Siska Sarangheo, Waria Diduga Bunuh Pemilik Ipung Salon Ditangkap: Ini Kesaksian Pegawai Salon
Siska Sarangheo, waria yang diduga pelaku pembunuhan terhadap Muhammad Efendi (58) alias Ipung akhirnya ditangkap.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Siska Sarangheo, waria yang diduga pelaku pembunuhan terhadap Muhammad Efendi (58) alias Ipung akhirnya ditangkap.
Siska Sarangheo, waria paling ngetop di Lubuklinggau, ditangkap sebagai tersangka pembunuh Ipung.
Waria ini sudah banyak dikenal oleh orang Lubuklinggau.
Ipung sebelumnya ditemukan telah tewas di rumahnya dengan kondisi tragis, pada Jumat (23/8/2019) lalu.
Ipung ditemukan tewas dengan banyak luka tusukkan di tubuhnya.
• Viral Video TNI Tangkap Diduga Banser Pakai Atribut TNI di Jalan Tol, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Bagian tempurung kepalanya pecah dan terdapat sejumlah luka tusuk.
Sejak peristiwa itu, Satreskrim Polres Lubuklinggau melakukan penyidikkan untuk mencari titik terang siapa pembunuh pengusaha salon itu.
Senin malam (26/8/2019), jagat maya Lubuklinggau diramaikan dengan adanya informasi penangakapan seorang waria bernama siska.
Siska ditangkap oleh tim Buru Sergap Polres Lubuklinggau dan Unit Reskrim Polsek Lubuklinggau Barat di wilayah Lubuktanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Dwi Hartono saat dikonfirmasi membenarkan telah mengamankan satu orang pelaku di Polres Lubuklinggau untuk dilakukan pemeriksaan.
"Sudah kita amankan satu orang dan sekarang kita lagi pengembangan lebih lanjut," ungkapnya seperti yang TribunJakarta kutip dari Tribunsumsel.com, Selasa (27/8/2019).
Sebagaimana diketahui Siska sudah dua kali keluar masuk penjara.
Pertama dalam kasus pembunuhan dan terakhir kasus membawa Senjata Tajam (Sajam).
Siska mengaku membunuh Ipung dengan menggunakan batu.
Batu itu dibawa oleh temannya bernama Dedi.
• Lokasi Sosialisasi Gemarikan Butuh Banyak Pertimbangan
• M Adi Pradana Korban Jasad Terbakar di Sukabumi, Potret Bareng Pacar Jadi Isyarat, Singgung Kematian
Dwi Hartono juga menuturkan, dugaan sementara pelaku ada tiga orang, sekarang Satreskrim Polres Lubuklinggau tengah melakukan pengejaran pelaku lainnya.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat pelaku lainnya cepat tertangkap," paparnya.
Saat diperiksa, banyak luka tusuk di tubuh Ipung.
Tak Hanya itu, leher Ipung ditusuk dan bagian kepala pecah dipukul memakai benda keras.
Dari peristiwa itu tak ada harta berharga yang hilang di rumah Ipung.
Kronologi Kematian
Ipung tewas tragis di rumahnya Jl Yos Sudarso RT 11, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur.
Pembunuhan sadis ini membuat warga Lubuklinggau heboh.
Saat ditemukan Ia mengenakan kaos oblong warna putih dengan kondisi perut penuh luka, ada batu besar disamping kepalanya.
Berdasarkan informasi dihimpun kejadian bermula saat Yeni dan Leni pegawai salonnya datang untuk bekerja seperti biasa.
• Kakak Korban Beberkan Kondisi Rumah Tangga Adiknya Sebelum Peristiwa Pembakaran di Sukabumi
• Momen Unik Babymoon Baim Wong & Paula Verhoeven ke Ibiza: Diminta Foto Sampai Lihat Pengunjung Bugil
Setiba di rumah Ipung keduanya terkejut melihat rumah Ipung masih dalam keadaan terkunci.
Karena curiga akhirnya Yeni memanggil Panji tukang tambal di depan rumah Ipung.
