Riyanni Djangkaru Sebut Gegabah Gunakan Terumbu Karang di Gabion, Suzi Marsita: Itu Batu Gamping

Riyanni Djangkaru sebut penggunakan batu terumbu karang pada instalasi Gabion di Bundaran HI adalah gegabah.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Instalasi batu Gabion yang menghiasi kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Rabu (21/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Riyanni Djangkaru sebut penggunakan batu terumbu karang pada instalasi Gabion di Bundaran HI merupakan tindakan gegabah. 

Riyanni mengetahui bebatuan karang itu setelah ia datang dan melihat langsung ke Bundaran HI.

"Pas saya dekati, kelihatan memang sebagian besar pola-pola skeleton karang itu terlihat cukup jelas. Kalau dilihat langsung, kita langsung ngeh," ujar Riyanni Djangkaru seperti yang TribunJakarta kutip dari Kompas.com.

Pengumuman Ibu Kota Negara Baru Bakal Diumumkan Jokowi Hari Ini Pukul 13.00, Cek Di Sini Linknya!

Riyanni Djangkaru menyampaikan, batuan karang itu digunakan sebagai jalan setapak menuju instalasi gabion dan susunan bebatuan dalam instalasi gabion.

"Begitu masuk dari area jalan yang dipenuhi batu merah tersebut, di bawah itu kelihatan ada skeleton batu karang otak, brain coral. Dari situ kita bisa lihat dari sela-sela besinya itu polip-polip karang, cukup jelas," tambahnya.

Setelah melihat lebih dekat, dan mengeceknya langsung ke Bundaran HI.

BREAKING NEWS: Ipda Erwin Yudha Polisi Terbakar saat Kawal Demo di Cianjur Meninggal

Mantan presenter Jejak Petualang itu mengkritik penggunaan susunan batu karang, yang digunakan untuk instalasi gabion tersebut.

Pasalnya unsur dari bahan-bahan yang digunakan instalasi tersebut diduga merupakan karang yang dilindungi.

Kritiknya itu ia ungkapkan melalui akun Instagramn pribadinya @r_djangkaru (24/8/2019).

Dikutip TribunJakarta dari Wartakotalive, Riyanni menjelaskan jika saat itu ia penasaran dengan instalasi Gabion yang belakangan viral di media sosial.

Ia bersama rekannya, akhirnya memutuskan untuk melihat lebih dekat instalasi tersebut.

Kata Riyanni, ia mendapatkan informasi dari What’s App group tentang penggunaan bahan dari instalasi tersebut merupakan beberapa batu karang.

Penasaran, akhirnya ia mendatangi lokasi tempat instalasi tersebut dipasang.

Suasana Resepsi Pernikahan Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Karakter Star Wars Tuai Perhatian

“Diawali dgn pertanyaan @adham di sebuah Whatsapp group beberapa hari lalu tentang batuan yang digunakan untuk instalasi tsb, rasanya perlu untuk mengkroscek lebih lanjut sebelum akhirnya mengunggahnya disini,” tulis Riyanni di akun Instagramnya disertai dengan foto-foto Gabion.

Awalnya kata Riyanni, ia cukup terkesan dengan berbagai jenis tumbuhan anti polutan yang dipilih untuk menghiasi instalasi tersebut.

Hal itu menurutnya bisa menjadi inspirasi warga DKI untuk menanam hal yang sama di pekarangan rumah.

Namun betapa kagetnya saat ia mencoba melihat lebih dekat instalasi yang menghabiskan APBD sebesar Rp150 juta itu.

“Tumpukan karang- karang keras yang sudah mati. Ada karang otak dan berbagai jenis batuan karang lain yang amat mudah dikenali . Kami menjadi bingung, memandang satu sama lain dalam kebisuan,” tulis Riyanni di caption unggahannya.

Sinopsis Drama India Ishq Mein Marjawan Episode 36, Senin 26 Agustus 2019 Pukul 11.00 WIB di ANTV

Pasalnya kata Riyanni terumbu karang tersebut dilindungi penuh oleh Undang-undang mulai dari UU 5/1990 hingga UU 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil.

“Sebagai bagian dari pelaksanaan peraturan-peraturan ini adalah peran pemerintah daerah dan juga masyarakat dalam mendukung kegiatan konservasi terumbu karang,” jelas Riyanni.

Co-founder dan CEO PT Divemag Indonesia itu bertanya-tanya seberapa urgensi dari penggunaan satwa dilindungi hanya untuk keindahan kota.

“Apakah penggunaan karang yang sudah mati ini dpt dianggap seakan “menyepelekan “ usaha konservasi yang sudah, sedang dan akan dilakukan?” kata Riyanni.

Aktivis lingkungan itu juga bertanya-tanya darimana karang-karang mati dalam jumlah banyak tersebut.

Meninggal di Pelukan Kekasih, Postingan Terakhir Wanita di Rembang Soal Rezeki

Menurutnya penggunaan satwa dilindungi hanya untuk alasan keindahan merupakan tindakan yang gegabah.

“Ekspresi seni adalah persoalan selera, tp penggunaan bahan yang dilindungi Undang-undang sebagai bagian dari sebuah pesan,mohon maaf, menurut saya gegabah,” kata Riyanni.

Penegasan Kepala Dinas Kehutanan DKI (bold)

Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Suzi Marsita, mengatakan instalasi Gabion yang berada di dekat Bundaran HI adalah (batu Gamping).

Suzi, sapaannya, mengatakan batu tersebut bukanlah batu terumbu karang yang selama ini menjadi bahan perbincangan masyarakat.

"Saya nyatakan bahwa itu tidak benar. Yang kita gunakan adalah (batu gamping) sesuai konsep yang telah disiapkan oleh Dinas Kehutanan," kata Suzi, saat konferensi pers, di kawasan Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (25/8/2019).

Puskesmas Tolak Antar Jasad Bocah Tenggelam, Wali Kota Tangerang Janji Revisi SOP Mobil Ambulans

Dia melanjutkan, pihak Dinas Kehutanan DKI Jakarta telah menerima masukan dari kalangan aktivis, ilmuwan, dan masyarakat tentang pengecekan batu instalasi Gabion tersebut.

"Kita sudah berkomunikasi dengan aktivitas, bahwa memang sangat dimengerti sekali kalau ada kekhawatiran tentang Gabion," tuturnya.

Dinas Kehutanan DKI Jakarta, lanjutnya, telah mendapat informasi detail dari ilmuwan dari Universitas Indonesia, tentang sejarah batu Gamping.

"Kita periksa bersama-sama dan dinyatakan oleh geologi dari UI, bahwa itu adalah batu Gamping," jelasnya.

Batu Gamping, sambungnya, terproses dari jutaan tahun yang sedari awal memang berasal dari batu karang.

"Proses jutaan tahun menjadi batu Gamping. Jadi sama sekali tidak benar kalau yang kami gunakan itu adalah terumbu karang," kata Suzi.

(Sumber: TribunJakarta/Wartakotalive/Kompas.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved