VIDEO Pendongeng Asal Indramayu Jalan Kaki Ingin Bertemu Jokowi Saat Upacara Kemerdekaan di Istana
Seorang pria dengan penampilan mencolok melintas di Jalan Ir Juanda Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (14/8/2019) malam.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Seorang pria dengan penampilan mencolok melintas di Jalan Ir Juanda Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (14/8/2019) malam.
Mengenakan ikat kepala berbahan batik, membawa spanduk dan tas kotak besar berwarna merah putih dengan tulisan Dongeng Keliling.
Ia adalah Samsudin (47), pria asal Indramayu, Jawa Barat, rupanya sedang melakukan aksi jalan kaki dari tempat asalnya menuju Jakarta demi bisa bertemu Presiden Joko Widodo.
Samsudin merupakan seorang pendongeng, tas kotak besar bertuliskan dongeng keliling itu berisi wayang kulit, alat peraga yang digunakannya saat tampil membawakan sebuah lakon.
Tapi tujuan dia jalan kaki dari Indramayu ke Jakarta bukan hanya sekedar mendongeng.
Samsudin ingin bertemu Jokowi dan meminta bantuan agar anaknya yang saat ini masih duduk di kelas 2 SMP, diberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya.
"Saya kerja serabutan, kalau mendongeng saya cuma untuk kesenangan aja menghibur anak-anak sekolah, saya lihat anak saya pintar tapi saya takut dia enggak bisa lanjut sekolah karena tidak ada biaya," kata Samsudin saat ditemui di Bekasi.
Ayah satu orang anak ini sudah menempuh perjalanan sejak, Jumat (9/8/2019) dini hari.
Dia menargetkan bisa sampai di Istana Negara Jakarta pada, Sabtu (17/8/2019), bertepatan saat pelaksaan upacara kemerdekaan.
"Saya enggak bilang sama keluarga awalnya, tapi sekarang udah pada tahu, mereka sempat khawatir, tapi saya sudah kasi kabar kalau saya baik-baik saja," jelas dia.
Mantan guru honorer ini mengaku, anak semata wayangnya bernama Sofia Amelia Suryani (14) merupakan anak berprestasi, putrinya tercatat pernah meraih mendali perunggu pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Yogyakarta.
Namun kondisi ekonomi yang serba kekurangan membuat Samsudin khawatir putrinya tidak dapat melanjutkan pendidikan.
Untuk itu, spanduk bertuliskan "Membutuhkan bantuan bea siswa agar anak bisa tetap sekolah", ia bawa selama misi jalan kaki menuju istana.
"Saya ingin anak saya bisa dapat bea siswa, bisa lanjut sekolah, saya khawatir kalau enggak ada biaya dia tidak bisa melanjutkan pendidikan," ujarnya.