Cerita Pembunuh Tukang Antar Ayam: Kaus Berlumur Darah Ngaku Dibegal, Diobati Hingga Diongkosi

Pria malang ini mengaku korban begal ke penjual warung kopi. Rupanya, darah di kausnya adalah darah Asbulloh, tukang antar ayam yang baru dihabisinya.

Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Kolase TribunJakarta.com/Dok Polresta Depok/Ade Muhamad Bahtiar
Polisi menggiring Andi Mardiyansyah pada Rabu (28/8/2019) atas dugaan pembunuhan terhadap rekannya, Asbulloh. Andi berlumur darah mengaku korban begal kepada pemilik warung di Jalan Jl. Krukut Raya, Beji, Depok, Selasa (27/8/2019) malam. Padahal ia baru menghabisi nyawa Asbulloh yang jasadnya dibuang di kebon pisang, di dekat Jembatan Kali Pak Bango, Jalan Pulo Mangga RT 003 RW 003, Grogol, Limo, Depok. 

"Setiap hari kerjanya malam, mulai pukul 20.00 WIB sampai pagi," ujar Syafrudin.

Asbulloh juga yang menarik uang dari pedagang yang membeli ayam hidup lalu disetorkan ke bosnya.

"Uang yang disetorkan bisa Rp 8 juta sampai Rp 15 juta. Setiap hari setorannya," ungkap Syafrudin.

Warga setempat tak bisa memastikan siapa pertama kali menemukan jasad warga Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, itu.

"Saya dapat informasi dari tukang ojek. Katanya ada mayat," ungkap Amat warga sekitar.

Kabar kematian Asbulloh didengar Syafrudin dari Rosidah, istri korban.

Istri korban mendapat kabar kematian dari teman suaminya, pengemudi ojek online yang penasaran melihat kerumunan warga di lokasi.

Si teman lalu mendekati mereka dan kaget orang yang terbaring dengan luka sobek di leher adalah suami Rosidah, Asbulloh.

Selasa Malam di Warung Kopi 

Warung kopi Nurman di seberang Matoa Hill, Jalan Krukut Raya, Beji, Selasa (27/8/2019) kedatangan seorang pria malang.

Nurman (kiri) dan Ade Muhamad Bahtiar (tengah) saat ditemui di warungnya di Jalan Krukut Raya, Beji, Depok, Kamis (29/8/2019).
Nurman (kiri) dan Ade Muhamad Bahtiar (tengah) saat ditemui di warungnya di Jalan Krukut Raya, Beji, Depok, Kamis (29/8/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA)

Jam menunjukkan pukul 22.30 WIB. Turut bersama Nurman temannya, Ade Muhammad Bahtiar alias Enjoy dan sejumlah orang.

Badan pria malang itu bergetar seperti ketakutan, tampangnya linglung, kaus putihnya berlumur darah segar.

Ia mengaku korban begal dan terpaksa jalan kaki dari kawasan Grogol, Limo, sampai warung kopi Nurman yang berada di wilayah Beji.

"Dia ngakunya sudah minta tolong sama orang lain tapi enggak ditanggapin," ungkap Nurman kepada TribunJakarta.com di warung kopinya, Kamis (29/8/2019).

Nurman sedikit ragu dengan pengakuan pria tadi, tapi kemudian begitu saja mempercayai ceritanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved