Tetangga Ungkap Firasat yang Dituturkan Mardiah Sebelum Meninggal Saat Lomba Tarik Tambang

Kendati demikian, Napsih menyebut ada beberapa tanda-tanda yang seolah menjadi firasat dilakukan oleh Mardiah.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi warga
Mardiah (kaus putih belakang) terjatuh saat mengikuti perlombaan tarik tambang di wilayah tempat tinggalnya 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI - Meninggalnya Mardiah (44) saat mengikuti lomba tarik tambang mengejutkan warga Krukut, Tamansari, Jakarta Barat.

Mereka tak menyangka ibu dua anak warga RT 08 RW 03, Krukut ini menghembuskan nafas terakhirnya saat merayakan hari kemerdekaan pada 17 Agustus 2019.

Pasalnya, selama berada di lokasi lomba, wajah Mardiah tampak ceria.

Ia juga sempat merayakan kemenangan timnya dalam lomba tarik tambang sebelum jatuh pingsan.

Nyawa Mardiah tak tertolong meski sudah dilarikan ke Rumah Sakit Tarakan.

"Beliau enggak sakit apa-apa, saya tanya ke suaminya almarhumah sehat-sehat aja sebelum lomba meski punya riwayat penyakit darah tinggi," kata Sekretaris RW 03 Krukut, Napsih kepada TribunJakarta.com, Senin (19/8/2019).

Kendati demikian, Napsih menyebut ada beberapa tanda-tanda yang seolah menjadi firasat dilakukan oleh Mardiah.

Pertama, Mardiah sejatinya tidak terdaftar sebagai peserta lomba tarik tambang yang dilakukan oleh para ibu-ibu.

Namun, sesaat lomba akan digelar, Mardiah mengajukan diri untuk mengikuti perlombaan tersebut.

Ibu Rumah Tangga Jatuh Lemas dan Langsung Meninggal Dunia Usai Ikut Lomba Tarik Tambang di Tamansari

"Harusnya kan lomba ini cuma berlima, tapi karena bu Mardiah ikutan jadinya nambah jadi enam orang dalam satu tim, dia itu posisinya paling belakang," kata Napsih.

Keanehan kedua, beberapa saat sebelum lomba, Mardiah sempat berbicara kepada tetangganya bahwa ia ingin pergi jauh.

Para tetangganya mengira Mardiah akan pulang kampung lantaran anak pertamanya baru saja mengalami kecelakaan.

"Jadi dia emang sempat bilang mau pergi jauh, awalnya dikira mau nyusul anaknya, ternyata dia memang pergi untuk selamanya," kata Nafsih.

Kendati meninggalnya Mardiah sangat mengangetkan, Nafsih menyebut pihak keluarga sudah ikhlas atas peristiwa ini.

"Keluarga semua ikhlas namanya umur itu kan enggak ada yang tahu," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved