelum ditanyai soal membunuh, oditur sempat mencecar pertanyaan soal kronologi sebelum membunuh dan hubungannya dengan Vera.
Prada DP menangis

Dalam persidangan, Prada DP yang semula terlihat tenang, tiba-tiba langsung menangis tersedu di hadapan oditur.
Saat itu Oditur mayor Chk Darwin Butar Butar bertanya mengenai kenangan bersama Vera Oktaria yang ikut mengantar Prada DP saat akan mengikuti Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) di Lahat.
"Apakah saudari Vera turut mengantar anda saat akan mengikuti Dikmata di lahat," tanya Oditur mayor Chk Darwin Butar Butar ke Prada DP.
Mendengar pertanyaan itu, tangis Prada DP seketika pecah tak tertahankan. Dia menangis sesegukan dihadapan oditur.
"Sebagai prajurit harus tetap bisa tenang. Prajurit harus tetap kuat," ujar ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH saat melihat reaksi Prada DP yang tiba-tiba menangis.
"Siap yang mulia," jawab Prada DP sesegukan sembari menghapus air matanya.

Melihat anaknya menangis, Leni yang merupakan ibu kandung Prada DP juga tak kuasa menahan air matanya.
Duduk di kursi pengunjung baris kedua sebelah kiri, Leni langsung menunduk terisak menangis.
Sedangkan suaminya yang juga ayah kandung Vera tampak lebih tenang tanpa menunjukkan ekspresi apapun saat momen sedih tersebut. Momen mengharukan itu hanya terjadi selama beberapa saat. Setelah itu, sidang kembali dilanjutkan.
Tampak pula Prada DP kembali tenang menjawab semua pertanyaan oditur yang diberikan padanya.
Sebelumnya,
Pengadilan Militer I - 04 Palembang menjatuhkan vonis 3 bulan penjara kepada terpidana Prada Deri Pramana alias DP dalam kasus kejahatan militer terhadap tugas (desersi).
Prada DP merupakan prajurit TNI Dikjurtaif Dodiklatpur Rindam II Sriwijaya yang kabur dari kesatuan di Baturaja (Desersi)
Prada DP sekaligus menjadi terdakwa atas kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap korban Vera Oktaria yang tak lain ialah kekasihnya sendiri.
Putusan hakim lebih rendah dari tuntutan oditur Mayor Chk Andi Putu.
Sebelumnya oditur menuntut terdakwa Prada DP dengan pidana 4 bulan penjara.
Sidang yang dipimpin ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH didampingi Letkol Sus Much Arif Zaki Ibrahim SH dan Mayor Chk Syawaluddin SH menjatuhkan vonis kepada Prada DP.
"Resmi menyatakan Terdakwa Prada DP telah terbukti secara sah meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Desersi dan divonis hukuman 3 bulan penjara," kata hakim.
"Menyatakan terdakwa nama Prada Deri Pramana dengan sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana disersi dalam waktu damai, atas keterangan tersebut terdakwa dijatuhi hukuman 3 bulan Penjara," tegas ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH
Terdakwa Prada DP yang mengenakan pakaian Lengkap loreng prajurit TNI sambil berdiri didepan hakim persidangan, setelah mendengar vonis putusan hakim tertunduk lesu sambil menangis.
Terdakwa terbukti bersalah melanggar pasal pasal 87 ayat (1) ke 2 juncto ayat (2) KUHPM juncto dan perundangan pengadilan yang berlaku.
Saksi Dodi Menghilang
Misteri Saksi Sidang Prada DP, Dodi yang Menghilang, Apakah Akan Hadir Pada Sidang Hari Ini?
Sidang Prada DP akan kembali digelar hari ini, Selasa (13/8/2019) di Pengadilan Militer, ia menjadi terdakwa kasus pembunuhan Vera Oktaria, kasir Indomaret.
Mendengarkan kesaksian para saksi-saksi aakan menjadi agenda sidang Prada DP hari ini.
• Mobil Ringsek saat Kecelakaan di Tol, Pemain Ketoprak Humor Ini Tewas & IGnya Banjir Ucapan Duka
• Kementerian Pertanian: Ekspor Sabut dan Arang Kelapa Indonesia Bernilai Jutaan Dolar AS
• Anak Angkat Banjir Job Sampai Februari 2019, Ruben Onsu Ungkap Pengelolaan Honor Nyanyi Betrand Peto
Pada sidang Prada DP hari ini, akan ada tiga orang saksi yang rencananya bakal dihadirkan.
Tapi pada sidang sebelumnya, majelis hakim meminta oditur/penuntut untuk menghadirkan saksi yang belum bisa hadir.
Salah satunya yakni Dodi, paman Prada DP yang kabarnya menghilang.
Dodi dalam dakwaan disebut sebagai orang yang pertama kali tahu Prada DP membunuh Vera Oktaria.
Ikhawal Dodi Menghilang
Dodi Karnadi kini menghilang entah kemana.
Namanya disebut dalam dakwaan sebagai orang yang pertama kali tahu bahwa Prada DP membunuh Vera Oktaria.
Dodi Karnadi adalah salah satu paman Prada DP yang tinggal di Sungai Lilin, dekat dengan Penginapan Sahabat Mulya, tempat Prada DP membunuh Vera Oktaria di kamar 06.
Kemarin seharusnya Dodi Karnadi datang sebagai saksi di persidangan ketiga Prada DP.
Namun Dodi kini menghilang tanpa jejak.
"Surat dari kepala desanya menyatakan bahwa saudara Dodi Karnadi memang benar tidak berada di tempat dan tidak diketahui keberadaannya," ujar ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH yang membacakan surat keterangan dari kepala desa tempat Dodi Karnadi tinggal.
Menanggapi hal tersebut, ketua majelis hakim menegaskan agar para saksi, diupayakan dapat dihadirkan pada persidangan mendatang.
"Namun demikian, harus diupayakan agar seluruh saksi dapat hadir dalam persidangan," ujarnya.
Sidang kembali ditunda dan akan dilanjutkan pada Selasa (13/8/2019) mendatang.
Selain Dodi Karnadi, Prada DP juga berkomunikasi dengan Imam Satria (36 tahun).
Imam disebut sebagai orang yang menyarankan Prada DP membakar mayat Vera Oktaria.
Kini Imam telah meninggal dunia.
Imam, Dodi dan Teguh. (TribunSumsel)