Ini Pernyataan Andri Bibir terkait Video Viral Diduga Dikeroyok Aparat saat Tragedi 21-22 Mei 2019

"Iya, pas bangun tidur digebukin polisi," kata Andri Bibir, usai persidangan pertama dakwaan terkait tragedi 21-22 Mei

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat
Terdakwa tragedi 21-22 Mei 2019, Andriansyah alias Andri Bibir (memakai peci hitam), saat setelah persidangan dakwaan di PN Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Terdakwa kerusuhan 21-22 Mei 2019, Andriansyah alias Andri Bibir, menyebut dirinya tak ikut serta saat kerusuhan berlangsung di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Andri Bibir mengatakan, kala itu dirinya tidur dan tak tahu sama sekali soal kerusuhan tersebut.

"Iya, pas bangun tidur digebukin polisi," kata Andri Bibir, usai persidangan pertama dakwaan terkait tragedi 21-22 Mei 2019, di kantor PN Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).

Andri Bibir, sebelumnya diduga membantu demonstran dalam memberikan batu untuk dilempar ke arah aparat, di kawasan Sarinah, kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada 22 Mei 2019.

Padahal, kata dia, hanya melihat kerusuhan tersebut dan tak terlibat sama sekali dalam kerumunan massa.

"Sebenernya tidak. Saya cuma lihat, (nonton). Terus, ada pendemo yang minta batu sama saya, ya sudah saya bantu kasih," jelas Andri Bibir yang mengenakan peci hitam.

Andri Bibir melanjutkan, dirinya tak kenal dengan pendemo yang meminta batu kepadanya.

"Saya tidak kenal," tegas Andri Bibir.

Antara Andri Bibir dan Pria Bernama Markus

Andri Bibir menyatakan, pria bernama Markus yang kerap dikaitkan dengan dirinya saat tragedi 22 Mei 2019, juga tak terlibat dengan massa perusuh.

Dia menjelaskan, terakhir kali bertemu dengan Markus, yaitu saat bertemu di kantor Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada 23 Mei 2019, kala Andri Bibir dan Markus diamankan oleh aparat.

"Dia (Markus) sendiri. Tak tahu di mana. Waktu malamnya, bareng sama saya. Cuma, pas saya bangun tidur, paginya sudah tak ada," tutur Andri Bibir yang mengenakan rompi tahanan.

Setelah itu, Andri Bibir mendapat informasi bahwa Markus dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sebelumnya, beredar video viral menunjukkan ada seorang pria, yang diduga Markus, dikeroyok sejumlah orang mengenakan pakaian hitam, di kawasan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada sekitar bulan Mei lalu.

Andri Bibir menyatakan, pria yang dikeroyok di video tersebut bukanlah Markus. Melainkan dirinya yang setelah bangun tidur langsung dikeroyok sejumlah pria.

"Di video celana pendek ya, dan yang difoto celana saya. Markus kebetulan waktu pas kejadian pakai celana panjang," jelas Andri Bibir.

"Saya pun waktu ditanya-tanya sama polisi, lama-lama saya lihat video, saya bilang, "Pak, ini waktu penangkapan, saya," pungkas Andri Bibir.

Diketahui, Andri bibir didakwa bergabung dengan pendemo lain pada 22 Mei 2019, sekitar pukul 20.00 WIB. 

Andri Bibir dituduh turut melemparkan batu ke arah aparat di kawasan Sarinah dan membantu mencari air untuk demonstran.

"Guna membasuh muka mereka yang terkena gas air mata," kara Jaksa, Sudarno, di ruang sidang PN Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).

Berkas perkara Andri Bibir menjadi satu dengan lima terdakwa lainnya. Yakni Asep Sopyan, Arya Rahadian Prakasa, Muhammad Yusup H, Radiansyah, dan Maslucky.

Mereka didakwa melanggar Pasal 212 juncto Pasal 214 KUHP atau Pasal 218 KUHP.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved