Ayah Dibunuh Anak Karena Tidur Mendengkur, Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku: Intinya Banyak Pikiran

Seorang anak tega aniaya sang ayah sampai meninggal, gara-gara ayahnya tidur mendengkur.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
ISTIMEWA
Suherman (35) tega membunuh ayah kandungnya sendiri menggunakan linggis. Suherman melakukan aksi pembunuhannya ayah kandungnya bernama Juminta (65) itu diduga akibat terganggu suara dengkurannya saat sedang tidur. 

Saat itu korban pun sudah tak bernyawa.

Keluarga segera melapor dan polisi segera mengolah tempat kejadian perkara.

Dari sana polisi mendapatkan infomasi Suherman sedang berada di rumah kakaknya yang tidak jauh dari lokasi.

Polisi segera mengamankan Suherman beserta barang bukti linggis.

Follow juga:

Jasad Juminta langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Sementara itu, polisi sampai saat ini masih melakukan penyelidikan.

Polisi pun memeriksa kejiwaan pelaku, Suherman.

"Kita sedang periksa kejiwaan pelaku, soal saat dimintai keterangan bicaranya tidak nyambung," ujar Taifur.

Taifur mengatakan, dari keterangan keluarga, Suherman sejak beberapa tahun belakangan memang mengalami masa-masa sulit.

Ia dahulu sempat memiliki usaha jual beli barang rongsokan yang cukup maju.

Jakarta Muharram Festival Hasilkan 29,5 Ton Sampah

Pelaku Terduga Pengibar Bendera Bintang Kejora di Depan Istana Negara Telah Diamankan Polisi

Ayah Tidur Mendengkur Dipukul Pakai Linggis, Sang Anak Pindah ke Rumah Kakak

"Memang dia dulu usaha lapak sukses, ya namanya usahakan lalu ngedrop, terus seiring berjalannya waktu, ditambah dengan masalah rumah tangga, dia pisah, intinya dia banyak pikiranlah," kata Taifur..

Oleh pihak keluarga, Suherman kemudian diurus, ia juga selama ini kerap menjalani pengobatan di puskesmas setempat.

Sehari-hari, kondisi kejiwaanya memang dikenal labil, anak ketiga dari tiga bersaudara ini suka bertingkah laiknya pengidap gangguan jiwa seperti marah-marah sendiri.

"Puskesmas yang selama ini mengawasi kesehatannya juga sempat menyarankan keluarga agar dibawa ke rumah sakit jiwa, tapi dari keluarga karena mungkin aib, malu atau gimana ya, dia suka ngamuk, tapi kalau lagi sadar ya normal kaya orang biasa aja," ungkap Taifur.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved