Motif Hasanudin Disiram Air Keras hingga Tewas Cinta Segitiga, Otak Pembunuhan Ajak Pemuda 17 Tahun

“Satu pelaku lagi itu AG usianya 17 tahun. Anak di bawah umur ini disuruh pelaku R untuk menyiramkan air keras kepada korban,” ujar Dodi.

Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA
Hasanudin yang meregang nyawa setelah tersiram air keras oleh selingkuhan istrinya sendiri di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. 

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Kurang dari 1x24 jam, kawanan polisi reserse Polsek Teluk Naga, Kabupaten Tangerang membekuk dua orang pelaku penyiraman air keras terhadap Hasanudin (29).

Dilansir dari Warta Kota, korban yang merupakan seorang ustaz di Teluk Naga ini tewas setelah wajah dan badannya melepuh tersiram zat kimia.

Kapolsek Teluk Naga, AKP Dodi Abdulrohim, menjelaskan, kedua tersangka yang ditangkap yakni R (33) dan AG (17).

Polisi mengamankan keduanya kurang dari 1 x 24 jam setelah mereka melancarkan aksinya di Kampung Pangkalan RT 01/RW 01 Teluk Naga, Jumat (30/8) malam.

“Satu pelaku lagi itu AG usianya 17 tahun. Anak di bawah umur ini disuruh pelaku R untuk menyiramkan air keras kepada korban,” ujar Dodi kepada Warta Kota, Minggu (1/9/2019).

Menurutnya, dalam kasus ini jelas R menjadi otak pembunuhan.

Pria yang kesehariannya sebagai calo tiket di Tanjung Pasir itu mengajak AG untuk melakukan perbuatan kejinya itu.

“AG ini masih anak-anak. Dia putus sekolah, terus diajak sama pelaku R itu,” ucapnya.

Teguh menjelaskan R ini merupakan selingkuhan dari istri korban berinisial Y.

Keduanya telah menjalin hubungan asmara yang terlarang itu cukup lama.

“R ini sudah merencanakan aksinya. Kemudian dia membonceng AG dengan sepeda motor untuk membawa air kerasnya. Lalu mereka menghadang korban di tengah jalan,” kata Dodi.

Hasanudin ketika itu sedang pulang mengajar mengaji di wilayah kampungnya.

Saat mengendarai sepeda motor, tiba-tiba dia dihadang oleh R dan AG.

“Mereka saling cekcok mulut. Kemudian R emosi dan menyuruh AG menyiramkan air keras itu ke korban,” ungkapnya.

Sontak pemuka agama ini pun berteruiak histeris dan mengerang kesakitan.

Hasan kemudian berteriak-teriak meminta pertolongan.

“Pelaku panik, lalu kabur sampai ke Pulau Untung Jawa. Kami mendapatkan informasi ini dari korban sebelum meninggal dunia. Korban cerita ke kami bahwa R yang telah melakukannya,” kata Kapolsek.

Keterlibatan istri Ustaz

Kapolsek Teluk Naga, AKP Dodi Abdulrohim, mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus pembunuhan berencana ini.

Pihak kepolisian, kata AKP Dodi, menduga kuat ada keterlibatan istri korban yakni Y.

“Motifnya diduga karena asmara, cinta segitiga. Tapi kami masih melakukan penyelidikan dan juga mencari tahu keterlibatan istri korban,” tutur Dodi.

Dodi menerangkan Y dan R telah lama menjalin hubungan asmara semenjak waktu remaja. Mereka berdua sepasang kekasih dulunya.

“Sempat pacaran tapi putus. R menikah dengan cewek lain, begitu pun dengan Y,” tuturnya.

Waktu pun cepat berlalu, mereka beranjak dewasa. R memutuskan bercerai dengan istrinya.

Kemudian melakukan pendekatan dengan Y, istri dari ustaz Hasanudin. Bahkan keduanya bermain serong di belakang korban.

“Mereka memang sudah tidur bareng, tapi kami masih dalami ini. Apakah Y atau istrinya itu terlibat atau tidak,” jelas Kapolsek.

Mengakui ada hubungan

Sementara itu Y mengaku memang mempunyai hubungan spesial dengan R.

Semenjak dirinya menikah dengan korban, ia pernah menyuruh R untuk mencari syariat agar sang ustaz membenci dirinya.

“Saya pacaran sama dia (R). Sebenarnya saya memang tidak suka sama korban, pernah minta cerai, tapi korban tidak mau,” kata Y.

“Lalu saya suruh R cari orang pinter supaya saya diceraikan korban,” ujarnya lagi.

Y pun tak menyangka R melakukan perbuatan nekat kepada suaminya itu.

Perempuan berusia 25 tahun ini mengklaim tidak pernah menyuruh selingkuhannya tersebut untuk menghabisi nyawa ustaz Hasan.

“Saya tidak tahu dia lakuin itu sama suami. Begitu tahu kejadian saya juga kaget. Saya tidak suruh, sekarang saya sedih suami meninggal, saya nyesel,” papar Y yang merupakan istri korban

Pelaku diamankan, istri jadi saksi

Romli pelaku pengguyur ustaz Hasanudin menggunakan air keras hingga meninggal dunia sudah diamankan polisi.

Diketahui, Romli yang merupakan selingkuhan dari istri Hasanudin, Yatimah, sudah diamankan di Mapolsek Teluk Naga untuk pendalaman lebih lanjut sejak akhir pekan lalu.

Saat dikonfirmasi Kanit Reskrim Polsek Teluk Naga, Ipda Deden Hary membenarkan pengamanan pelaku Romli yang sudah diamankan di Polsek Teluk Naga.

Sementara, Istri korban bernama Yatimah juga diamankan sebagai saksi.

"Kedua-duanya sudah diamankan. Istri korban masih dimintai keterangan oleh petugas," kata Deden saat dikonfirmasi, Senin (2/9/2019).

Deden melanjutkan, istri korban diamankan juga untuk mengetahui apakah ada keterlibatan antara Yatimah dengan Romli untuk menghilangkan nyawa Hasanudin.

"Untuk dicari informasi masalah keterlibatannya," sambung Deden.

Sebelumya, cinta segitiga di Teluk Naga, Kabupaten Tangerang sampai merenggut nyawa seorang guru ngaji pada Jumat (30/8/2019) malam.

Bahkan, ustaz Hasanudin meninggal di tangan Romli yang tak lain dan tak bukan merupakan selingkuhan istrinya sendiri.

Kejadian tersebut terjadi di Kampung Pangkalan RT01/RW 01Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Jumat (30/8/2019) malam.

Hasanudin meninggal setelah badannya melepuh terkena siraman air keras oleh pelaku, Romli, yang diketahui adalah selingkuhan istrinya. 

Menurut seorang tetangga dan saksi mata, Marzuki, ketiganya memang mempunyai persoalan pelik yakni cinta segitiga yang baru-baru ini terjadi.

"Ini karena cinta segitiga, sudah baru-baru ini memang tercium tetangga kayak gitu," singkat Marzuki di kediamannya, Senin (2/9/2019).

Menurutnya, kejadian berawal saat Hasanudin sedang pulang menuju rumahnya usai mengajar ngaji di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.

Tiba-tiba saja, korban yang kala itu sedang dalam perjalanan dicegat oleh dua pelaku dan langsung menyiram muka korban menggunakan air keras yang juga mengenai badan korban.

"Langsung dihadang sama dua pelaku yang pakai motor juga. Langsung siram pakai cairan air keras ke wajah korban, pelaku langsung melarikan diri," ungkap Marzuki.

Lanjutnya, beberapa detik sebelum Hasanudin menderita nyeri yang merenggut nyawanya tersebut, korban mengetahui pelaku dan menyebutkan namanya.

"Korban ini tahu salah satu pelaku yang nyiram mukanya, karena beberapa kali sebelum kejadian korban sempat mengetahui istrinya sama si pelaku," tutur Marzuki.

Sedangkan, ayah korban bernama Jamali mengaku memang mengetahui adanya kisah cinta terlarang oleh menantunya, Yatimah, dengan pria lain.

Ia pun sedikit berkomentar saat ditanya tentang kejadian yang menewaskan anak kandungya di tangan selingkuhan menantunya.

"Iya memang sudah cekcok belakangan minggu ini. Penyebabnya enggak tahu," kata Jamali. (WartaKota/Andika Panduwinata/TribunJakarta/Ega Alfreda)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved