Melihat Kondisi Lautan Sampah di Kampung Bengek Muara Baru

Sarwana mengaku sampah itu bukan berasal dari warga sekitar, tapi warga dari luar Kampung Bengek yang sengaja membuang ke sana

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Permukiman Kampung Bengek di kawasan RW 17 Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (2/9/2019). 

Hal itu disampaikan oleh Sarwana (60), salah seorang warga yang tinggal di sana.

Sarwana membangun sendiri rumah semi permanennya di permukiman itu setelah meninggalkan kontrakan lamanya yang juga berada di kawasan RW 17 Muara Baru.

Ia terpaksa pindah karena sudah tak sanggup membayar uang kontrakannya yang seharga Rp 300 ribu sebulan. Alasannya karena ia sudah tak kerja lagi.

Sementara membangun rumah di lahan milik PT Pelindo II itu, kata Sarwana, tidak dilarang kala itu. Bahkan tak sedikit, lanjut Sarwana, yang mencari duit dengan menjadi pemulung di permukiman itu.

"Warga sini rata-rata selam, lelang, mulung sampah ya ada juga kadang-kadang," kata Sarwana, Senin (2/9/2019).

Selama empat tahun ini, lautan sampah sudah begitu dekat dengan Sarwana dan warga di sana.

Meski lautan sampah hanya sepelemparan batu dari rumahnya, Sarwana mengaku tidak terganggu. Ia malah merasa aman-aman saja.

"Ya nyaman-nyaman aja, kalo penyakit mah yang tinggal di gedong mah penyakit sama aja. Selama ini mah aman-aman aja, yang penting mah buat tidur aja," kata Sarwana.

Sarwana mengaku sampah itu bukan berasal dari warga sekitar, tapi warga dari luar Kampung Bengek yang sengaja membuang ke sana.

Sementara waktu paling memusingkan bagi Sarwana dan warga sekitar adalah ketika musim hujan.

Saat hujan turun, sampah akan benar-benar menjadi lautan sampah. Air hujan akan membawa sampah-sampah mengalir ke permukiman warga.

Bahkan, tak sedikit sampah yang akhirnya menumpuk di bawah rumah semi permanen milik warga.

Dengan adanya sampah, Sarwana mengaku bertindak inisiatif dengan membakar sampah yang menumpuk beberapa waktu sekali.

Tindakan inisiatif itu keluar setelah selama empat tahun ini tak ada tindakan dari empunya lahan.

Tabrakan Beruntun Tol Cipularang Tewaskan 9 Orang, Polisi Belum Bisa Mengidentifikasi Korban Hangus

Tindakan pembersihan baru ada belakangan ini, setelah Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara mengadakan grebek sampah di sana.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved