Debat Dana Mobil Menteri Rp147 M dengan Yandri Susanto, PDIP Geram: Terlalu Sederhanakan Persoalan

Ketua DPP PAN Yandri Susanto berdebat saat membahas dana mobil menteri yang menghabiskan Rp142 Miliar dengan ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
YouTube/Kompas TV
Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono & Ketua DPP PAN Yandri Susanto 

Meski demikian, Yandri Susanto menegaskan apabila memang Jokowi setuju dengan pengadaan mobil dinas baru menteri maka tak ada pihak yang bisa menghalangi.

"Kita harap ya semoga semangatnya lebih kuat lagi," aku Yandri Susanto.

Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono.
Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono. (YouTube/Kompas TV)

Menanggapi pernyataan Yandri Susanto, Nusyirwan Soejono pun tampak geram.

Nusyirwan Soejono menyatakan, seluruh program pemerintah itu sudah melewati berbagai pertimbangan dan evaluasi.

Menurut Nusyirwan Soejono, tak mungkin pemerintah mengajukan program namum belum mempertimbangkan berbagai aspek.

Diminta Belajar 2 Bahasa Asing di Rumah, Respons Betrand Peto Buat Ruben Onsu Tersenyum

Alasan Nia Ramadhani Marahi Mikhayla saat Liburan di Amerika, Jedar Nyeletuk: Mindset Orang Kaya!

"Kami masih mempercayai bahwa setiap program itu pasti dipertimbangkan," papar Nusyirwan Soejono.

Lantas Nusyirwan Soejono menanggapi pernyataan Ketua DPP PAN yang menyinggung kepemilikan mobil para menteri.

"Pandangan seperti itu tak tepat. Pak Yandri misalnya punya 5 mobil tetapi bukan berarti kerja pakai mobil sendiri. Itu berarti menyerdehanakan persoalan."

"Nanti tiap waktu kalau hal konsumtif dikomentari, mau dalam kondisi ekonomi negara sehat pun pasti Pak Yandri bilang enggak cocok dan tak tepat," sambungnya.

Disemprot Nusyirwan Soejono, Ketua DPP PAN Yandri Susanto itu lantas terdiam.

Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono & Ketua DPP PAN Yandri Susanto
Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono & Ketua DPP PAN Yandri Susanto (YouTube/Kompas TV)

Kemudian, Nusyirwan Soejono menjelaskan, selama telah dipertimbangkan berbagai aspek seperti kondisi mobil yang telah digunakan selama 10 tahun dan mobil Jokowi yang sempat alami mogok maka sebenarnya tak ada yang harus dipersoalkan.

"Kalau tinjauannya berdasarkan fisik sehingga dinilai masih cocok digunakan, tetapi sebenarnya pasti sudah mempertimbangkan aspek untuk membeli mobil dinas baru para menteri," jelas Nursyiwan Soejono.

Semringah Cerita Kehamilan Kedua, Selvi Ananda Ungkap Perilaku Jan Ethes Sambut Kelahiran Adik

Baru Sadar Winda Jadi Korban Kedua Ibu Hamil Konsumsi Obat Kedaluwarsa, Suami: Saya Kira Bawaan Bayi

Sebagaimana diketahui, Jokowi berserta menteri di Kabinet Kerja Jilid II akan menerima mobil dinas baru.

Berdasarkan laman resmi Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), pemerintah telah melakukan Pengadaan Kendaraan Menteri Negara/Pejabat Setingkat Menteri. Pengadaan ini sudah dimulai pada 19 Maret 2019 dan kini lelang tender tersebut sudah selesai.

Lelang tender ini menggunakan sistem Pascakualifikasi Satu File Harga Terendah Sistem Gugur. Dengan adanya sistem ini, pemenang lelang ditentukan dengan harga terendah yang memiliki kelengkapan administrasi dan teknis.

Pemerintah menyiapkan dana pagu sebesar Rp 152.540.300.000 dari APBN. Ada 41 satu peserta yang ikut dalam proses lelang ini. Dari 41 peserta tersebut, hanya empat peserta lelang yang memenuhi kualifikasi administrasi. Beberapa di antaranya PT Agung Automall, PT New Ratna Motor, PT Hadji Kalla, dan PT Astra International Tbk-Tso.

Lelang tender ini dimenangi PT Astra International Tbk-Tso dengan harga Rp 147.229.317.000.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved