10 Lubang Biopori Dibuat di Terminal Kampung Rambutan
Sebanyak 10 lubang biopori dibuat di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Sebanyak 10 lubang biopori dibuat di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.
Biopori adalah teknologi alternatif dan sederhana untuk penyerapan air hujan selain sumur resapan.
Tak hanya untuk resapan air, biopori juga berguna sebagai pengolah sampah rumah tangga yang dapat diterapkan di lahan pemukiman perkotaan yg sempit.
Kasatpel Terminal Kampung Rambutan Taufik Winanto mengatakan sebanyak 10 lubang biopori dibuat langsung di area dekat bike parking.
"Bukan hanya jalur sepeda dan jalur pejalan kaki aja yang kita buat. Kita juga buat 10 lubang biopori sekaligus untuk resapan air. Mengingat sebentar lagi memasuki musim hujan, biopori juga bisa untuk mencegah banjir," kata dia di Terminal Kampung Rambutan, Senin (2/9/2019).
Sejauh ini bukan hanya Terminal Kampung Rambutan saja yang melakukan biopori.
Beberapa terminal lain sudah jauh lebih dulu melakukan biopori yang bermafaat untuk mencegah banjir, memperbanyak cadangan air tanah, juga mengurangi sampah buangan.
• Mal Pelayanan Publik Bekasi Dipindah ke Bekasi Trade Centre Karena Pengembang Tidak Penuhi Kewajiban
• Kecelakan Beruntun Tol Cipularang, Dugaan Awal Jalanan Menurun dan Sopir Tak Bisa Jaga Jarak Aman
"Sejauh ini bukan hanya Terminal Kampung Rambutan saja. Terminal lain juga sudah mempelopori lebih dulu. Yakni seperti di Terminal Kali Deres sebanyak 19 lubang biopori dan Terminal Bogor yang memiliki 4 lubang biopori," sambungnya.
Taufik berharap kehadiran biopori dapat memberikan banyak manfaat.
Selain itu, dapat dicontoh di beberapa wilayah permukiman.