Cerita Seniman Pembuat Replika Garuda Pancasila Raksasa, Kurang Tidur Hingga Berlomba dengan Waktu

Uteh Kresna (40) salah satu seniman menceritakan dirinya harus rela menginap dan jarang mandi demi menyelesaikan replika ini.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina
Suasana penyerahan rekor dunia dari pembuatan replika Garuda Pancasila terbesar dengan tinggi 17 m yang terbuat dari rangkaian kacang tanah di Tugu Api TMII, Jakarta Timur, Sabtu (17/8/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMAN MINI - Dibalik pencapaian luar biasa, tentunya tak luput dari peran individu maupun kelompok yang berjuang keras untuk menghasilkan karya yang luar biasa.

Hal itu juga yang dilakukan oleh 45 seniman Indonesia dari berbagai latar budaya yang bergabung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk membuat replika Garuda Pancasila terbesar di dunia dari rangkaian kacang tanah.

Replika yang mereka buat, berhasil menorehkan rekor dunia sebagai replika Garuda Pancasila tebesar dengan tinggi 17 meter dan menghabiskan 1,5 ton kacang tanah sebagai bahan baku utamanya.

Uteh Kresna (40) salah satu seniman menceritakan dirinya harus rela menginap dan jarang mandi demi menyelesaikan replika ini.

"Kita kan bahu membahu antar seniman aja. Kalau kurang tidur dan jarang mandi itu pasti ya. Kita di sini kan dituntut waktu. Tapi yang penting usahanya sebanding dengan apa yang kita kerjakan," ucapnya di lokasi, Sabtu (17/8/2019).

Jakpro Usulkan Wild Card Formula E untuk Rio Haryanto dan Sean Gelael

Indra Suara D.P seniman lainnya juga mengatakan hal senada. Ia mengatakan waktu yang singkat semakin memacu semangat para seniman untuk menyelesaikan replika Garuda Pancasila terbesar di dunia ini.

"Kalau beberapa seniman kurang tidur itu hal yang biasa. Begitu ada pembuatan ini kendala kita justru di waktu. Jadi gimana caranya atur speed pembuatan sama waktu yang singkat. Alhamdulillah hasilnya memuaskan," ungkap dia.

Selain itu, untuk masalah mandi dan makan mereka selalu bergantian agar tiap proses pembuatan terselesaikan pada perayaan HUT ke-74 RI.

Oleh sebab itu ke-45 seniman ini setiap hari disediakan jamu untuk menjaga stamina. Mulai dari kunyit asam dan jamu lainnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved