Jasad Terpanggang Dalam Mobil

Jasad Terpanggang Dalam Mobil, Kakak Korban: Terpenting Tertangkap Pelakunya

Keluarga besar Edi Chandra Purnama alias Pupung (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23) menyerahkan proses hukum kasus pembunuhan kepada polisi.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Kakak Edi Chandra Purnama, Asoka (62) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (27/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Keluarga besar Edi Chandra Purnama alias Pupung (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23) menyerahkan proses hukum kasus pembunuhan kepada Satreskrim Polres Sukabumi sepenuhnya.

Hal ini disampaikan kakak Pupung, Asoka (62) saat menyambangi RS Polri Kramat Jati guna mengurus keperluan identifikasi jasad Pupung dan Dana yang nyaris jadi arang.

Pasalnya dalang pembunuhan merupakan istri dan anak tiri Pupung, yakni AK dan KV yang diringkus anggota Satreskrim Polres Kabupaten Sukabumi pada Senin (27/8/2019).

"Yang penting ketangkap pelakunya, kita ikuti saja jalur hukumnya seperti apa," kata Asoka di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (28/8/2019).

Hingga tadi siang, dia mengaku pihak keluarga belum mendapat penjelasan resmi terkait musibah yang menimpa Pupung dan Dana.

Asoka berharap jasad Pupung dan Dana lekas diidentifikasi sehingga dapat disemayamkan secara layak oleh pihak keluarga.

"Semoga saja tuntas masalah ini, jadi kita bisa berpikir ke depan. Harus bagaimana melakukan tindakan, terutama untuk keluarga. Lebih jelas lah," ujarnya.

Melansir Tribun Jabar, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan AK dan KV ikut membakar jasad Pupung dan Dana saat ditemukan warga Kampung Bondol.

Pupung dan AK dihabisi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan lalu dibawa ke Sukabumi dan dibakar guna menghilangkan jasad Pupung dan Dana.

"Pelaku membakar mobil berisi jenazah tersebut bersama anaknya yang berinisial KV," tutur Rudy.

Saat Kebakaran, Begini Kondisi Rumah Korban Jasad Terpanggang Dalam Mobil di Sukabumt

Sehari sebelum Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya M Ali Pradana alias Dana (23) dibunuh, rumahnya di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan, mengalami kebakaran.

Hal itu dikatakan Maryati, istri dari ketua RT setempat saat ditemui di kediamannya, Selasa (27/8/2019).

Menurut dia, peristiwa kebakaran itu terjadi di lantai dua rumah Pupung pada Sabtu (24/8/2019).

Ia tidak mengetahui persis penyebab kebakaran tersebut. Namun, menurut informasi yang ia terima dari Damkar, kebakaran terjadi karena korsleting listrik.

"Katanya sih stop kontaknya meleleh, kalau saya sendiri kurang tahu. Pemadamnya ada empat mobil," ujarnya.

Maryati mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sebab, lanjut dia, rumah itu sedang tidak dihuni.

"Lagi kosong rumahnya, nggak ada siapa-siapa. Saya juga nggak lihat ada keluarganya Pak Edi," tutur Maryati.

Sebelumnya, Edi Chandra dan Dana ditemukan tewas terpanggang di dalam mobil di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

Jajaran Polres Sukabumi pun mengungkap jika keduanya merupakan korban pembunuhan.

Pelakunya adalah istri Edi, AK (35), dan anak tirinya berinisial KV (18). AK dan KV menyewa empat pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Edi dan Dana.

Saat ini, baik AK maupun KV telah berhasil diamankan pihak Kepolisian.

Istri jadi Dalang Pembunuhan Suami, Kakak Korban Ungkap Sosok Sang Adik

Edi Chandra Purnama atau karib disapa Pupung (54) tewas di tangan pembunuh bayaran sewaan istri dan anaknya, AK dan KV lalu dibakar dalam mobil di Desa Pondok Kaso Tengah, Cidahu, Sukabumi.

Kakak Pupung, Asoka (62) mengatakan adiknya yang tewas dibunuh karena motif masalah rumah tangga dan utang piutang itu merupakan pribadi yang sederhana.

"Humble, sederhana, kemudian sayang keluarga, kemudian agamanya bagus. Hidupnya standar lah," kata Asoka di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (27/8/2019).

Sepengetahuannya, tak pernah ada masalah besar antara Pupung dan AK yang kini sudah diringkus anggota Satreskrim Polres Kabupaten Sukabumi.

Tak hanya di mata keluarga, satu sahabat yang sudah mengenal Pupung sejak masih bersekolah di SMAN 70 juga menilai almarhum merupakan orang yang sederhana.

"Dia orangnya baik, sederhana. Enggak pernah macam-macam lah orangnya. Saya kaget pas dengar Pupung sudah enggak ada, terakhir ketemu beberapa bulan yang lalu," ujar Ega.

Meski tak pernah bertemu dengan AK, dia menyebut Pupung dan AK telah dikaruniai seorang anak yang kini berusia sekitar 7 tahun.

