Wakil Wali Kota Tangsel Wacanakan BPJS Ketenagakerjaan Bagi 2.000 Lebih Pedagang Mie dan Bakso
Bambang juga menyinggung isu label halal yang kerap menggaanggu para pedagang mie dan baso.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Ledakan tabung gas bocor dan kecelakaan hingga mengakibatkan kerugian luka bahkan nyawa adalah dua kejadian yang sering menimpa pedagang mie dan bakso di Indonesia.
Kerugian akibat kecelakaan itu kebanyakan ditanggung sendiri oleh si pedagang.
Paguyuban Pedagang Mie dan Baso (Papmiso) memperjuangkan tanggungan asuransi bagi para pedagang mie dan baso.
Hal itu demi kesejahteraan para pedagang yang kebanyakan memiliki pegawai itu.
"Karena selama ini banyak dari kita pelaku usaha kecil ini yang mendapat musibah kita tanggung sendiri, tanpa ada perhatian pemerintah khususnya dari BPJS Ketenagakerjaan," ujar Sekjen Dewan Pimpinan Nasional Papmiso, Bambang Haryanto, di acara pengukuhan pengurus Papmiso Tangsel, di Ciputat, Minggu (1/9/2019).
Selain itu, Bambang juga menyinggung isu label halal yang kerap menggaanggu para pedagang mie dan baso.
Pedagang yang tidak memiliki label halal tidak jarang terimbas isu hoaks soal penggunaan daging babi dan tikus pada bahan makanannya.
"Bahwa musuh kita hari ini, pelaku usaha kecil menengah ini karena tidak berlabel halal, sering diisukan oleh oknum orang yang tidak bertanggung jawab untuk mematikan usaha kita," ujarnya.
Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, yang hadir pada acara pengukuhan itu, langsung merespons curhatan para pedagang mie dan baso dengan mewacanakan BPJS Ketenagakerjaan bagi para pedagang mie dan baso di wilayahnya.
Benyamin mengatakan, para pedagang mie dan baso adalah salah satu energi besar penggerak roda ekonomi di Tangsel.
"Penting, pedagang baso. Geliat ekonominya besar di pedagang baso. Ini yang menyumbang ekonomi Tangsel tumbuh sampai 7%. Saya akan penuhi kebutuhan Papmiso, label halal dan itu gratis, PIRTnya, nanti saya juga akan sambungkan dengan Bulog untuk harga dagingnya supaya terjamin," ujar Benyamin.
Ben, panghilan karibnya, mengatakan, akan mendiskusikan wacananya itu bersama Papmiso dan dinas terkait pada Senin mendatang.
• Terima Puluhan Pengaduan Warga, PSI : Ini Bentuk Kepercayaan dan Harapan Masyarakat
• Disebut Kurang Jago Oleh Pria Ini, Vanessa Angel Bereaksi: Udah Merem Melek Ditinggal
"Saya mengundang Papmiso untuk ke kantor, berdialog dengan saya dan dinas teknis terkait. Kita selesaikan beberapa persoalan yang diahadapi oleh para pedagang mie dan baso. Harga daging, sertifikasi halal, dan lain-lain sebagainya. Itu akan kita diskusikan termasuk dengan dikovernya beliau-beliau ini oleh BPJS tenaga kerja," ujarnya.
Benjuga mewacanakan BPJS Ketenagakerjaan untuk pedagang mie dan baso setelah mendengar risiko kecelakaan kerja para pedagang.
"Di Tangsel itu guru ngaji sudah masuk BPJS tenaga kerja. Pesapon kita yang di jalan sudah kita kover BPJS tenaga kerja, nah menyusul nanti 2.000 lebih pedagang mie dan baso," jelasnya.