Ayah Korban Kecelakaan Kereta di Tanjung Priok Ceritakan Kegiatan Anaknya Sebelum Tewaa
Jumiardi menyatakan, rel kereta tempat terenggutnya nyawa Maya ini memang sering dilalui korban.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Maya Setia Dewi (19) meregang nyawa usai tertabrak kereta pada perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Jalan R. E. Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (31/8/2019).
Korban baru saja pulang dari rumah temannya yang juga di daerah Tanjung Priok dan hendak menuju rumahnya di RT 19/RW 01 Sunter Agung.
Hal itu diutarakan ayah korban, Jumiardi (50), yang juga menjelaskan bahwa akhir pekan adalah jadwal anaknya berada di Jakarta setelah bekerja di luar Ibu Kota.

"Dia tadi berangkat dari pagi, dia bilang mau main ke rumah temennya di Priok. Kalo hari Sabtu kan libur, Jumat pulang sore, Sabtu di rumah main ke rumah," kata Jumiardi di lokasi.
Jumiardi menyatakan, rel kereta tempat terenggutnya nyawa Maya ini memang sering dilalui korban.
Setiap pulang ke rumah, Maya selalu mengambil jalur itu karena lebih cepat.
"Iya memang dia jalur pulang ke rumah kan memang lewat sini. Makanya saya juga nggak tahu bisa begini," kata Jumiardi.
Kabar soal meninggalnya Maya diketahui Jumiardi dari tetangganya.
Warga sekitar mengabarkan Jumiardi bahwa ada seorang pemotor yang meninggal dunia usai ditabrak kereta. Warga mensinyalir korban adalah Maya.
Jumiardi yang masih kurang percaya akhirnya mendatangi lokasi untuk memastikan identitas korban.
"Pas saya sampe ke sini benar anak saya, Maya Setia Dewi," ucap Jumiardi.
Kecelakaan maut ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB siang ini. Setelah meninggal dunia di tempat, jenazah korban diangkut ke pinggir rel dan ditutupi kain.
Setelah dua jam lebih, ambulans dari Inafis Polsek Tanjung Priok akhirnya datang untuk mengevakuasi jenazah korban.