Mengenal Komunitas Jaksaber, Penyuka Aksi Pedang Laser Starwars: Tempat Para 'Jedi dan Sith' Bertemu

Para pencinta pedang laser itu tergabung ke dalam Komunitas Lightsaber Jakarta atau disingkat Jaksaber.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Komunitas Jaksaber di Taman Menteng pada Kamis (22/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Dalam suasana gelap di salah satu sudut Taman Menteng, anak-anak muda terlihat tengah bertarung menggunakan pedang laser yang bercahaya.

Mereka bertarung layaknya seorang Jedi dan Sith dalam film karya George Lucas, Star Wars yang tersohor itu.

Aksi para 'Jedi dan Sith' itu pun hingga mencuri perhatian para pengendara hingga pedagang kaki lima.

Tak sedikit yang menoleh ke arah aksi mereka bertarung sembari menunggu lampu merah berganti hijau.

Pertarungan pedang laser itu tampak menarik lantaran hanya terlihat tebasan pedang bercahaya dalam gelapnya suasana di salah satu sudut Taman Menteng itu.

Para pencinta pedang laser itu tergabung ke dalam Komunitas Lightsaber Jakarta atau disingkat Jaksaber.

Anggota Komunitas Jaksaber yang dituakan, Ari Soulisa (41) mengatakan komunitas ini terbentuk lantaran kesukaan yang sama terhadap film-film Starwars.

Terutama, lanjutnya, mereka mengidolai sosok para pendekar ala Barat itu yang menggunakan pedang laser sebagai senjatanya kala bertarung.

Dalam film Starwars, Jedi merupakan pahlawan utama dalam jagat Star Wars yang menggunakan pedang laser berwarna hijau atau biru.

Sedangkan Sith, antagonis di film itu sebagai penantang Jedi yang mempunyai pedang laser berwarna merah.

Berdiri Tahun 2012

Cikal bakal terbentuknya komunitas pedang laser ini bermula dari forum pencinta Star Wars Indonesia bernama Order 66.

Dari sana, banyak yang menyukai aksi para Jedi dan Sith menggunakan pedang laser saat bertarung.

Pada tahun 2012, akhirnya terbentuk komunitas pedang saber ini.

"Kita ini pencinta lightsaber para Jedi dan Sith di film Star Wars. Jadi kita buat sebuah wadah untuk berkumpul," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Kamis (22/8/2019) malam.

Saat berkumpul, tak ada aturan tertentu yang harus dipatuhi oleh anggota komunitas.

Mereka diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi diri di komunitas itu.

Biasanya para anggota berkumpul dan langsung berlatih pedang laser di Taman Menteng, Jakarta Pusat.

Komunitas Jaksaber di Taman Menteng pada Kamis (22/8/2019).
Komunitas Jaksaber di Taman Menteng pada Kamis (22/8/2019). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Aksi mereka pun tak sebatas hanya menirukan adegan di film melainkan mengembangkan sendiri gerakannya.

Terkadang, mereka bertukar cerita terkait film Star Wars.

"Biasanya kita berlatih di sini, bergerak terus. Tapi kita juga sambil ngobrol tentang film Star Wars atau hal lain," katanya.

Sejauh ini, sebanyak 10 anggota komunitas yang aktif dari berbagai profesi.

Mulai dari orang dewasa, anak kuliahan hingga SMA turut bergabung.

Komunitas ini berkumpul setiap hari Kamis pukul 08.00 hingga tengah malam.

Pedang Laser Berharga Jutaan

Bukan seorang Jedi atau Sith tanpa didampingi pedang laser.

Begitu pula anggota Komunitas Jaksaber, mereka pun membuat sendiri pedang laser itu seperti ada yang di film.

Namun tidak seperti layaknya di film yang bila tersentuh, tangan bisa terputus.

"Kalau pedang kita beli bahannya impor ada yang di Singapur atau Amerika," lanjut Ari.

Pasalnya, bahan yang dibuat untuk dijadikan bilah pedang laser sulit dicari di Indonesia.

Bahan bilah pedang itu pun merupakan bahan Polikarbonat yang tak mudah patah saat dihantam berulang kali.

Sementara pada gagang pedang, dilengkapi dengan tombol hidup/mati, baterai, dan lampu agar laser bisa berwarna terang.

Menyoal harga, lanjut Ari, satu buah pedang bernilai Rp 1,5 juta hingga Rp 8 juta.

"Tapi kalau untuk rata-rata harganya Rp 1,5 juta. Ukurannya antara 100 cm sampai 120 cm tergantung tinggi badan pemakai," tambahnya.

Warna laser pun tak sembarang, harus sesuai dengan pedang seorang Jedi atau Sith.

Jedi menggunakan pedang berwarna biru atau hijau sedangkan Sith merah.

"Tapi ada juga yang kuning atau putih di serial Star Wars Rebels versi kartun," tambahnya.

Siang Ini Pemkot Jakarta Barat Bakal Pecahkan Rekor MURI Replika Ikan Cupang Raksasa

Shelter Dukuh Atas Jakarta Pusat Menjadi Pangkalan Ojek Online

Sudin Dukcapil Jaksel Segera Distribusikan Ratusan KIA ke Kebayoran Lama

Dianggap Aneh Tapi Tuai Prestasi

Tak jarang, aku Ari, yang memandang sebelah mata komunitas ini lantaran tak lazim dilakukan.

Namun bagi Ari dan anggota lainnya, ia tak memedulikan anggapan itu.

"Tapi ketika saya makai kostum dan berpenampilan layaknya seperti Jedi anak-anak kecil banyak yang suka. Senang bisa menyenangkan mereka," bebernya.

Sebagian besar orang memandang sebelah mata lantaran hobi ini bukan mainstream

"Orang bilang aneh so, yaudah. Yang penting intinya kita senang dan suka melakukannya," katanya.

Kendati demikian, komunitas Jaksaber pernah mendulang prestasi.

Mereka pernah memenangkan kompetisi video pendek lightsaber choreography competition kelas Dunia.

"Yang ikut ada yang dari Eropa dan Amerika. Kita sudah ikut lomba ini ketiga kalinya. Kompetisi pertama, Kita pernah juara pertama," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved