Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang
Kabar Kematian Dedi Hidayat Korban Kecelakaan Tol Cipularang Ramai Dibicarakan Tetangga Lamanya
Namun, sejumlah warga di sana tengah berkumpul pagi ini, dan mereka sudah mengetahui kabar duka soal meninggalnya Dedi.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Satu dari delapan korban kecelakaan Tol Cipularang yang berhasil diidentifikasi bernama Dedi Hidayat (45).
Sesuai identitasnya, diketahui korban merupakan warga Kalibaru Blok IV RT 03/RW 07, Kelurahan Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
Dengan adanya informasi tersebut, TribunJakarta.com mengunjungi alamat tersebut.
Di sana, tak ada satupun bendera kuning maupun instalasi tenda di rumah warga yang menandakan ada kegiatan persemayaman.
Namun, sejumlah warga di sana tengah berkumpul pagi ini, dan mereka sudah mengetahui kabar duka soal meninggalnya Dedi.
Mereka masih ramai membicarakan musibah yang menimpa tetangga lamanya itu.
Siti (52), salah satu kerabat Dedi, menyatakan bahwa korban sudah tidak tinggal di alamat tersebut sejak sekitar empat tahun terakhir.
Alhasil, jenazah korban tidak dibawa ke alamat tersebut.
"Udah nggak tinggal di sini dia, jadinya nggak dibawa ke sini," kata Siti kepada TribunJakarta.com, Selasa (3/9/2019).
Meski begitu, kabar soal meninggalnya Dedi sudah diketahui Siti dan warga sekitar sejak kemarin malam.
Kabar itu diketahui dari mulut ke mulut dan juga lewat media sosial.
Hal tersebut juga disampaikan Endang (40), tetangga lama Dedi.
Endang sendiri mendapat kabar tersebut dari rekan Dedi di perusahaannya.
Setelahnya, Endang lalu meneruskan kabar duka itu ke warga di RT 03/RW 07 Kalibaru Barat.
"Kemarin ada temennya satu PT sama dia ngabarin melalui handphone, Dedi itu meninggal kecelakaan di tol Cipularang. Suruh ngabarin ke saudara dan tetangganya," kata Endang.
Hingga pagi ini pun pembicaraan terkait meninggalnya Dedi akibat kecelakaan itu masih ramai dibicarakan tetangga lamanya.
Beberapa juga sempat memperlihatkan suasana pemakaman Dedi di kampung istrinya di Indramayu lewat pesan singkat yang dikirimkan keluarga Dedi.
Sebelumnya diberitakan, terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan.
Tabrakan beruntun tersebut terjadi di kilometer 91 tol Purbaleunyi atau Cipularang, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.
Daftar nama korban kecelakaan
Tragedi kecelakaan beruntun di Ruas Tol Cipularang KM 91, Sukatani, Kabupaten Purwakarta pada Senin (2/9/2019) mengakibatkan puluhan korban luka-luka hingga meninggal dunia.
Setidaknya ada 9 orang yang dinyatakan meninggal dunia pada kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan tersebut.
Ada tiga rumah sakit di Purwakarta yang menjadi rujukan puluhan korban kecelakaan di Tol Cipularang.
Dari delapan korban meninggal dunia, baru empat korban yang berhasil diidentifikasi.

Sebagian korban pun mendapat perawatan medis di RS MH Thamrin, Bungursari, Purwakarta.
"Totalnya yang mendapatkan perawatan di sini ada 31 korban. Tujuh meninggal dunia, tiga luka berat dan sisanya luka ringan," kata Kabid Pelayanan Medis RS MH Thamrin Purwakarta, Dr. Jamal Abdul Naser.
Dari total korban meninggal dunia yang ditangani RS MH Thamrin, ada empat korban yang hangus terbakar.
Jamal menuturkan bahwa keempat korban tersebut belum dapat diidentifikasi karena kondisinya.
"Dari tujuh korban meninggal dunia baru tiga orang yang teridentifikasi, yang empat korban belum (teridentifikasi) karena kondisinya terbakar," ucap dia.
Berikut nama-nama korban meninggal dunia yang berhasil dihimpun Tribun Jabar di rumah sakit MH Thamrin hingga tadi malam :
1. Iwan Bin Nisin (35), warga Tanggulun, Kecamatan Sepatan Timur, Tanggerang.
2. Dedi Hidayat (45), warga Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara
3. NG. Endi Budianto
Korban meninggal dunia yang ditangani oleh Rumah Sakit Umum Siloam Purwakarta
4. Hendra Cahya (64) warga Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Jasa Marga Evakuasi Mobil Kecelakaan
Petugas Jasa Marga mengevakuasi sejumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan maut Tol Cipularang kilometer 91, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Selanjutnya, bangkai-bangkai kendaraan yang terlibat kecelakaan maut tersebut dibawa ke pool derek di dekat Gerbang Tol Jatiluhur.
Dari pengamatan Tribun Jabar, sekitar 10 petugas derek mengatur posisi mobil berwarna silver yang rusak parah akibat kecelakaan maut di Tol Cipularang tersebut.
General Manager Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Aj. Dwi Winarsa mengatakan kendaraan-kendaran itu dibawa menuju poll derek di Jatiluhur.
Mobil berukuran besar sementara belum dievakuasi.
"Dipinggirkan (kendaraan besar) dulu biar aman. Sudah evakuasi dari 18, sekitar 15 sudah diangkut di Jatiluhur. Ada 5 mobil derek yang terlibat ikut membantu evakuasi. Lima ambulans juga turut membantu," ujar Dwi dil okasi evakuasi, Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Dwi menuturkan, secara teknis di lokasi kecelakaan tersebut merupaka turunan panjang sehingga mesti berhati-hati ketika melewati jalur Tol Cipularang tersebut.
"Sebenarnya kami sudah pasang rambu-rambu secara lengkap. Di situ ada rambu peringatan turunan panjang, menggunakan gigi rendah, dan lainnya," katanya.
Dia mengingatkan pemberitahuan dan peringatan sudah dipasang supaya para pengendara memperhatikan kecepatan saat melintas di turunan tajam di Tol Cipularang.
Polri Turunkan Tim Khusus
Guna mengungkap penyebab utama kecelakaan beruntun yang terjadi di Ruas Tol Cipularang KM 91, Purwakarta Mabes Polri akan menurunkan tim khusus dari Korlantas.
Hal tersebut dikatakan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (2/9/2019).
Trunoyudo menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Korlantas Polri untuk memastikan kronologi kecelakaan maut tersebut.
"Untuk mengungkapkannya (Kronologi dan penyebab kecelakaan) menggunakan metode TAA Korlantas, yakni Traffic Accident Analisis ( TAA)," kata Trunoyudo saat dikonfirmasi mengenai kecelakaan tersebut.
Metode tersebut seringkali digunakan oleh jajaran kepolisian karena menggunakan alat yang canggih.
Alat yang digunakan bisa menganalisis sebelum, sesaat hingga setelah kecelakaan terjadi dalam bentuk animasi 3D.
Trunoyudo menyebut TAA merupakan suatu SOP untuk penanganan insiden kecelakaan lalu lintas.
"Itu sudah SOP penanganan laka lantas, metode untuk ungkap kecelakaan.
Diketahui bahwa kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB dan melibatkan lebih dari 10 kendaraan.
Selain mobil yang terguling dan ringsek, sejumlah mobil pun tampak terbakar di tengah jalan pada kecelakaan tersebut.
Truno mengatakan saat ini pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih jauh kecelakaan yang menewaskan lebih dari lima orang itu. Pihaknya tengah fokus untuk mengevakuasi para korban dan kendaraan.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Nama-nama Korban Tewas Kecelakaan Beruntun di Cipularang di RS MH Thamrin, Dokter Sulit Identifikasi