Pelajar Buru Daun Lidah Mertua, Omzet Pedagang Tanaman Hias di Jakarta Timur Naik
Penanaman ini juga berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 Tentang Pengendalian Kualitas Udara.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Omzet penjual tanaman hias di Jalan Raya Pondok Gede, Makasar, Jakarta Timur naik dua pekan terakhir.
Sebelumnya pada Senin (19/8/2019) Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengimbau untuk instansi Pemerintahan, instansi swasta maupun sekolah untuk melakukan penanaman pohon serap polutan.
Penanaman ini juga berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 Tentang Pengendalian Kualitas Udara.
Pemprov DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan instruksi penanaman pohon serap polutan untuk lima wilayah Kota dan Kepulauan Seribu.
Asmawi, salah satu penjual tanaman hias mengaku sejak minggu lalu sudah kebanjiran order, khususnya tanaman lidah mertua.

Lidah mertua atau sanseviera merupakan tanaman yang dapat tumbuh dalam kondisi sedikit air dan cahaya matahari.
"Dari minggu lalu kita udah ramai makanya sampai nambah stok lagi. Yang datang itu kebanyakan orang tua katanya disuruh sekolahan," jelasnya di Makasar, Jakarta Timur, Jumat (23/8/2019).
Harga tanaman lidah mertua di lokasi tidak tergolong mahal bahkan, untuk satu tanaman ini dijual dengan harga Rp 15-20 ribu.
Jika biasanya Asmawi mendapatkan omset minimal Rp 2 juta perhari. Sejak minggu lalu omsetnya bertambah ratusan ribu bahkan jutaan ketika stok lidah mertua banyak.
"Kan kalo buat sekolah yang lain pada ikut. Tau-tau enggak berasa penghasilan nambah. Pas rezeki lagi bagus pernah saya dapat Rp 1 juta itu buat sekolahan aja," kata lelaki 41 tahun ini.
Yanto, pedagang tanaman hias lainnya juga menceritakan hal yang sama. Ia mengatakan sudah mengetahui instruksi yang diberikan Wali Kota Jakarta Timur karena memiliki anak yang masih sekolah.
"Wah iya dari instruksi itu alhamdulillah ada aja yang beli. Jadi sekarang banyakan pelajar yang beli. Makanya begitu abis tanamannya. Kita langsung stok," jelas dia.
Sejauh ini penjual tanaman hias di lokasi tersebut baru merasakan tanaman lidah buaya dan sirih kuning yang laris diburu para pelajar.
Sedangkan untuk tanaman Bougenville masih jarang dicari.
Padahal tanaman tersebut menjadi salah satu tanaman rekomendasi untuk bantu serap polutan.