Pernah Juara WBC Asia dan IBF Pan Pacific, Petinju Asal Manado Ini Jadi Kuli Demi Sambung Hidup
Petinju asal Manado, Sulawesi Utara, pemegang gelar WBC Asia Youth dan IBF Pan Pacific kelas Super Light 63,5 Kg, terseok-seok.
Disaat menyabet juara kelas IBF Pan Pacific, pihak sponsor, sempat berjanji akan memberikan sepeda motor, namun sampai hari ini janji itu tak pernah ditepati.
Hidup bergantung pada profesi petinju yang sangat jauh dari kata layak menjadi alasan untuknya dan istri kembali ke Manado dan beralih profesi agar kehidupan keluarganya kembali stabil.
Mantan juara tinju dunia ini masuk ke dunia olahraga adu fisik, tinju ini sudah sejak berusia sepuluh tahun.
• Australia Juara Piala AFF U-18: Ini Prestasi Pemain Individu Timnas Indonesia dan Kegagalan ke Final
• Pebulu Tangkis Inggris Ini Langsung Pensiun Usai Dikalahkan Jonatan Christie di Kejuaraan Dunia 2019
• Persib Bandung Dihajar PSM Makassar: Robert Alberts Berikan Alasan Ini dan Bela Bojan Malisic
Pria kelahiran 1 November 1997 ini masuk ke dunia tinju, karena orangtuanya melihat bakat pada diri Rivo.
Rivo pertama berkarir di sasana Panther, kemudian naik ke tinju profesional sasana Aquase, baru pindah ke Navaz Boxing Camp.
Prestasi terakhir yang ia sabet bahkan belum ada enam bulan lamanya, yakni pada April 2019 kemarin.
Ia merebut sabuk juara IBF Pan Pacific kelas Super Light 63,5 Kg. Ia menang atas petinju Filipina, Ryan Sermona.
Dengan menang TKO pada ronde ke empat, Rivo memaksa Ryan Sermona untuk menyerah dan berhak atas sabuk juara IBF Pan Pacific pada April tahun 2019 lalu.
Ia saat masih menjadi atlet tinju sangat mengidolakan Chris John dan Manny Pacquiao.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Mantan Juara Tinju Kelas WBC Asal Manado Jadi Kuli Bangunan Dapat Gaji Sehari Rp 50 Ribu