Kemudian Panji memanggil tetangga Erwin lalu mereka berempat mencoba masuk ke dalam rumah bersama Yeni dan Leni.
Saat mereka mencoba membuka pintu rolling door rupanya pintu rolling door sudah dalam keadaan tidak terkunci.
Seketika itu mereka langsung masuk ke dalam rumah.
"Ternyata ketika dibuka memang pintu roling door sudah tidak terkunci dan sudah terbuka, kami masuk Yeni ke atas saya ke belakang. Ketemunya dibelakang," ungkapnya pada Tribunsumsel.com.
Setelah itu Panji langsung memanggil Yeni yang tengah berada di atas.
Kemudian mereka langsung memberitahu warga lainnya melaporkan kejadian itu kepada polisi.
Panji mengaku bertemu terakhir dengan Ipung sekitar pukul 19.00 WIB, saat ia ingin menutup usaha tambal miliknya.
Saat itu ia melihat Ipung bersama temannya sedang dalam salon.
• Rumah Edy Chandra Alami Kebakaran Sehari Sebelum Dibunuh Bersama Anaknya
• Anggota DPRD Tangerang Selatan Terpilih Bakal Dilantik 29 Agustus 2019
"Jam 09.00 WIB biasanya sudah buka, biasanya pagi dia sudah kepasar, kemudian tadi heran akhirnya kami manggil Panji," Timpal Yeni.
Kecurigaan itu bermula kata Yeni, karena selama ini rumahnya selalu rapi, semua rumahnya tidak ada tidak terkunci, saat datang mereka melihat pintu rumahnya masih terbuka.
"Saya lihat ada jendela tebuka itulah saya curiga karena biasanya memang dia (Ipung) orangnya rapi, kalau pergi biasanya rumahnya terkunci," tambahnya.
Banyak masyarakat yang bertanya-tanya apa motif pembunuh Ipung.
Kepergian Ipung secara mengenaskan tidak disangka oleh para keluarganya.
Bahkan mereka tidak menyangka sama sekali kalau Ipung akan mengalami nasib tragis.
"Tidak menyangka sama sekali pak, karena setahu kami dia (Ipung) tidak ada musuh sama sekali," ungkap Anton keponakan Ipung di Rumah Sakit dr Sobirin.
Anton mengaku, dulu ia pernah mendengar pamannya itu ribut dengan temannya.
Namun ternyata mereka masih bersaudara dan itu sudah lama sekali.
"Itu sudah lama sekali, habis itu kami tidak pernah lagi mendengar kalau dia (Ipung) ribut-ribut dengan temannya atau sesama mereka yang punya usaha salon," ujarnya.
• Warga Meruyung Geger Temukan Wanita Tergantung di Pohon Alpukat
Anton mendapat kabar pamannya itu meninggal dunia sekira pukul 10.00 WIB dari kakaknya.
Ketika mendapat kabar itu ia langsung meluncur menuju rumah korban.
"Ketika datang, polisi sudah ramai, saya membantu polisi mengemas barang-barangnya, cincin, gelang semuanya masih utuh.
Termasuk uangnya masih utuh. Tapi bukan Rp15 juta melaikan hanya Rp 13,1 Juta," paparnya.
Namun yang hilang yakni kunci rumah, biasanya pamannya itu selalu rapi, kunci rumah dan seluruh kunci lemari selalu digabung dalam satu gantungan.
Usai kejadian itu mereka telah mencari-carinya kemana-mana, namun, tidak ketemu.
"Termasuk kami dapat informasi dari temannya kalau dua hari lalu mereka bertemu, ternyata Hp (Ipung) ada tiga, tadi kami cari yang ketemu hanya satu, duanya mungkin hilang," tambahnya.
Ia membenarkan jika pamannya itu pernah menikah mereka dikaruniai dua orang anak, satu perempuan bekerja di Prabumulih, satu laki-laki bekerja di Bengkulu.
"Sedangkan istrinya di Palembang punya usaha jahit," ujarnya.
(Sumber: TribunJakarta/TribunSumsel)