Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang

Satu Keluarga Asal Bekasi Korban Kecelakaan Maut Tol Cipularang Baru Pulang Berlibur

Mereka pergi berlibur ke kawasan wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung sejak Minggu, (1/9/2019), sekitar pukul 08.00 WIB berangkat dari Bekasi.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Tangkapan layar Kompas TV
Sebuah mobil terlempar jauh dari Tol Cipularang Km 91 setelah terlibat tabrakan beruntun yang melibatkan 31 kendaraan, Senin (2/9/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Satu keluarga asal Bekasi, korban kecelakaan maut di Tol Purbaleunyi atau Cipularang baru pulang berlibur dari kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Hal ini diungkapkan Febriansyah Putra (24), seorang anggota keluarga, Selasa (3/9/2019).

Febriansyah saat di jumpai dikediamannya, di Jalan Pulau Maluku 16, Perumnas III, Nomor 91, RT09, RW09, Kelurahan Arenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, mengatakan, kondisi anggota keluarganya sampai saat ini masih di rawat di Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta.

Mereka pergi berlibur ke kawasan wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung sejak Minggu, (1/9/2019), sekitar pukul 08.00 WIB berangkat dari Bekasi menggunakan satu mobil.

Satu Keluarga Asal Bekasi Jadi Korban Kecelakaan Maut di Tol Cipularang

Ketika itu, kakaknya Rico Apriadi Tanjung mengajak istri dua orang anak, orangtua dan satu orang adik ipar.

"Kebetulan kakak lagi dapat cuti, dia mau jalan-jalan ngajak ibu sama bapak saya, naik mobil Avanza hitam yang nyupir kakak saya," kata Febriansyah.

Liburan keluarga seperti ini sejatinya jarang dilakukan, Febriansyah bahkan sempat diajak untuk ikut. Namun, karena alasan pekerjaan dia enggan menuruti tawaran tersebut.

"Pagi-pagi pas mau berangkat juga masih diajak, cuma waktu itu saya bilang ada kerjaan jadi enggak ikut," jelas dia.

Sebelum kecelakaan, keluarganya sempat menghubungi pada, Senin (2/9/2019) pagi, ketika itu orangtuanya mengabarkan kalau mereka akan kembali ke Bekasi dan diperkirakan sampai sekitar siang atau sore hari.

"Pas siang sekitar jam 2 saya dapat telepon dari kaka ipar kalau mereka kecelakaan, udah dari situ saya langsung kasi kabar ke kakak saya yang lain," jelas dia.

Adapun ketujuh orang anggota keluarganya yang turut jadi korban kecelakaan yakni, orangtuanya Zulfahmi dan Asparida. Rico Apriadi Tanjung kakak kandungnya, Ade Suryani kakak iparnya, Safira dan Muhamad Azka keponakan, serta adik dari kakak iparnya bernama Vivi.

Kondisi ketujuh anggota keluarganya selamat, hanya saja kedua orangtuanya Zulfahmi dan Asparida mengalami luka berat. Semetara untuk anggota keluarga lainnya mengalami luka patah kaki, luka akibat pecahan kaca dan memar akibat benturan.

"Ibu sama bapak saya informasinya mau dirujuk ke RS Juanda Bekasi, tapi belum tahu kapannya," ujar dia.

Pesan terakhir korban asal Kabupaten Tangerang 

Sopir pikap kecelakaan maut di Top Cipularang KM91 arah Jakarta dari Bandung turut menjadi korban meninggal.

Diketahui korban bernama Iwan Bin Nisin itu merupakan sopir mobil pikap yang ikut menjadi korban meninggal pada kecelakaan beruntut Tol Cipularang arah Jakarta pada Senin (2/9/2019) kemarin.

Saat TribunJakarta.com, menyambangi kediamannya di Kampung Tanggulun RT01/03, Desa Kelor, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, suasana duka langsung terasa.

Sejumlah mobil bertumpuk akibat tabrakan beruntun di Tol Cipularang Km 91, Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Sejumlah mobil bertumpuk akibat tabrakan beruntun di Tol Cipularang Km 91, Purwakarta, Senin (2/9/2019). (Tangkapan layar Kompas TV)

Dari informasi yang didapatkan, Iwan meninggal setelah mengalami luka di bagian dada dan kakinya akibat benturan keras.

Istri korban bernama Ratna (34) mengatakan, suaminya tersebut hendak kembali ke Tangerang setelah menunaikan kewajibannya mengantar barang di Bandung, Jawa Barat.

Sebelum kejadian yang memisahkan mereka berdua, Iwan ternyata sempat mengunggah foto yang menunjukan suasana Tol Cipularang sebelum kecelakaan.

Ratna langsung teringat pesan mendiang suaminya yang berpesan untuk menjaga ibunya.

Lantaran, Iwan khawatir kalau dirinya tidak akan kembali lagi ke Tangerang.

"Saya langsung ingat pesan suami saya yang bilang gak pulang ke Tangerang. Pas ingat saya langsung gelisah," ujar Ratna yang ditemui di kediamannya, Selasa (3/9/2019).

Siang bolong saat Ratna sedang merapihkan dapur tiba-tiba saja mendengar siaran di televisi yang mengatakan ada kecelakaan beruntun di Tol Cipularang.

Sontak, Ratna merasa ada yang janggal pada perasaannya.

"Pas denger ada kecelakaan, saya mulai khawatir. Pas saya nanya-nanya sama teman-temannya yang kebetulan kerja di pabrik itu, mereka bilang engga ada informasi apa-apa. Tapi tetap enggak tenang," ungkapnya.

Sekira pukul 19.00 WIB, Ratna akhirnya mendapati kalau suaminya ternyata menjadi satu dari delapan korban jiwa dalam kecelakaan mau kemarin.

Keluarga pun langsung berangkat ke Purwakarta untuk mengurus berkas dan membawa jenazah Iwan.

"Saya sudah lemas, engga tahu lagi harus gimana, yang pergi ke Purwakarta itu ayah saya, adik suami," kata Ratna.

Menurut Ratna, jenazah mendiang suami dibawa menuju rumah duka dan sampai pada rumah duka sekira pukul 06.00 WIB menggunakan ambulans.

Jenazah diketahui sudah dimakamkan di TPU Tanggulun pada pukul 09.00 WIB.

Identitas 36 korban kecelakaan 

Kecelakaan maut di tol Cipularang kilometer 91 Senin (2/9/2019) melibatkan 20 kendaraan.

Dalam insiden kecelakaan tersebut, 8 orang dinyatakan meninggal dunia dan 3 orang mengalami luka berat dan 25 orang luka ringan.

Dilaporkan TribunJabar, sebanyak total 36 korban ditangani di tiga rumah sakit yakni RS MH Thamrin, RS Siloam, dan RS Bayu Asih.

Dari delapan korban meninggal dunia, baru empat korban yang berhasil diidentifikasi lantaran keempat korban lainnya kondisinya hangus terbakar.

Pihak kepolisian akan melakukan pengambilan sampel DNA guna mengetahui identitas korban yang terbakar.

"Empat (korban meninggal dunia) lagi, diadakan pengambilan sampel DNA. Diambil DNA karena korban dalam kondisi terbakar dan cukup sulit," kata Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius.

Sebuah dump truk terguling dan moncongnya hampir jatuh setelah terlibat kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Km 91, Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Sebuah dump truk terguling dan moncongnya hampir jatuh setelah terlibat kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Km 91, Purwakarta, Senin (2/9/2019). (Tangkapan layar Kompas TV)

Sementara itu, Kabid Pelayanan Medis RS MH Thamrin Purwakarta, Dr. Jamal Abdul Naser mengatakan korban yang luka-luka rata-rata karena terbentur benda keras

"Ya korban luka berat mengalami luka bakar, cedera kepala berat dan patah tulang. Yang lainnya luka ringan dan luka sedang ada yang patah tulang bahu, atau cedera ringan di kepala," ucap dia saat ditemui di depan ruang IGD RS MH Thamrin, Bungursari, Purwakarta.

Untuk mengetahui penyebab secara pasti kejadian kecelakaan tersebut, polisi akan menganalis menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan pihak kepolisian tak mau terburu-buru dan akan memastikan penyebabnya melalui hasil TAA.

"Penyebabnya nanti dilihat dari hasil analisa TAA-nya dulu. Kita enggak boleh buru-buru karena dari TAA, kita gunakan analisis dan secara ilmiah baru diketahui, apakah penyebab tunggal atau ada penyebab lainnya," ungkap Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Berikut data-data korban luka ringan yang Tribunnews.com himpun dari Tribun Jabar.

Korban meninggal dunia yang ditangani oleh Rumah Sakit Umum Siloam Purwakarta

1. Iwan Bin Nisin (35), warga Tanggulun, Kecamatan Sepatan Timur, Tanggerang.

2. Dedi Hidayat (45), warga Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara

3. NG. Endi Budianto

4. Hendra Cahya (64) warga Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Tiga korban luka berat yaitu :

1. Dedih (25) tercatat sebagai warga Desa Lebak Wangi, Sepatan Timur, Tanggerang

2. Winarni (48), warga Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muara Gembong, Bekasi.

3. Husein Husof (61) tercatat sebagai warga negara asing (WNA) mengalami luka bakar.

Satu dari 21 mobil hancur setelah terlibat tabrakan beruntun di Tol Cipularang Km 91, Purwakarta, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.
Satu dari 21 mobil hancur setelah terlibat tabrakan beruntun di Tol Cipularang Km 91, Purwakarta, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB. (Tribun Jabar/Erry Chandra)

25 Luka ringan lainnya antara lain:

1. Asparida (63) warga Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Bekasi.

2. Rico Apriadi Tanjung (34) warga Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Bekasi.

3. Fira (4) warga Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Bekasi.

4. Kenzo (6) warga Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Bekasi

5. Zulfahmi (56) merupakan warga Perum 3 Bekasi.

6. Nur Alpipi (27) warga Desa Batu Ampar, Aliadiruru, Sumatera Barat.

7. Posma Lumban (57), Petukangan Utara, Pasangan, Jakarta Selatan.

8. Hamidah (66) warga Cadas Sari, Pandeglang, Banten.

9. Hudsiah (45) warga Cadas Sari, Pandeglang, Banten.

Situasi terkini lokasi kecelakaan beruntun di Tol Cipulang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat, arah Bandung ke Jakarta, Senin (2/9/2019). Sebuah truk terguling. (TribunJabar/Erry Chandra)
Situasi terkini lokasi kecelakaan beruntun di Tol Cipulang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat, arah Bandung ke Jakarta, Senin (2/9/2019). Sebuah truk terguling. (TribunJabar/Erry Chandra) (TribunJabar/Erry Chandra)

10. Iroh Rohayati (46) warga Kadumumbang, Cimanuk, Pandeglang, Banten.

11. Subana (40) warga Pangerangan, Pantai Harapan Jaya, Muara Gembong, Bekasi.

12. Manih warga Pangerangan, Pantai Harapan Jaya, Muara Gembong, Bekasi.

13. Ade Suryani (33) warga Arenjaya, Bekasi Timur, Bekasi

14. Napi (37) warga Caringin, Sukagalih, Sukajadi, Bandung

15. Sofa warga warga Cadas Sari, Pandeglang, Banten.

16. Suherman (53) warga Desa Cibadak, Tangerang, Banten.

17. Anjar Subagja (23) warga Keluraha Nagrikidul, Purwakarta.

18. Suheri (34) warga Babakan Kecamatan Babakanciparay, Bandung.

19. Suryanto (51), warga Babakantarogong Kecamatan Bojongloa Kaler, Bandung.

20. Seniri, Desa Kopo Kecamatan Bojongloa Kaler, Bandung.

21. Dwi Reza Febriawan (35), Desa Tawang Sari, Kecamatan Semarang Barat, Semarang.

22. Nurbaya (35) warga Rancaekek, Kabupaten Bandung.

23. Yeti Kusniati (26) warga Rancaekek, Kabupaten Bandung.

24. Raya Dia Zhafira (3) warga Rancaekek, Kabupaten Bandung.

25. Rafania Ghaisani Huminah (5) warga Rancaekek, Kabupaten Bandung.

(Tribunnews.com/tio/TribunJabar)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved