Dokter Forensik Tak Temukan Tanda Kekerasan pada Pria Warga Bekasi yang Terbakar di Dalam Mobil
Tim dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati tak mendapati tanda-tanda penganiayaan di jasad Halomoan Panjaitan (60).
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Tim dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati tak mendapati tanda-tanda penganiayaan di jasad Halomoan Panjaitan (60).
Halomoan ditemukan terbakar di dalam mobil di Jalan Terusan Topas, Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis (29/8/2019).
Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo menjelaskan hal tersebut berdasar hasil pemeriksaan jasad Halomoan.
"Dari pemeriksaan sementara, pemeriksaan fisik dan hasil autopsi tidak terdapat tindakan tanda-tanda kekerasan," kata Edy di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (30/8/2019).
Luka bakar yang diderita Halomoan pun bukan sebab kematian karena tubuh warga RT04/RW 02 Kelurahan Sepanjangjaya tak tinggi.
Saat dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati pada Kamis sore, jasad Halomoan masih dapat dikenali secara fisik.
"Luka bakar di sekitar kepala dan badan. Karena kakinya masih bagus. Penyebabnya bukan karena luka bakarnya," dia menambahkan.
Merujuk hasil pemeriksaan awal tim dokter forensik, Edy menyebut Halomoan diduga tewas akibat kehabisan oksigen.
Pasalnya saat ditemukan warga, mobil dalam kondisi tertutup rapat sehingga tak ada pertukaran oksigen.
"Karena mobilnya tertutup. Kita tahu bahwa dalam keadaan tertutup dan ada api maka oksigen akan cepat habis," tuturnya.
Di sekitar lokasi penemuan jasad, anggota Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota menemukan botol bekas beraroma bensin dan korek api.