Perihal adanya masalah dalam rumah tangga Pupung dan AK, Ega mengaku tak tahu pasti karena sahabatnya itu tak pernah bercerita tentang masalah pribadi.

"Kalau sama istri yang pertama saya pernah ketemu, tapi istri yang sekarang saya belum pernah. Kaget pas baca berita istrinya terlibat membunuh," tutur Ega.

Selain Pupung, M. Adi Pradana (23) yang merupakan anak dari pernikahan Pupung dengan istri pertama juga tewas dibunuh dan terpanggang saat ditemukan pada Minggu (25/8/2019).

Datangi RS Polri, Reaksi Kakak Korban Jasad Terpanggang di Sukabumi Dengar Adik Dibunuh Istrinya

Dua jasad yang ditemukan terpanggang dalam mobil di Desa Pondok Kaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi pada Minggu (25/8/2019) merupakan ayah dan anak.

Identitas Edi Chandra Purnama (54) dan M Adi Pradana (23) terungkap setelah penyidik Satreskrim Polres Kabupaten Sukabumi meringkus istri Edi, AK (35) yang merupakan dalang pembunuhan.

Asoka (62), kakak Edi mengaku kaget saat mendengar kabar bahwa adik dan keponakannya jadi korban pembunuhan keji yang dilakukan direncanakan AK.

"Kami keluarga ditinggal sama adik bungsu pastinya bersedih, kami sangat berduka dalam hal ini," kata Asoka di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (27/8/2019).

Saat pertama dihubungi penyidik Satreskrim Polres Kabupaten Sukabumi untuk keperluan identifikasi kedua jasad yang nyaris jadi arang, dia mengaku heran.

Asoka menuturkan pihak keluarga besar tak mengetahui pasti sebab AK tega menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi adik dan keponakannya.

"Tidak ada perasan apa-apa, tidak ada feeling ke kami kalau akan terjadi kejadian seperti ini," ujarnya.

Asoka mengaku hingga kini pihak keluarga belum mendapat penjelasan lengkap dari kepolisian terkait kronologis dan motif pembunuhan.

Dia menyebut pihak keluarga masih fokus menjalani pengambilan data antemortem guna sepenuhnya memastikan bahwa kedua jasad merupakan keluarganya.

"Dari pihak kepolisian belum bertemu, untuk rumah yang di Lebak Bulus masih dipasangi garis polisi," tuturnya.

Sebelumnya, Kapolres Kabupaten Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan AK dan anaknya KV menyewa 4 eksekutor untuk membunuh suami dan anak tirinya.

Mereka dihabisi di rumahnya Kavling 129 B Blok U 15, RT 03/05, Lebak Bulus, Jakarta Selatan lalu jasadnya dibawa ke Desa Pondok Kaso Tengah kemudian dibawa ke Sukabumi lalu dibakar.

"Motifnya adalah tersangka saudari AK menyewa 4 eksekutor untuk membunuh suaminya Edi Candra dan anak tirinya Dana karena masalah rumah tangga dan hutang puitang," kata Nasriadi.

Rumah Korban Pembunuhan yang Dibakar Dalam Mobil Dipasang Garis Polisi

Rumah korban pembunuhan yang dibakar di dalam mobil, Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan (27/8/2019).
Rumah korban pembunuhan yang dibakar di dalam mobil, Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan (27/8/2019). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Rumah Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), korban pembunuhan oleh istrinya berinisial AK, tampak sepi.

Pantauan TribunJakarta.com pada Selasa (27/8/2019), rumah yang berlokasi di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan, itu sudah dipasangi garis Polisi.

Garis Polisi tersebut membentang di pagar rumah korban yang berwarna hitam.

Rumah dengan bangunan dua lantai itu memiliki halaman yang ditumbuhi sejumlah pepohonan.

Di lantai dua rumah tersebut, terlihat kaca jendela yang sedikit terbuka. Namum, tidak tampak aktivitas di dalamnya.

Punya Kamera Mirip S10, Simak Spesifikasi Samsung Galaxy M40 Lengkap dengan Harga Banderolnya

Sebentar Lagi Tahun Baru Islam 1441 H, Berikut Doa Awal & Akhir Tahun Serta Amalan yang Dianjurkan

Wanita Gantung Diri di Meruyung Depok, Warga Rasakan Kejangggalan Ini

Jadwal Hari ke-5 DBL DKI Jakarta North Region: SMAK 5 Penabur dan Kolese Kanisius Dapat Ujian Berat

Sebelumnya, Edi Chandra dan putranya M Adi Pradana alias Dana ditemukan tewas terpanggang di dalam mobil di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

Jajaran Polres Sukabumi pun mengungkap jika keduanya merupakan korban pembunuhan.

Pelakunya adalah istri Edi, AK, dan anak tirinya berinisial KV. AK dan KV menyewa empat pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Edi dan Dana.

Saat ini, baik AK maupun KV telah berhasil diamankan pihak Kepolisian.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved