Tangis Ibunda Ipda Erwin Polisi Terbakar di Cianjur: Ikhlaskan Erwin Ya Bu, Maafkan Semua Dosanya

Jenazah Ipda Erwin Yudha Wildani, polisi Cianjur yang terbakar saat demo mahasiswa tiba di rumah duka.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Kakak almarhum Ipda Erwin, Erna, memeluk ibunya Sadiah. 

Tangis Histeris

Jenazah Ipda Erwin tiba di rumah duka.
Jenazah Ipda Erwin tiba di rumah duka. (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Tangisan histeris terdengar dari rumah duka almarhum Ipda Erwin Yuda saat jenazah tiba di rumah duka, di gang Pulosari, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur, Senin (26/8/2019), sekitar pukul 09.00 WIB.

Jenasah masuk dan disambut sang ibu yang telah menunggu sejak pagi di dalam rumah.

Terlihat sang adik dan juga kakak Erwin yang menyempatkan untuk melihat almarhum Ipda Erwin untuk yang terakhir kalinya.

Di halaman rumah, terlihat Kapolres Cianjur AKBP Soliyah memberikan arahan dan mengecek kesiapan upacara penyerahan jenasah dari keluarga kepada pihak kepolisian.

Kerabat dan rekan almarhum Ipda Erwin terlihat juga menyambut kedatangan jenazah.

Karena tak cukup ruang, banyak di antara mereka yang berdiri di gang sambil menyaksikan persiapan upacara penyerahan jenasah Ipda Erwin Yuda pagi ini.

Rencananya Muspida Cianjur akan ikut menyalatkan almarhum Ipda Erwin di Masjid Agung Cianjur.

Mereka juga akan mengantar jenazah Ipda Erwin Yuda ke tempat peristirahatan terakhirnya di Taman Makam Pahlawan Cikaret, di Jalan Siliwangi, Cianjur.

Ikhlaskan Erwin Ya Bu

Persiapan menyambut jenazah Ipda Erwin.
Persiapan menyambut jenazah Ipda Erwin. (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Ibu almarhum Ipda Erwin Yuda, Sadiah (70), terlihat duduk bersimpuh di kursi kecil tengah rumah dan menerima satu per satu kerabat dan tamu yang datang menyampaikan belasungkawa, Senin (26/8/2019) pagi.

Air mata tak henti mengalir dari pipi ibu yang mengenakan kerudung cokelat ini.

Ia duduk sambil memegang foto anaknya saat lulus dari kepolisian tahun 1993/1994.

"Anak saya itu cita-citanya sejak kecil ingin jadi polisi," ujar Sadiah sambil kembali menangis karena tak kuat menahan sedih.

Sadiah mengatakan, sebelum sekolah, anaknya tersebut sudah hobi main pistol-pistolan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved