2 Tahun Berdiri, Jembatan Kedaung Tangerang Akhirnya Bisa Dilalui

Jembatan Kedaung sebenarnya sudah selesai digarap pada tahun 2017 lalu namun baru bisa dilewati pada akhir Agustus 2019 kemarin.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Ega Alfreda
Jembatan Kedaung yang menghubungkan Kecamatan Neglasari dengan Kecamatan Sepatan Timur yang sudah bisa dilalui warga sekitar, Kamis (5/9/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, NEGLASARI - Sudah lama berdiri, akhirnya Pemerintahan Kota Tangerang membuka akses jalan Jembatan Kedaung di Kecamatan Neglasari.

Lantaran sebelumnya, jembatan yang menjadi penghubung Kota dengan Kabupaten Tangerang tersebut ditutupi beton raksasa.

Namun dari pantauan TribunJakarta.com, Jembatan Kedaung sudah bisa leluasa dilalui oleh pengendara roda dua, empat dan lebih.

"Sudah dua mingguan ya Jembatan Kedaung sudah dibuka. Pembatas jalannya yang berupa beton besar sudah diangkut pakai alat berat," ujar Camat Neglasari, Ubaidillah di kantornya, Kamis (5/9/2019).

Seperti diketahui, Jembatan Kedaung merupakan proyek dari Pemerintahan Provinsi Banten berbarengan dengan dua jembatan lainnya di kawasan Pasar Kemis dan Kronjo.

Sebelumnya Jembatan Kedaung memang belum dibuka lantaran belum selesai uji kelaikan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten.

"Ditutup karena memang belum melewati uji coba kelayakan. Nah ini sudah selesai makanya sudah dibuka untuk umum," sambung Ubaidillah.

Jembatan itu akan menghubungkan Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang dengan Kecamatan Sepatan Timur Kabupaten Tangerang.

Ubaidillah berharap dari dibukanya jembatan melengkung tersebut dapat mengurangi intensitas kemacetan di wilayah perbatasan tersebut.

"Akan jadi akses utama pengendara yang menyeberang dari Kabupaten dan Kota begitu juga sebaliknya," ujarnya.

Ia mengatakan, Jembatan Kedaung sebenarnya sudah selesai digarap pada tahun 2017 lalu namun baru bisa dilewati pada akhir Agustus 2019 kemarin.

Walau sudah dibuka, Jembatan Kedaung belum diresmikan hingga kini lantaran masih ada beberapa persoalan akses jalan.

Belanja Gorengan Hingga Rokok, Wanita di Bekasi Terciduk Gunakan Uang Palsu Pecahan Rp 20 Ribu

Driver Ojek Online Ini Nyambi Buka Usaha Warung Nasi Padang di Mobilnya: Gratis Es Teh Manis

Kecelakaan Tol Cipularang: Tersangka Sopir Meninggal, Warga Korsel Menolak Dirawat di Indonesia

Sebab jalan yang berada di sekitar jembatan tersebut terlampau sempit tertutup pemukiman warga dan belum selesai urusan pembebasan lahannya.

"Soal pembebasan lahan warga sekitar itu belum ada follow up nya lagi. Kalau harga, intinya sudah di atas standar lah. Makanya ada warga yang enggak mau, bisa urusannya ke pengadilan," ungkap Ubaidillah.

Hingga saat ini, lanjutnya, proses pembebasan lahan warga masih dalam proses tim appraisal.

Tim appraisal sendiri masih melakukan proses negosiasi harga pembebasan lahan dengan warga.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved